Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh kepatuhan konsumsi obat antipsikotik terhadap penurunan frekuensi perilaku kekerasan pada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukadana - Ciamis, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukungnya. Fenomena perilaku kekerasan pada ODGJ menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, sering kali dikaitkan dengan ketidakpatuhan dalam pengobatan. Pendekatan mixed-methods digunakan dengan desain longitudinal, mengombinasikan data kuantitatif (pengukuran frekuensi perilaku kekerasan dan tingkat kepatuhan obat) dan data kualitatif (wawancara mendalam terhadap pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan mengenai faktor pendukung kepatuhan). Sampel kuantitatif melibatkan ODGJ di Puskesmas Sukadana, sementara sampel kualitatif adalah ODGJ, keluarga, dan tenaga kesehatan terkait. Data kuantitatif dianalisis menggunakan regresi logistik atau analisis tren, dan data kualitatif dianalisis tematik. Analisis statistik dan tematik dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh dan faktor pendukung kepatuhan. Hasil awal dari studi-studi serupa menunjukkan bahwa kepatuhan minum obat antipsikotik berkorelasi dengan penurunan kekambuhan dan gejala. Hasil menunjukkan bahwa kepatuhan konsumsi antipsikotik berkontribusi signifikan dalam menurunkan frekuensi perilaku kekerasan serta didukung oleh faktor motivasi pasien dan dukungan keluarga. Penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris yang kuat mengenai dampak kepatuhan obat terhadap perilaku kekerasan dan mengidentifikasi strategi intervensi yang efektif berdasarkan faktor pendukung yang ditemukan, sehingga berkontribusi pada penatalaksanaan ODGJ yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup mereka. Temuan ini merekomendasikan intervensi terpadu untuk meningkatkan kepatuhan sebagai upaya pengelolaan kekerasan ODGJ.