Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Menggambar Dan Mewarnai Sebagai Media Ekspresi Anak Dan Sarana Pengembangan Kesejahteraan Psikologis Alurmei, Wahyu Aulizalsini; Yuliana, Yomima Viena; Mangundjaya, Wustari L.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 4 (2024): Juni
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i4.950

Abstract

Seni adalah salahsatu media yang menyenangkan, terutama bagi anak – anak. Pada dasarnya anak yang belum memiliki kemampuan berbicara secara verbal dengan sempurna dan tidak dapat mengolah kata dengan benar, maka akan berusaha untuk mengekspresikan dirinya dengan cara lain antara lain dengan cara menggambar. Anak memiliki kondisi emosional yang sensitif, khususnya bila terkait dengan bagaimana mereka merespon sebuah stimulus di lingkungannya. Media menggambar adalah salah satu media yang efektif bagi anak-anak untuk mengekspresikan dirinya.  Dengan menggambar seorang anak dapat mengekresikan keinginannya, cita–citanya, ataupun kecemasan yang dimilikinya. Secara psikologis perkembangan kognitif anak akan terlatih ketika mereka belajar menggunakan simbol seperti warna dan bentuk dan mengolah imajinasi mereka dan memperlihatkan keterampilan mereka. Pada makalah ini akan dibahas mengenai menggambar sebagai media ekspresi anak-anak pada komunitas.
Gejala-Gejala Stress dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD): Analisis Studi Kasus OCD Ekstrim Pada Publik Figur Aliando Syarief Diani, Virza Ratna; Syaharani, Amelia Indri; Alurmei, Wahyu Aulizalsini
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 3 (2024): Madani, Vol. 2, No. 3 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12636290

Abstract

Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) mencakup berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan tindakan dan obsesi individu yang terpengaruh. Contohnya termasuk tipe pengecekan, di mana individu merasa terdorong untuk berulang kali memverifikasi kondisi objek; tipe pencucian, yang ditandai dengan membersihkan diri dan lingkungan secara berlebihan; tipe penimbunan, yang melibatkan penimbunan barang secara kompulsif; dan tipe simetri/keteraturan, yang ditandai dengan obsesi untuk menata objek dengan cara yang tepat, paralel, dan teratur. Obsesi yang merupakan pikiran yang berulang-ulang, dapat memicu kompulsi, perilaku berulang yang didorong oleh stres, pencitraan, atau dorongan yang kuat. Intensitas obsesi dapat bertahan sebagai karakteristik yang dibentuk oleh pengalaman pribadi, faktor budaya, dan kemunduran di masa lalu. OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran dan/atau perilaku berulang yang terus-menerus yang menghabiskan banyak waktu (>1 jam per hari) dan/atau menyebabkan tekanan atau gangguan dalam fungsi sehari-hari. Pendekatan perawatan OCD umumnya melibatkan kombinasi terapi perilaku kognitif (CBT) yang meliputi terapi paparan dan pencegahan respons (ERP) serta terapi kognitif, penggunaan obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), dan dukungan psikososial. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan yaitu Terapi paparan dan pencegahan respons (ERP) bertujuan untuk menghadapi kecemasan yang terkait dengan obsesi dan melawan kebiasaan perilaku kompulsif, sedangkan terapi kognitif fokus pada merubah pola pikir dan keyakinan yang terkait dengan OCD. Penggunaan obat SSRI dapat membantu mengurangi gejala OCD Dukungan psikososial dari keluarga dan teman-teman juga penting dalam membantu remaja mengelola OCD dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pengabdian Masyarakat melalui Asesmen Psikologis pada Siswa Sekolah Dasar Supriatna, Ecep; Afriyenti, Lenny Utama; Alurmei, Wahyu Aulizalsini; Muzzamil, Ferdy
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 3 (2024): Journal of Human And Education
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i3.925

Abstract

Latar belakang kegiatan Pengabdia kepada Masyarakat yaitu asesmen psikologis yang diberikan kepada siswa sekolah dasar membantu mengidentifikasi dan memahami kebutuhan perkembangan dan kesulitan mereka selama tahap kritis dalam hidup anak. Perubahan signifikan terjadi baik pada dimensi kognitif, emosional, maupun sosial; oleh karena itu, asesmen psikologis yang sesuai membantu guru dan orang tua mengidentifikasi masalah belajar, gangguan perkembangan, dan isu isu gangguan yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka pengabdian masyarakat oleh Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara, di Sekolah Dasar 188 Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.Tujuan dari kegiatan yaitu membantu mengidentifikasi kebutuhan dan potensi anak-anak sekolah dasar di Kecamatan Cidadap. Metode yang digunakan dalam program ini adalah psikoedukasi, yang berarti metode pendidikan yang memperhitungkan aspek psikologisnya. Program tersebut terdiri dari dua sesi, yaitu workshop dan sesi tanya jawab, dan tujuannya adalah membuat siswa berpartisipasi bukan sebagai penerima informasi, tetapi juga sebagai subjek pemberian informasi yang memperoleh pengetahuan untuk menggunakan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari kegiatan yang dilakukan yaitu: Proses screening psikologis menemukan anak-anak yang membutuhkan bantuan khusus dalam perkembangan mereka, baik secara kepribadian maupun perilaku, dan Guru memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan potensi siswa mereka, sehingga mereka dapat membantu siswa berkembang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.
MEMBANGUN SELF ACCEPTANCE UNTUK MENGURANGI RASA INSECURE TERHADAP STANDAR KESUKSESAN Sinaga, Okta Eliza; Alurmei, Wahyu Aulizalsini
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2093

