Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) mencakup berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan tindakan dan obsesi individu yang terpengaruh. Contohnya termasuk tipe pengecekan, di mana individu merasa terdorong untuk berulang kali memverifikasi kondisi objek; tipe pencucian, yang ditandai dengan membersihkan diri dan lingkungan secara berlebihan; tipe penimbunan, yang melibatkan penimbunan barang secara kompulsif; dan tipe simetri/keteraturan, yang ditandai dengan obsesi untuk menata objek dengan cara yang tepat, paralel, dan teratur. Obsesi yang merupakan pikiran yang berulang-ulang, dapat memicu kompulsi, perilaku berulang yang didorong oleh stres, pencitraan, atau dorongan yang kuat. Intensitas obsesi dapat bertahan sebagai karakteristik yang dibentuk oleh pengalaman pribadi, faktor budaya, dan kemunduran di masa lalu. OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran dan/atau perilaku berulang yang terus-menerus yang menghabiskan banyak waktu (>1 jam per hari) dan/atau menyebabkan tekanan atau gangguan dalam fungsi sehari-hari. Pendekatan perawatan OCD umumnya melibatkan kombinasi terapi perilaku kognitif (CBT) yang meliputi terapi paparan dan pencegahan respons (ERP) serta terapi kognitif, penggunaan obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), dan dukungan psikososial. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan yaitu Terapi paparan dan pencegahan respons (ERP) bertujuan untuk menghadapi kecemasan yang terkait dengan obsesi dan melawan kebiasaan perilaku kompulsif, sedangkan terapi kognitif fokus pada merubah pola pikir dan keyakinan yang terkait dengan OCD. Penggunaan obat SSRI dapat membantu mengurangi gejala OCD Dukungan psikososial dari keluarga dan teman-teman juga penting dalam membantu remaja mengelola OCD dan meningkatkan kualitas hidup mereka.