Pertanian adalah sektor penting dalam ekonomi global yang menghadapi tantangan cuaca tidak menentu. Tanaman kacang tanah, sebagai komoditas penting, memerlukan air dan nutrisi yang tepat untuk tumbuh optimal. Cuaca yang tidak stabil membuat manajemen irigasi sulit, menurunkan hasil panen, dan meningkatkan biaya produksi. Teknologi Internet of Things (IoT) memberikan solusi efektif dengan memanfaatkan sensor untuk memantau kondisi lingkungan. Sistem monitoring dan otomatisasi irigasi berbasis IoT pada tanaman kacang tanah memantau parameter seperti kelembaban tanah, kelembaban udara, dan suhu secara real-time. Data dari sensor-sensor digunakan untuk mengatur irigasi dan memberikan notifikasi kondisi lingkungan, meningkatkan efisiensi irigasi dan hasil panen. Berdasarkan hasil pengujian, beberapa sistem, fitur, dan menu telah berjalan lancar. Persentase error sensor-sensor adalah sebagai berikut: Moisture (9,09% - 1,33%), pH tanah (8,33% - 0%), DHT11 suhu (5,0% - 1,43%), DHT11 kelembaban (5,56% - 1,27%), Ombrometer (3,38% - 0,35%), dan Sensor Cahaya (8,33% - 1,85%). Response time keseluruhan berkisar antara 4,65 detik hingga 5,03 detik dengan rata-rata 4,83 detik. Response time sensor ke Firebase bervariasi dari 1640 ms (tercepat) hingga 1880 ms (terlambat), dengan rata-rata 1736,9 ms. Rancangan sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan fitur dan perbaikan.