Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persediaan daging ayam pada pedagang di Pasar Kosambi Karawang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan populasi sebanyak 14 pedagang daging ayam. Sampel dipilih berdasarkan kesediaan pedagang untuk diwawancarai, yaitu Pak Subagja dan Ibu Neng, yang merupakan pedagang daging ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasok utama daging ayam berasal dari daerah CKM. Namun, untuk Bu Neng mempunyai lebih dari satu pemasok, seperti dari Subang dan Purwakarta. Pemasok CKM menjadi pemasok utama karena harga murah dan kualitas bagus. Pemasok Subang menjadi alternatif kedua jika stok di pemasok CKM tidak ada, untuk pemasok Purwakarta hanya sesekali melakukan pemesanan disana. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada bulan Maret, April, Juni, dengan harga dada ayam Rp 55.000/kg. Permintaan ikut meningkat dengan stok 8-9 kuintal untuk pak subagja sedangkan untuk Bu Neng hanya 2 kuintal. Untuk penurunan harga terjadi pada bulan Oktober dengan harga dada ayam Rp 42.000/kg. Permintaan ikut menurun menjadi 4-5 kuintal untuk Pak Subagja sedangkan untuk Bu Neng 1 kuintal. Pedagang mengelola persediaan dengan menerapkan safety stock dan reorder agar tidak mengalami kehabisan stok. Cara penanganan persediaan dengan menggunakan metode LIFO dengan cara menjual stok lama terlebih dahulu untuk usaha Pak Subagja. Sedangkan untuk usaha Bu Neng menggunakan metode FIFO dengan cara menjual stok baru terlebih dahulu.