Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penatalaksaan Fisioterapi Broncopneumonia Dewasa di RSUD Dungus: A Case Report Fathya, Annida; Utami, Mulatsih Nita; Fatmarizka, Tiara
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2024: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Di Indonesia broncopneumonia atau lobar pneumonia terjadi peningkatan prevalensi pneumonia pada semua usia dari 1,6% (2013) menjadi 2,0% (2018). Pemberian pengasuhan fisioterapi yang dibantu dengan pengobatan perlu dilakukan. Broncopneumonia yang dialami oleh orang dewasa lanjut usia yang menderita pneumonia sering kali mengakibatkan pembaringan jangka panjang dan berkurangnya aktivitas sehari-hari; rehabilitasi dini bermanfaat bagi sistem pernapasan, kardiovaskular, dan alat gerak serta kondisi mental pasien di tempat tidur. Tujuan utama fisioterapi adalah untuk mempertahankan pembukaan dan fungsi normal saluran napas. Case Presentation: Sebuah case report yang dilakukan di RSUD Dungus madiun dengan diagnose medis broncopneumonia pada pasien pria berumur 72 tahun yang berkerja sebagai petani. Keluhan utam pasien berupa dengan keluhan sesak nafas disertai batuk berdahak kental berwarna putih. Diagnosa fisioterapi berupa sesak, penurunan saturasi nafas, penurunan rasio ekspansi thorax, dan penurunan aktifitas fungsional yang diakibatkan oleh sesak. Management and Outcome: dilakukan asuhan fisioterapis sebanyak 5 kali dalam 3 hari berupa breathing control, deep breathing exercise, dan thoracic expansion exercise. Discussion: Pemberian asuhan fisoterapi yang dikombinasikan dengan pemberian nebulizer sebanyak 5 kali dapat meningkatkan kapasitas fungsional paru paisen dan mengurangi gejala dengan membersihkan jalan nafas dan melatih otot-otot pengembang sangkar thorax. Conclusion: Asuhan fisioterapis yang dilakukan dengan pemberian breathing control, deep breathing exercise dan TEE dapat memperbaiki kapasitas fungsional paru pasien.
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Total Hip Replacement Sinistra dengan Infrared, Massage Gun, dan Terapi Latihan Rahman, Farid; Chafsoh, Zannuba Alifah; Fathya, Annida; Wibowo, Ferry Teguh; Budi, Ilham Setya
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hip Joint merupakan sendi yang berperan sebagai sendi multi-axial, dan ball and socket di mana tubuh bagian atas seimbang selama berdiri dan berjalan. Keseimbangan dan stabilitas yang diberikan memungkinkan gerakan yang dilakukan selama beraktivitas sehari-hari. Hip joint dapat bergerak pada gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, internal rotasi, dan eksternal rotasi. Sendi hip seringkali mengalami beberapa masalah baik yang bersifat degenerative maupun non-degeneratif, seperti fracture, dan osteoarthritis pada hip. Total Hip Replacement (THR) adalah salah satu operasi penangan yang paling hemat biaya dan sukses secara konsisten. THR merupakan salah satu bentuk operasi untuk mengganti sendi dengan protase pada hip joint yang diharapkan dapat menghasilkan penghilang rasa sakit, pemulihan fungsional, dan peningkatan kualitas hidup. Pada pasien post THR terjadi perubahan fungsi sendi dan otot serta ligamen karena kekuatan yang menurun. Selain itu juga timbul rasa nyeri dan keterbatasan gerak pasca operasi. Keterbatasan gerak yang dialami pasien post THR dapat mengganggu aktivitas fungsional serta gaya berjalan sampai dua tahun setelah operasi. Program Fisioterapi dalam kasus THR dapat meningkatkan mobilitas pasien, membantu mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat post THR. Pengukuran yang dilakukan menggunakan NRS, MMT, Goniometer, dan Midline untuk mengetahui perkembangan subjek. Melalui metode rancangan studi kasus tunggal, pasien dalam penelitian ini telah mengisi informed consent untuk dijadikan subjek dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek manajemen fisioterapi pada kondisi post operasi THR dengan infrared, massage gun , dan terapi latihan. Pada penelitian ini penulis mendapatkan hasil berupa penurunan nyeri, penurunan oedema, peningkatan lingkup gerak sendi, dan tidak adanya peningkatan pada kekuatan otot.