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks yang beragam hal lainnya Self Acceptance kerap kali dikaitkan dengan insecure dan resiliensi terhadap diri. Oleh karena itu Self Acceptance menjadi salah saatu ciri dari individu yang memiliki sikap positif. Self Acceptance itu sendiri memiliki beberapa komponen yang dapat mempresentasikan suatu penerimaan siri yang dimiliki oleh setiap individu, yaitu: Pemahaman diri,Makna Hidup, Pengubahan Sikap, dan Keikatan Diri. penulis mengetahui dengan menggunakan pendekatan humanistik, yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Melalui pendekatan ini penulis melakukan wawancara singkat. Self Acceptance itu sendiri sudah dimiliki oleh subjek, Self Acceptance itu sendiri menjadi sebuah perilaku yang tidak hanya tentang menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri melainkan suatu sikap konsisten yang positif di kehidupan dalam menjalankan suatu situasi yang diperhadapkan pada masa yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, oleh karena itu penting bagi kita untuk memiliki sikap penerimaan terhadap diri dengan sangat baik untuk tiap aspek kehidupan yang dijalani.
Hubungan Antara Religiusitas Dengan Pemaafan Pada Siswa Muslim Di SMA Negeri 09 Kota Bekasi Muzzamil, Ferdy; Supriadi, Tugimin; Alurmei, Wahyu Aulizalsini
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10472243

Abstract

Relationship Between Religiosity and Forgiveness (Correlational Study of the Relationship between Religiosity and Forgiveness in Muslim Students in State High School 09 Bekasi City). This study aims to determine the relationship between religiosity and forgivenesss, while the subjects in this study are Muslim students at the State High School 09 Bekasi City. The technique used in this research is probability sampling technique with proportionate stratified random sampling. The subjects, from a population of 1069 students in the State High School 09 Bekasi City. This research method is quantitative research with correlational design. The results of the product moment analysis show that there is a significant positive relationship between religiosity and forgiveness of Muslim Students at the State High School 09 Bekasi City which is indicated by the correlation coefficient value of 0,606** with a significance of (p) of 0,000 < 0,05 (p≤0,05). This means that the higher the religiosity possessed by the individual, the higher the forgiveness possessed by that individual. Further researchers are advised to use new theories and other factors that are in accordance with future phenomena so that research is more representative.
Tingkat Kecemasan Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Dalam Menghadapi Kesiapan Masuk Sekolah Dasar Alurmei, Wahyu Aulizalsini; Pohan, Hema Dayita; Azzahra, Salsabila Putri; Dewi, Vanesa Kusuma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 15 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13825464

Abstract

This study aims to assess the level of anxiety among parents regarding the readiness of children with special needs (CWSN) for entering elementary school. Using a descriptive quantitative research method, the study involved 37 parents of CWSN, employing questionnaires as the data collection technique. Statistical analysis revealed that all samples (100%) experienced a high level of anxiety. The results also indicated that this high anxiety level is related to parental concerns about their children's academic and social abilities in the elementary school environment. The study found that parental anxiety can negatively impact their emotional well-being and may affect the child’s development. The primary recommendation is to provide informational support and training for parents to reduce anxiety and enhance the readiness of CWSN for primary education.
Tingkat Kecemasan Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Dalam Menghadapi Kesiapan Masuk Sekolah Dasar Alurmei, Wahyu Aulizalsini; Pohan, Hema Dayita; Azzahra, Salsabila Putri; Dewi, Vanesa Kusuma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 17 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13905990

Abstract

This study aims to assess the level of anxiety among parents regarding the readiness of children with special needs (CWSN) for entering elementary school. Using a descriptive quantitative research method, the study involved 37 parents of CWSN, employing questionnaires as the data collection technique. Statistical analysis revealed that all samples (100%) experienced a high level of anxiety. The results also indicated that this high anxiety level is related to parental concerns about their children's academic and social abilities in the elementary school environment. The study found that parental anxiety can negatively impact their emotional well-being and may affect the child’s development. The primary recommendation is to provide informational support and training for parents to reduce anxiety and enhance the readiness of CWSN for primary education.