Hendrawati , Nanik
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Arviana, Felicia; Hendrawati , Nanik; Irfin, Zakijah
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i2.5058

Abstract

Pendirian pabrik karbon aktif ini menjadi solusi dari banyaknya tempurung kelapa yang terbuang sia-sia karena masih menghadapi beragam kendala sehingga tempurung kelapa belum dapat termanfaatkan dengan baik. Dengan adanya pabrik ini maka akan memaksimalkan manfaat tempurung kelapa yang dimana dalam satu buah kelapa memiliki komposisi tempurung sebesar 13,5%. Pabrik karbon aktif ini menggunakan bahan baku dari tempurung kelapa yang berkapasitas 40.000 ton/tahun. Pabrik ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang beroperasi selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari. Tujuan dari analisis ekonomi ini yaitu untuk mendapatkan perkiraan mengenai kelayakan investasi modal dalam kegiatan produksi karbon aktif. Hasil analisa ekonomi yang didapatkan, Total Capital Investment (TCI) sebesar Rp 148.650.837.009. Sedangkan Total Production Cost (TPC) sebesar Rp 598.719.936.716,88. Analisa perhitungan yang telah dilakukan yaitu laba kotor yang didapatkan sebesar Rp 41.280.063.283 dan laba bersih sebesar Rp 28.951.044.298,19. Laju pengembalian modal (ROI) sebelum pajak sebesar 33% dan setelah pajak sebesar 23%. Lama pengembalian modal (POT) sebelum pajak 2,64 tahun dan setelah pajak 2,1 tahun. Break even point (BEP) sebesar 79%. Laju pengembalian modal lebih besar dibandingkan dengan bunga bank, sehingga pabrik karbon aktif ini layak untuk didirikan. IRR sebesar 19% lebih besar daripada bunga bank yaitu sebesar 15%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pabrik karbon aktif dari tempurung kelapa layak untuk didirikan.
SELEKSI PROSES DAN PENENTUAN KAPASITAS PABRIK KIMIA PEMBUATAN YOGURT DARI BAHAN BAKU KEDELAI Widyono, Muhammad Faturrahman; Hendrawati , Nanik
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.290

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang besar di Indonesia. Indonesia masih belum memiliki pabrik berskala besar yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan untuk memproduksi yogurt. Dalam merencanakan Proses produksi pabrik kimia pembuatan yogurt kedelai perlu mempertimbangkan berbagai macam proses produksi, metode dan bahan yang paling efisien untuk menghasilkan produk yang optimal. Perhitungan kapasitas produksi harus lah di lakukan, perhitungan kapasitas produksi dilakukan dengan perhitungan kenaikan rata-rata kebutuhan produksi dengan menggunakan data yang telha tersedia setiap tahunnya, dengan penggunaan data 2014-2018 untuk mendapatkan perkiraan kapasitas produksi tahun 2024. Tujuan dari penelitian ini untuk menyeleksi beberapa proses, komposisi bahan dan waktu fermentasi pada pembuatan yogurt kedelai untuk mengetahui metode yang terbaik dan menentukan kapasitas produksi pabrik kimia yogurt kedelai yang pada tahun 2024. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode produksi semi batch merupakan metode yang terbaik, dengan waktu fermentasi terbaik selama 8 jam, serta penggunaan campuran kultur merupakan proses produksi paling optimal, dan dengan kapasitas pabrik pada tahun 2024 sebesar 7000 ton/tahun.
STUDI PERHITUNGAN HEAT EXCHANGER TIPE DOUBLE PIPE SEBELUM REAKTOR PADA PRA-RANCANGAN PABRIK KIMIA CUCUMBER SOAP KAPASITAS PRODUKSI 6.300 TON/TAHUN Ainursyiam, Intan Mahrissa; Hendrawati , Nanik
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 2 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i2.378

