Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan Pemrosesan Informasi Nasution, Fauziah; Natasya, Astrid; Wahyuni, Sarina; Wiranti, Winy
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 12 (2024): Madani, Vol. 1 No. 12 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10459770

Abstract

Berpikir dapat diartikan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan. Proses berpikir merupakan proses kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual
Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Pada Anak Usia Dini Melalui Aktivitas Bermain Puzzle Waisa, Nur Hijriyati; Wiranti, Winy; Rosidah, Iis; Natasya, Astrid; Aulia, Salsabila; Nasution, Fauziah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29280

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan majemuk anak usia dini melalui aktivitas bermain puzzle di RA Islam Nur Kota Medan. Kecerdasan majemuk merupakan teori yang mencakup berbagai jenis kecerdasan, seperti kecerdasan logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal, yang semuanya dapat distimulasi sejak usia dini melalui pendekatan bermain yang tepat. Puzzle sebagai salah satu media permainan edukatif diyakini mampu mendorong anak untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B di salah satu lembaga PAUD di RA Islam Nur Kota Medan, dengan jumlah peserta didik sebanyak 15 orang. Selama kegiatan, anak-anak diberikan berbagai bentuk puzzle sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan mereka, baik secara individu maupun kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bermain puzzle memberikan dampak positif dalam pengembangan berbagai aspek kecerdasan majemuk. Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berpikir logis, pengenalan bentuk dan warna, koordinasi tangan-mata, serta kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Aktivitas ini juga meningkatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab anak terhadap tugas yang diberikan. Dengan demikian, aktivitas bermain puzzle terbukti efektif sebagai strategi stimulasi kecerdasan majemuk pada anak usia dini.
Dinasti Dinasti yang Membebaskan Diri Dari Baghdad Basri, Muhammad; Natasya, Astrid; Wiranti, Winy
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 6 (2024): Januari
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10459366

Abstract

This research presents an in-depth analysis of the dynasties that liberated themselves from Baghdad's rule in certain historical periods, with a focus on the Umayyad Dynasty, Aghlabiyah Dynasty, and Fathimiyyah Dynasty. A qualitative approach is used to explore the factors that drive this political separation through historical analysis, literature studies, and interviews with historians. Research findings identified three key factors. First, political pressure from the Baghdad central government emerged as the main trigger for secession. These dynasties responded to political pressure in the form of fiscal and military policies that were considered burdensome, prompting them to seek autonomy in managing internal affairs and economic resources. Second, cultural differences play a crucial role in the dynamics of secession. Dynasties sought independence to preserve and promote their own cultural heritage, language, and religious identity, which was threatened by the cultural homogenization of the center of power. Third, aspirations for autonomy, both in terms of local policy and cultural identity, were the main driving force behind the dynasties' decisions to secede. They desired greater control over their own internal affairs, economic resources, and identity, driving efforts to achieve political independence. The results of this research provide deep insight into the complexity of political and cultural factors that shape secession dynamics. This understanding not only contributes to a structural understanding of politics in the past, but also details the spirit of maintaining diversity and local identity amidst political pressure. Findings. This can provide a basis for further research on political and cultural developments in regions experiencing separation from the center of power.