Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang dirancang untuk memungkinkan sistem komputer berpikir, belajar, dan bertindak layaknya manusia. Dalam konteks pendidikan tinggi, AI telah membawa perubahan yang signifikan, terutama dalam penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Khususnya, chatbot AI yang banyak dimanfaatkan untuk menjawab pertanyaan terkait metodologi penelitian, analisis data, melakukan otomatisasi analisis statistik, visualisasi data, dan interpretasi hasil penelitian, sehingga membantu mempercepat penyusunan tugas akhir dengan tingkat akurasi lebih tinggi. Dengan demikian, chatbot AI tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memfasilitasi penelitian yang lebih terstruktur, memperkaya wawasan akademik, serta membantu mahasiswa menghasilkan karya ilmiah berkualitas dengan pendekatan sistematis berbasis data. Meskipun teknologi chatbot AI menawarkan berbagai kemudahan, namun tingkat adopsi teknologi ini di kalangan mahasiswa masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti persepsi kemudahan penggunaan, manfaat yang dirasakan, serta faktor sosial dan pribadi lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis dan membandingkan faktor-faktor yang memengaruhi adopsi teknologi chatbot AI dengan menggunakan 2 model teoritis, yaitu model TAM dan UTAUT. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNAMA Jambi dan POLTEKKES KEMENKES Jambi yang sedang atau telah mengerjakan tugas akhir. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua model memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dalam menjelaskan adopsi teknologi chatbot AI oleh mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir. Model UTAUT menunjukkan nilai koefisien determinasi (R²) yang lebih tinggi dalam menjelaskan niat penggunaan (Behavioral Intention to Use), sedangkan model TAM menunjukkan struktur hubungan antar variabel yang lebih stabil dan signifikan secara statistik. Seluruh jalur pada model TAM terbukti signifikan, sementara pada model UTAUT terdapat satu jalur yang tidak signifikan, yaitu pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention to Use. Hal ini mengindikasikan bahwa keputusan mahasiswa untuk menggunakan chatbot AI lebih dipengaruhi oleh faktor persepsi pribadi daripada pengaruh sosial. Dengan demikian, meskipun model UTAUT secara teoritis lebih komprehensif, namun model TAM terbukti lebih stabil dan efektif dalam konteks penelitian ini.