Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pengaruh Pembukuan, Inventarisasi, Pelaporan dan Penerapan Simak BMN terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian Teddy Hermawan; Suyanto
Jurnal Manajemen Bisnis Eka Prasetya Vol 9 No 2 (2023): : Edisi September
Publisher : LPPM STIE EKA PRASETYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47663/jmbep.v9i2.310

Abstract

Salah satu indikator kedibilitas pemerintah adalah kualitas pelaporan keuangan. Penelitian dilakukan di satuan kerja daerah di lingkup Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) kementerian pertanian. Pendataan, laporan dan terapan SIMAK BMN diteliti apakah aktifitas tersebut telah sesuai dengan aturan sehingga kualitas laporan keuangan lebih baik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data untuk menguji hipotesis pengaruh antar variable. Variabel dependen (Y); kualitas laporan keuangan, dan variabel independent (X); Pembukuan (X1), Inventarisasi (X2), Pelaporan (X3), Penerapan SIMAK BMN (X4). Hasil penelitian berdasar analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa semakin baik akuntansi, inventarisasi, pelaporan dan penerapan SIMAK BMN maka semakin meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Pembukuan, pelaporan dan pelaksanaan SIMAK BMN bisa ditingkatkan dalam pencatatan atas perpindahan dan perubahan kondisi BMN, inventarisasi, laporan barang hilang serta perekaman dokumen mutasi BMN dengan menggunakan data yang lengkap dan jelas.
PENYELESAIAN TINDAK PIDANA ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE (Studi di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Karanganyar) Teddy Hermawan; Muhammad Rizal
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 3 No. 8: April 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menganalisis penyelesaian tindak pidana anak melalui pendekatan restorative justice di Kepolisian Resor Karanganyar dan hambatan yang dihadapi oleh Kepolisian Resor Karanganyar dalam penyelesaian tindak pidana anak melalui pendekatan restorative justice di Kabupaten Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris merupakan penelitian hukum yang melihat perilaku masyarakat terhadap hukum. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan tehnik analisis menggunakan tehnik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Dalam sistem peradilan pidana anak, pendekatan restorative justice melalui penerapan diversi merupakan suatu kewajiban bagi aparat penegak hukum yang dimulai dari tahap penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan yang hanya dapat diterapkan kepada anak yang diancam dengan pidana penjara maksimal tujuh tahun dan bukan merupakan suatu residive (pengulangan). Proses diversi ditingkat penyidikan dimulai setelah menerima laporan polisi penyidik membuat surat untuk meminta saran tertulis dari petugas pembimbing kemasyarakatan. Hasil penelitian kemasyarakatan wajib diserahkan oleh pembimbing kemasyarakatan kepada penyidik dalam waktu paling lama 3 x 24 jam setelah permintaan penyidik diterima. Adapun penyidik mulai mengupayakan diversi dalam waktu paling lama tujuh hari setelah penyidikan dimulai. Apabila pelaku maupun korban setuju untuk dilakukan diversi maka polisi, pembimbing kemasyarakatan dan pekerja sosial memulai proses musyarawarah penyelesaian perkara dengan melibatkan pihak-pihak terkait. Proses musyawarah tersebut dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya diversi. Setelah proses musyawarah dilaksanakan maka penyidik membuat berita acara proses diversi. Kedua, Faktor penghambat penerapan Restorative Justice terhadap anak di wilayah hukum Karanganyar. Peneliti dapat menyimpulkan hambatan yang dirasakan penyidik adalah keluarga korban menganggap proses diversi ini kurang memberikan efek jera terhadap pelaku. Pelaku tidak mengakui perbuatannya ataupun berbelit dalam memberikan keterangan maka perlunya pendekatan orang tua pelaku berusaha menutup-nutupi perbuatan yang telah diperbuat oleh anaknya, adanya tuntutan materi yang terlalu besar. Selain itu pada tingkat penyidikan ini belum adanya penyidik khusus anak, fasilitas ruang khusus untuk mediasi dan penempatan anak sementara belum tersedia.