Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penggunaan Pestisida Nabati Ekstrak Campuran Daun Sirsak (Annona muricata Linn) dengan Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap Pencegahan dan Pemberantasan Hama Belalang pada Semai Jati (Tectona grandis L. f.): Use of Organic Pesticides Mixed Extract of Soursop (Annona muricata Linn) Leaves with Tobacco (Nicotiana tabacum L.) Leaves Against the Prevention and Eradication of Locust Pests on Teak (Tectona grandis L.f.) Seedlings Djatmiko, Rudi; Murniyati, Agustina; Noorhamsyah; Bulkis, Sofyan
Jurnal Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2443

Abstract

Keuntungan penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan hama pada tanaman adalah murah, mudah, ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak campuran daun Sirsak (Annona muricata L.), daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) dan deterjen sebagai pestisida nabati terhadap pencegahan dan pemberantasan hama belalang pada semai Jati (Tectona grandis L.f.) dan mengetahui tingkat kerusakan akibat serangan hama belalang pada semai Jati (T. grandis L.f.). Penelitian dilaksanakan di Persemaian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Ada tiga perlakuan yaitu kontrol, pencegahan dan pemberantasan dengan empat konsentrasi ekstrak campuran daun Sirsak (A. muricata L.), daun Tembakau (N. tabacum L.) dan deterjen sebagai pestisida nabati yaitu 0 %; 0.5%; 1.0% dan 1.5%. Hasil penelitian menunjukan pertambahan konsentrasi ekstrak campuran pestisida nabati campuran daun Sirsak (A. muricata L.), daun Tembakau (N. tabacum L.) dan deterjen berbanding lurus dengan persentase kematian hama belalang. Adapun frekuensi semai jati yang terserang hama belalang dan intensitas serangan hama belalang menunjukkan sebaliknya.
Optimizing Number of Fertilizing Employees Based On Work Time at PT.Tanjung Buyu Perkasa Plantation East Kalimantan Suhendra, Ade; Bulkis, Sofyan; Thamrin, Herijanto; M Atta, Bary; Supriono; Purwanto, Dody; Mulyadi, Fadli
JURNAL AGRIMENT Vol. 9 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v9i1.3069

Abstract

Every company needs employees as human resources, which has an important role as human resources, employees are one of the main supporter in process of the plantation. Oil palm plantations have quite high development prospects, with a broad scope of plantations that require high adequate management and human resources. Based on research that has been done obtained the highest productive work time on fertilizer employees 4 is (54.1%) with the lowest productive time on fertilizer employees 2 is (32.2%), for the highest unproductive time on fertilizer employees 1 (34.1%)  with the lowest non-productive time for fertilizer employees 1 (22.2%).  While the lowest personal time was on fertilizer employees 4 (19.2%) and the highest was on fertilizer employees 2 (40.7%).  The blocks have the highest productive time and lowest personal time because the terrain at turning is very heavy or hilly so that the task completion time is longer.  The effective working day at the company is 289 days with working time / year 121,380 minutes, the total number of effective employee needs is 8 (eight) people with actual employees is 17 people, the solution to overcome the excess employee is to shift work to other jobs, improve performance  in terms of starting a job on time. Keywords: workload analysis, employee needs, work sampling
Analisis Vegetasi di Hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Thamrin, Herijanto; Bulkis, Sofyan; Malaysia, Emi; Aquastini, Dwinita; Fadjeri, M.
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hutan pada wilayah Kabupaten Nunukan khususnya pada wilayah hutan Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan hutan di wilayah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian dilaksanakan di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2021. Penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan membuat plot penelitian sebanyak masing-masing 3 (plot). Untuk pengamatan tingkat pohon digunakan plot berukuran 10 m x 10 m, tingkat tiang digunakan plot berukuran 10 mx 10 m, untuk tingkat pancang digunakan plot berukuran 5 m x 5 m dan untuk tingkat semai digunakan plot berukuran 2 m x 2 m. Parameter vegetasi yang didapat di lapangan, diolah untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting antara lain jenis, kerapatan (K), frekuensi (F), dan dominansi (D). kemudian untuk mengetahui keanekaragaman jenisnya digunakan Indeks Shannon-Wiener. Hasil pengolahan data dianalisis secara deskriptif. Disimpulkan bahwa hutan di pulau Nunukan dan pulau Sebatik memiliki keanekaragaman jenis yang rendah dan hanya meranti merah (Shorea leprosula) yang hadir di empat fase pertumbuhan. Rendahnya keanekaragaman jenis ini tidak terlepas dari pemanfaatan hutan sebelumnya, yaitu pembalakan hutan yang tidak terkontrol. Perlu pengawasan yang intensif terhadap hutan yang masih tersisa agar tidak ada gangguan lagi dan proses suksesi bisa berjalan dengan baik. Perlu pengayaan jenis komersial terutama pada daerah yang terbuka.