Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis Of The Added Value Of Goat Manure As Organic Fertilizer In Carangwulung Village, Wonosalam District Rizkiyah, Salsabila Putri Ainur; Avivah, Elmira Dhiva; Armana, Andru; Rahman, Toriq Aulia; Rozci, Fatchur
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.449

Abstract

The high population of goats in Carangwulung Village causes high amounts of animal waste to be produced on the goat farm, of course, this must be managed well so that it does not hurt the environment. The chairman of LMDH "Rimba Jaya Makmur" manages goat manure to be used as organic fertilizer which will later be commercialized and used to fertilize plants owned by LMDH. The main aim of this research is to determine the added value of goat manure which produces organic goat manure fertilizer. The location for this research was deliberately chosen in Carangwulung Village, Wonosalam District, specifically in the LMDH "Rimba Jaya Makmur" for research because the head of the LMDH "Rimba Jaya Makmur" manages goat dung. The method used is the Hayami method. The results of this research are that in managing the production of goat manure fertilizer, it has an input of 2000 kg and gets an output of 1,999 kg, thus providing added value, namely Rp. 939/kg, where the added value is > 50%, so it is classified as high and the business is worth continuing.
Upaya Pengembangan Urban Farming Menggunakan Metode SWOT di KWT Dorang Cinta Kecamatan Krembangan Kota Surabaya Rizkiyah, Salsabila Putri Ainur; Soedarto, Teguh; Syah, Mirza Andrian
Agroteknika Vol 8 No 3 (2025): September 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i3.568

Abstract

KWT Dorang Cinta menjadi salah satu kelompok tani unggul di Kota Surabaya yang dimana dibutuhkan strategi pengembangan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang muncul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal didalam pengembangan urban farming KWT Dorang Cinta serta menentukan strategi alternatif yang tepat dalam upaya pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, dan analisis SWOT. Lokasi penelitian ditunjuk secara purposive di urban farming Kelompok Wanita Tani (KWT) Dorang Cinta. Hasil matriks IFE menunjukkan bahwa skor kekuatan diperoleh senilai 4,06 dan skor kelemahan diperoleh senilai 3,06. Sedangkan analisis matriks EFE diperoleh skor peluang 4,02 dan skor ancaman 3,76. Pada analisis matriks SWOT strategi pengembangan urban farming KWT Dorang Cinta terletak pada kuadran strategi pengembangan agresif dimana strategi yang cocok untuk diterapkan yaitu dengan mempererat hubungan antar anggota kelompok melalui berbagi pengetahuan dan keterampilan serta mempertahankan pengembangan berbasis usaha untuk menjaga ketahanan pangan. Pengembangan yang diharapkan dapat menjadikan KWT Dorang Cinta lebih berkelanjutan dalam berkegiatan urban farming.
Pendampingan UMKM oleh Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Digital Marketing di Kota Malang Rizkiyah, Salsabila Putri Ainur; Avivah, Elmira Dhiva; Bilqis, Melinda; Syah, Mirza Andrian
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di tengah era Revolusi Industri 4.0 yang saat ini mulai beralih menuju Society 5.0. Beberapa pelaku UMKM ini mayoritas belum bisa menggunakan atau mengoperasikan sosial media atau penggunaan platform digital dengan maksimal, salah satu faktornya yakni keterbatasan pengetahuan mengingat usia pelaku UMKM. Namun, dengan adanya pendampingan dalam penggunaan teknologi agar para pelaku UMKM dapat mengoperasikan platform digital untuk usahanya dan usaha para pelaku UMKM akan semakin dikenal di jangkauan pasar yang lebih luas karena adanya sosial media tersebut. Kegiatan pengabdian bertujuan membantu pelaku UMKM di Malang untuk meningkatkan promosi dan pemasaran dari adanya penguasaan digital marketing secara efektif dan efisien. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yakni program pendampingan UMKM dapat membantu para pelaku UMKM untuk dapat menerapkan digital marketing yang baik untuk keberlanjutan pada masing-masing usaha.
Analysis Of The Added Value Of Goat Manure As Organic Fertilizer In Carangwulung Village, Wonosalam District Rizkiyah, Salsabila Putri Ainur; Avivah, Elmira Dhiva; Armana, Andru; Rahman, Toriq Aulia; Rozci, Fatchur
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.449

Abstract

The high population of goats in Carangwulung Village causes high amounts of animal waste to be produced on the goat farm, of course, this must be managed well so that it does not hurt the environment. The chairman of LMDH "Rimba Jaya Makmur" manages goat manure to be used as organic fertilizer which will later be commercialized and used to fertilize plants owned by LMDH. The main aim of this research is to determine the added value of goat manure which produces organic goat manure fertilizer. The location for this research was deliberately chosen in Carangwulung Village, Wonosalam District, specifically in the LMDH "Rimba Jaya Makmur" for research because the head of the LMDH "Rimba Jaya Makmur" manages goat dung. The method used is the Hayami method. The results of this research are that in managing the production of goat manure fertilizer, it has an input of 2000 kg and gets an output of 1,999 kg, thus providing added value, namely Rp. 939/kg, where the added value is > 50%, so it is classified as high and the business is worth continuing.