Abstract

Pada situasi dan kondisi pandemi seperti ini, memicu orang-orang untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dengan melakukan cuci tangan menggunakan sabun. Sabun merupakan sufraktan yang berguna sebagai zat pembersih dan berasal dari reaksi saponifikasi trigliserida. Keberhasilan produk sabun, didapatkan dari reaksi antara trigliserida (minyak) dan larutan alkali secara sempurna. Proses saponifikasi terjadi didalam reaktor dengan kondisi operasi 90°C. Untuk mengurangi penggunaan steam dan beban dari reaktor maka, diperlukan pemanasan awal sebelum memasuki reaktor terhadap larutan minyak dari suhu 30°C mencapai 70°C dengan menggunakan alat penukar panas yaitu heat exchanger. Agar tercapai efisiensi yang lebih baik, maka diperlukan perancangan sesuai dengan kebutuhan pemanasan. Upaya terhadap perancangan ini, dilakukan dengan cara memilih jenis heat exchanger, dan melakukan perhitungan terhadap dimensi dari heat exchanger. Dari perhitungan menggunakan aplikasi microsoft exceel, didapatkan data berupa panjang pipa 12 ft, luas perpindahan panas 50,754 ft2, dan juga menghasilkan fouling factor sebesar 0,003 Btu/jam.ft2.F yang mana hasil tersebut sudah sama dengan nilai fouling factor ketentuan. Hal ini menunjukkan bahwa heat exchanger dalam keadaan aman dan layak beroperasi tanpa adanya hambatan.
ANALISIS EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA CUCUMBER SOAP KAPASITAS 6.300 TON/TAHUN Ningtyas , Diana; Hendrawati , Nanik
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.505

Abstract

Populasi pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan yang terbesar keempat didunia, dan kebutuhan masyarakat akan sabun untuk kebersihan diri juga semakin meningkat. Sabun ini dibuat dari campuran tiga minyak yaitu minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak zaitun. Hal ini karena kandungan dari minyak sawit membantu melembabkan dan memperbaiki jaringan kulit yang kering, sedangkan kandungan dari minyak zaitun membantu menghidrasi kulit dan menghilangkan radikal bebas untuk mengurangi peradangan kulit, karena mengandung kadar antioksidan yang tinggi. Selain itu, kandungan dari minyak kelapa senyawa antiinflamasi dapat membantu meredakan peradangan pada kulit. Pembuatan sabun ini terdapat penambahan sari mentimun dimana didalamnya mempunyai senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol yang berfungsi sebagai antiseptik dan antioksidan. Pabrik sabun mandi padat yang didirikan memiliki kapasitas 6.300 ton/tahun diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Evaluasi ekonomi sangat penting dilakukan sebelum mendirikan pabrik, hal ini dikarenakan dalam merancang sebuah pabrik harus dilihat dari aspek keuangannya untuk menimbang keuntungan dan kerugian perusahaan tersebut. Berdasarkan analisis ekonomi pabrik didapatkan Break Event Point sebesar 52%/tahun, Return On Invesment sebelum pajak 65% dan setelah pajak sebesar 46% dari modal investasi, sedangkan untuk Pay Out Time setelah pajak didapatkan sebesar 2,2 tahun, dan Shut Down Point yang didapatkan pabrik ini sebesar 42%. Dari hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pabrik cucumber soap ini dengan kapasitas 6300 ton/tahun layak untuk didirikan dengan metode yang digunakan adalah metode cashflow.
PENGARUH VARIASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) TERHADAP PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT SARI MENTIMUN Agustin, Eliza Firdausi; Hendrawati , Nanik
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.471

