Penelitian ini untuk mengeksplorasi dan menganalisis kondisi serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Suku Duanu sebagai Komunitas Adat terpencil (KAT) di Indonesia. Dalam konteks globalisasi dan modernisasi, masyarakat suku Duanu mengalami keterbatasan akses pelayanan sosial dasar,seperti minimnya layanan kesehatan, pendidikan, ketersediaan air bersih. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan masyakat Suku Duanu. Melalui pendekatan kualitatif, penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai pemberdayaan masyarakat Suku Duanu. Teknik analisa data dilakukan dengan pengumpulan dan penyusunan data, mengelompokkan, kemudian dilakukan proses reduksi dengan cara merangkum atau memilih hal-hal yang penting serta data disajikan dalam bentuk bagan maupun uraian. Proses analisa dilakukan dengan menyandingkan data dengan teori serta peraturan yang berlaku untuk dapat ditarik kesimpulan. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling, pertimbangan tertentu terhadap narasumber yang memiliki karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian. Pemberdayaan masyarakat suku Duanu perlu dievaluasi secara kritis, karena seringkali program pemberdayaan tidak efektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kurangnya partisipasi masyarakat adat dalam perencanaan, kurangnya keberlanjutan program, dan kurangnya perhatian terhadap nilai-nilai adat lokal. Pemberdayaan Suku Duanu melalui empat tahapan yaitu tahap persiapan dan perencanaa, tahap assesment, tahap implementasi serta tahap evaluasi. Pada tahap perencanan dan persiapan sudah teridentifikasi mengenai hambatan-hambatan utama dalam pengimplementasian program yang telah dijalankan, pada tahapan assesment terlihat belum optimal, kurang tepatnya sasaran dalam penerapan program pemberdayaan dikarenakan dalam pengklasifikasi data bantuan belum diproses dengan akurat, tahap implementasi sudah berjalan cukup baik namun terdapat hambatan dalam dimana keterbatasan anggaran dalam keberlanjutan program pemberdayaan.