Wahyudi, Ridwan Bachtiar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies Pada Masyarakat Pesisir di Pulau Hiri Ternate Marsaoly, Rian Rinaldy; The, Fera; Wahyudi, Ridwan Bachtiar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 9 (2024): Volume 4 Nomor 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i9.15443

Abstract

ABSTRACT The majority of Indonesia population are coastal communities. Skin diseases are known as the most common health problems suffered by coastal communities. Scabies is a disease that can be transmitted easily in public places where people congregate. According to the World Health Organization (WHO), scabies is most prevalent in tropical countries and densely populated areas, including coastal areas. Susceptibility to scabies transmission is caused by environmental conditions, habits, and healthy living behaviors that are not optimal. Currently, there are lack of data related to the incidence of scabies in coastal communities, especially in Maluku Utara Province. This study was conducted to identify risk factors associated with the incidence of scabies in coastal communities on Hiri Island, Ternate City. The research design used in this study was a cross-sectional study. Sampling was carried out using accidental sampling techniques totaling 116 samples. The data were analyzed bivariately using the Chi square test. The results showed a significant relationship between age (p = 0.000), occupation (p = 0.000), personal hygiene (p = 0.000), use of shared personal tools (p = 0.000), and knowledge (p = 0.000) on the incidence of scabies. Meanwhile, there was no significant relationship between income above minimum wage and the incidence of scabies (p = 0.155). Based on the results of this study, health education has an important role to prevent scabies in coastal communities on Hiri Island, Ternate City, by initiating awareness-raising program to maintain personal hygiene, keeping eye on the residence hygiene, and bathing regularly Keywords: Risk Factor, Scabies, Hiri Island  ABSTRAK Sebagian besar penduduk Indonesia adalah masyarakat pesisir. Penyakit kulit diketahui sebagai masalah kesehatan yang paling banyak diderita oleh masyarakat pesisir. Skabies merupakan penyakit yang dapat menular dengan mudah di tempat berkumpulnya masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), skabies paling banyak terjadi di negara tropis dan daerah padat penduduk, termasuk daerah pesisir. Kerentanan terhadap transmisi skabies diakibatkan kondisi lingkungan, kebiasaan, dan perilaku hidup sehat yang belum optimal. Saat ini, masih sedikit data terkait kejadian skabies pada masyarakat pesisir, terkhusus di Provinsi Maluku Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian skabies pada masyarakat pesisir di Pulau Hiri Kota Ternate. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling yang berjumlah 116 sampel. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p = 0,000), pekerjaan (p = 0,000), kebersihan diri (p = 0,000), penggunaan alat pribadi bersama (p = 0,000), dan pengetahuan (p = 0,000) terhadap kejadian skabies. Sedangkan, tidak ada hubungan bermakna antara penghasilan di atas upah minimum terhadap kejadian skabies (p = 0,155). Berdasarkan hasil penelitian ini, pendidikan kesehatan memiliki peranan penting untuk mencegah terjadinya skabies pada masyarakat pesisir di Pulau Hiri, Kota Ternate, dengan menginisiasi program penyuluhan untuk menjaga kebersihan diri, memperhatikan kebersihan tempat tinggal, dan mandi secara teratur. Kata Kunci: Faktor Risiko, Skabies, Pulau Hiri
Penyuluhan Kesehatan: Upaya Pencegahan Dampak Jangka Panjang Infeksi Saluran Kemih di SMA Negeri 8 Ternate Albaar, Muhamad Taha; Masrika, Nur Upik En; Wahyudi, Ridwan Bachtiar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12553

Abstract

ABSTRAK Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi kedua tersering pada tubuh manusia setelah infeksi saluran pernafasan. Kejadian ISK di Indonesia masih cukup banyak sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Penyakit ISK ini erat kaitannya dengan personal higien yang bisa disebabkan kondisi kamar mandi yang tidak bersih dan kebiasaan menahan kencing. Sekolah merupakan tempat siswa menimba ilmu dengan agenda pembelajaran yang padat, sarana kebersihan yang dipakai secara umum, dan usia siswanya tergolong dalam usia produktif. Dampak dari ketidaktahuan dan keterlambatan penanganan dapat memberikan efek buruk pada organ Ginjal di masa akan datang. Pengabdian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa-siswi terkait penyakit ISK, dampak jangka panjang dan bagaimana proses mencegahnya. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 8 Ternate berupa pemberian materi dengan mengukur tingkat kepemahaman peserta dengan kuesioner pre-pasca kegiatan. Didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa dalam menerima materi yang diukur melalui nilai rata-rata dalam menjawab soal dengan benar pada pre kegiatan sebesar 63% dan pada pasca kegiatan meningkat menjadi 83%. Metode penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan siswa-siswi dalam mencegah kejadian dan komplikasi akibat ISK. Kata Kunci: Infeksi Saluran Kemih (ISK), Personal Higien, SMA, Ternate  ABSTRACT Urinary Tract Infection (UTI) is the second most common infection in the human body after respiratory tract infections. The incidence of UTI in Indonesia is still quite high, with around 180,000 new cases per year. UTI is closely related to personal hygiene, which can be caused by unclean bathroom conditions and the habit of holding urine. School is a place where students gain knowledge, It has a busy learning agenda, clean facilities are generally used, and the students are of productive age. The impact of ignorance and slow treatment can have negative effects on the kidney organs in the future. This service is carried out to provide knowledge to students regarding UTI, its long-term impacts, and how to prevent it. Service activities carried out at State Senior High School (SMA N) 8 Ternate took the form of providing material by measuring participants' level of understanding through pre- and post-activity questionnaires. It was found that there was an increase in students' knowledge of receiving material as measured by the average score in answering questions correctly in the pre-activity by 63%, and in the post-activity it increased to 83%. The counseling method was successful in increasing students' knowledge about preventing incidents and complications due to UTI. Keywords: Urinary Tract Infection (UTI), Personal Hygiene, SMA, Ternate