Apriyanti, Mia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Miskonsepsi Peserta Didik Menggunakan Three-Tier Test Materi Suhu dan Kalor di SMPN 01 Boyan Tanjung Apriyanti, Mia; S, Haratua Tiur Maria; H, Muhammad Musa Syarif
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa dan menganalisis penyebabnya di SMP Negeri 01 Boyan Tanjung pada materi suhu dan kalor yang dipelajari dengan menggunakan Three-Tier Test. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek berjumlah 71 siswa yang mempelajari materi suhu dan kalor. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Three-Tier Diagnostic Test yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMPN 01 Boyan Tanjung masih mengalami miskonsepsi mengenai suhu dan kalor yaitu 63,85% termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil wawancara siswa berasumsi bahwa dalam proses konduksi partikel bergerak karena kemampuan siswa, siswa berasumsi bahwa perubahan wujud benda dari gas menjadi padat disebut membeku disebabkan prakonsepsi, siswa berasumsi bahwa koefisien pemuaian benda padat lebih besar dari koefisien muai zat cair disebabkan intuisi, siswa menganggap konveksi hanya terjadi pada zat cair disebabkan minat belajar, siswa menganggap pembagian zat yang berbeda ukuran mengakibatkan setiap bagian mempunyai suhu yang berbeda disebabkan intuisi, siswa menganggap suhu dapat berpindah disebabkan pemikiran asosiatif, siswa berpikir bahwa pemuaian benda tidak dipengaruhi koefisien muai benda disebabkan kemampuan siswa, dan siswa beranggapan bahwa suhu zat cair akan berubah bila mendidih atau meleleh disebabkan praskonsepsi.
EVALUASI KINERJA GURU DI MIS AL-MUKHLISIN KOTA JAMBI Susanti, Try; Nur Aziszah, Selvia; Apriyanti, Mia
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6064

Abstract

This study evaluates teacher performance at MIS Al-Mukhlisin Jambi based on four core competencies: pedagogical, professional, social, and personal. It addresses gaps in current evaluation practices that remain administrative, exclude stakeholder input, and underutilize digital tools. Using a qualitative descriptive method, data were collected from six teachers, one principal, and ten students through observations, semi-structured interviews, and documentation. Analysis followed Miles and Huberman's thematic model. Findings show that 67% of teachers prepared structured lesson plans, yet 60% struggled with differentiated instruction. Only 40% regularly used digital resources, while 75% showed strong discipline and commitment. Authoritarian communication styles and limited stakeholder involvement were noted. The study recommends participatory, LMS-based evaluation strategies and enhanced evaluator training to improve teacher assessment and continuous professional growth. ABSTRAK Penelitian ini mengevaluasi kinerja guru di MIS Al-Mukhlisin Jambi berdasarkan empat kompetensi inti: pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Penelitian ini merespons kesenjangan dalam praktik evaluasi yang masih bersifat administratif, belum melibatkan pemangku kepentingan, dan kurang memanfaatkan teknologi digital. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan dari enam guru, satu kepala sekolah, dan sepuluh siswa melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data mengikuti model tematik Miles dan Huberman. Hasil menunjukkan bahwa 67% guru menyusun rencana pembelajaran secara terstruktur, namun 60% masih kesulitan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Hanya 40% guru yang rutin menggunakan sumber belajar digital, sementara 75% menunjukkan disiplin dan komitmen yang kuat. Ditemukan pula gaya komunikasi otoriter dan minimnya keterlibatan pemangku kepentingan. Penelitian ini merekomendasikan strategi evaluasi partisipatif berbasis LMS serta peningkatan pelatihan evaluator untuk memperkuat penilaian kinerja dan pengembangan profesional guru secara berkelanjutan.