Dwinaputri, Adinda Zahira
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Self-Management dan Kualitas Hidup Pada Orang Dengan HIV/AIDS Dwinaputri, Adinda Zahira; Witdiawati, Witdiawati; Purba, Chandra Isabella Hostanida
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15101

Abstract

ABSTRACT Human Immunodeficiency Virus is still a major health problem in the world due to its increasing prevalence every year. One of the factors to evaluate the health of people living with HIV is to assess their quality of life; improving the quality of life of this group is an important goal for treatment. HIV is a chronic disease and requires self-management, controlled and prescribed medication, the need for self-care, stigma from the community, and psychological distress. West Java is one of the highest provinces with HIV/AIDS in Indonesia.  The purpose of this study was to identify the description of self-management and quality of life in people with HIV/AIDS at the General Hospital of the Indonesian Army Guntur, Garut. This study used a descriptive cross sectional study approach. The number of samples studied was 111 HIV located in the General Hospital of the Indonesian Army Guntur Garut. Data were collected using the HIV Self-Management Scale instrument and quality of life instruments using the WHOQOL-HIV BREF. Data were analyzed using descriptive statistics to describe the frequency distribution. This study showed that the majority of respondents were male as many as 94 people (84.7%). Most of the respondents were aged 20 - 44 years, namely as many as (83.8%), the final education at the high school education level as many as 68 people (61.3%). Based on the level of self-management, 63 respondents (56.8%) had a poor level of self-management. As for the quality of life, there were 62 respondents who had a bad quality of life category (55.9%). Based on this, nurses can also act as educators by providing regular counseling related to effective self-management which will require cooperation from various health services. As a result, ODHIV will receive support and knowledge that can change their awareness and behavior for the better.  Key words: HIV/AIDS, Quality of Life, PLHIV, Self-Management  ABSTRAK Human Immunodeficiency Virus masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia karena prevalensi yang meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor untuk mengevaluasi kesehatan orang dengan HIV adalah dengan mengkaji kualitas hidupnya, perbaikan kualitas hidup kelompok tersebut menjadi tujuan penting untuk pengobatan. HIV termasuk kedalam penyakit kronis dan membutuhkan self-management, pengobatan yang harus dikontrol dan ditentukan, adanya kebutuhan akan perawatan diri, stigma dari masyarakat, dan tekanan psikologis. Jawa barat merupakan salah satu provinsi tertinggi penderita HIV/AIDS di Indonesia.  Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran self-management dan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum TNI AD Tk.IV Guntur, Garut. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang diteliti adalah 111 HIV yang berlokasi di Rumah Sakit Umum TNI AD Tk.IV Guntur Garut. Data dikumpulkan menggunakan instrumen HIV Self-Management Scale dan instrumen kualitas hidup dengan menggunakan WHOQOL-HIV BREF. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Penelitian ini menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 94 orang (84.7%). Sebagian besar dari responden berusia 20 – 44 tahun yaitu sebanyak (83.8%), pendidikan akhir di tingkat pendidikan sekolah menengah atas sebanyak 68 orang (61.3%). Berdasarkan tingkat self-management responden yang memiliki tingkat self-management buruk sebanyak 63 orang (56.8%). Sedangkan untuk kualitas hidup besar responden yang memiliki kualitas hidup kategori kurang baik sebanyak 62 orang (55.9%). Berdasarkan hal tersebut, maka perawat juga dapat berperan sebagai edukator dengan memberikan penyuluhan secara berkala terkait manajemen diri yang efektif yang nantinya akan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak pelayanan kesehatan. Sehingga, ODHIV mendapatkan dukungan dan pengetahuan yang dapat mengubah kesadaran dan perilaku ODHIV menjadi lebih baik. Kata Kunci: HIV/AIDS, Kualitas Hidup, ODHIV, Self-Management