Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa dan menganalisis penyebabnya di SMP Negeri 01 Boyan Tanjung pada materi suhu dan kalor yang dipelajari dengan menggunakan Three-Tier Test. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek berjumlah 71 siswa yang mempelajari materi suhu dan kalor. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Three-Tier Diagnostic Test yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMPN 01 Boyan Tanjung masih mengalami miskonsepsi mengenai suhu dan kalor yaitu 63,85% termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil wawancara siswa berasumsi bahwa dalam proses konduksi partikel bergerak karena kemampuan siswa, siswa berasumsi bahwa perubahan wujud benda dari gas menjadi padat disebut membeku disebabkan prakonsepsi, siswa berasumsi bahwa koefisien pemuaian benda padat lebih besar dari koefisien muai zat cair disebabkan intuisi, siswa menganggap konveksi hanya terjadi pada zat cair disebabkan minat belajar, siswa menganggap pembagian zat yang berbeda ukuran mengakibatkan setiap bagian mempunyai suhu yang berbeda disebabkan intuisi, siswa menganggap suhu dapat berpindah disebabkan pemikiran asosiatif, siswa berpikir bahwa pemuaian benda tidak dipengaruhi koefisien muai benda disebabkan kemampuan siswa, dan siswa beranggapan bahwa suhu zat cair akan berubah bila mendidih atau meleleh disebabkan praskonsepsi.
Copyrights © 2024