Abstract

Sejalan dengan perkembangan zaman yang pesat dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks, penggunaan sabun mandi padat yang biasa saja tidaklah cukup. Pertimbangan pemilihan sabun tidak selalu berdasarkan pada segi harga saja, tetapi juga kandungan bahan alami dan manfaat dari produk tersebut. Salah satu bahan alami yang kaya akan manfaat adalah mentimun. Mentimun merupakan buah yang mengandung banyak zat antioksidan yang sangat bagus untuk merawat kesehatan kulit. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan mengkaji tentang pembuatan sabun mandi padat yang menggunakan bahan tambahan sari buah mentimun. Metode pembuatan sabun pada penelitian ini menggunakan hot process dengan memvariasikan NaOH mulai dari 20; 30; 40 % (b/v) serta variasi sari mentimun 0; 1; 1,5 ml. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi NaOH akan menaikkan nilai pH, kestabilan busa, alkali bebas, dan kadar air. Sedangkan volume mentimun berpengaruh terhadap kenaikan nilai pH dan kestabilan busa serta menurunkan nilai kadar alkali bebas. Sabun mandi padat yang memenuhi standar SNI sabun 3532:2016 didapatkan pada konsentrasi NaOH 30% (b/v) dan volume sari mentimun 1 ml. Pada variabel tersebut dihasilkan pH sabun 8; kestabilan busa 5,5 cm; kadar alkali 0,05%; dan kadar air 7,7%.
SELEKSI PROSES DAN PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI PEMBUATAN SWEET POTATO SOAP Setyaningsih, Dyan Ayu; Hendrawati , Nanik
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 2 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i2.375

Abstract

Sabun ialah campuran senyawa natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagai bahan pembersih tubuh, berbentuk padat dan berbusa. Pada studi literatur dan analisis perhitungan ini digunakan trigliserida dan natrium hidroksida sebagai bahan dasar pembuatan sabun padat dengan penambahan ekstrak ubi ungu. Ubi ungu memiliki zat anthocyanin yang berkhasiat untuk menangkal radikal bebas, anti kanker dan penyakit kulit degeneratif. Untuk menentukan seleksi proses dan kapasitas produksi perlu dilakukan dalam perencanaan pembangunan pabrik guna menentukan kelayakan berdirinya suatu pabrik. Tujuan dari studi literatur dan analisis perhitungan ini adalah untuk menyeleksi beberapa metode proses dalam pembuatan sabun padat untuk menentukan metode proses yang lebih baik dan menentukan kapasitas produksi pabrik yang akan berdiri pada tahun 2024 di Kota Mojokerto dengan metode pertumbuhan rata-rata per tahun. Dalam merencanakan proses pembuatan sabun harus mempertimbangkan berbagai metode proses produksi sehingga diperoleh yang paling efisien untuk menghasilkan produk dengan optimal. Hasil dari studi literatur dan analisis perhitungan ini menunjukkan bahwa metode proses produksi yang paling optimal adalah dengan metode saponifikasi trigliserida dan dengan kapasitas produksi pabrik pada tahun 2024 sebesar 5.100 ton/tahun. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pabrik layak untuk didirikan dilihat dari analisis ekonomi yaitu Break Even Point (BEP) sebesar 53%, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15%, Pay Out Time (POT) sebesar 2 tahun, Return Of Investment (ROI) sebesar 33%.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS PADA PEMBUATAN HAND SANITIZER GEL Mufidah, Hana; Hendrawati , Nanik
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.476

Abstract

Hand sanitizer merupakan pembersih tangan dari patogen yang berbentuk cairan dan gel. Produk ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti sabun cuci tangan, sebab produk ini dapat digunakan kapan saja dan dimana saja tanpa perlu dibilas dengan air, sehingga menjadi lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis pada pembuatan hand sanitizer gel. Proses ekstraksi kulit jeruk nipis dilakukan dengan metode maserasi, dengan merendam ekstrak kulit jeruk nipis di dalam alkohol 96%. Proses pembuatan hand sanitizer gel dengan melarutkan semua bahan dan menambahkan eksrak kulit jeruk nipis dalam konsentrasi tertentu sesuai dengan analisa, serta hasil akhir dari hand sanitizer adalah gel. Variabel yang digunakan yaitu jumlah konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis sebanyak (0%, 5%, 10%, dan 15%) w/v dari pelarut. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit jeruk nipis yang ditambahkan mempengaruhi kenaikan nilai uji organoleptik bau dan rasa hingga mencapai nilai 3. Namun, berbanding terbalik dengan nilai uji organoleptik warna dan pH, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka nilai uji organoleptik warna semakin menurun hingga mencapai nilai 1, sedangkan pada uji pH menunjukkan nilai 5.