ABSTRACTThe impact of a significantly low level of intelligence causes a person with an intellectual disability to be socially stigmatized. This social stigma causes the accessibility of people with intellectual disabilities to be limited. This difficulty in accessing various things makes people with disabilities even more helpless. Therefore, our research has an in-depth focus on the social stigma attached to people with intellectual disabilities and the impacts caused as well as strategies to deal with existing social stigma. This research uses a qualitative approach with a case study method. The location of this research is located at Rumah Difabel Inklusi MT Haryono, Semarang. The informants in this study are 2 parents of 3 children with intellectual disabilities and administrators from the Inclusive Disability House. The social stigma obtained by adolescents with intellectual disabilities in the form of labeling, separation, and discrimination that has a negative impact on adolescents with intellectual disabilities. the impact encourages adaptive behavior by using various adaptation strategies. the main is the creation of an inclusive community. Adolescents with intellectual disabilities get social stigma in various forms, social stigma has an impact on the lives of adolescents with intellectual disabilities and their parents who are also affected by existing social stigma. This impact encourages them to carry out adaptation strategies that begin with self-acceptance, education, and forming inclusive communities. These efforts have a positive influence on the development of adolescents with intellectual disabilities.ABSTRACTDampak dari tingkat intelegensi yang rendah secara signifikan menyebabkan seseorang dengan disabilitas intelektual mendapatkan stigma sosial. Stigma sosial tersebut menyebabkan aksesibilitas penyandang disabilitas intelektual menjadi terbatas. Kesulitan dalam mengakses berbagai hal ini yang menjadikan penyandang disabilitas semakin tidak berdaya. Maka dari itu, penelitian kami memiliki fokus mendalam pada stigma sosial yang melekat pada penyandang disabilitas intelektual dan dampak yang ditimbulkan serta strategi menghadapi stigma sosial yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian ini terletak di Rumah Difabel Inklusi MT Haryono, Semarang. Informan dalam penelitian kali ini adalah 2 orang tua dari 3 anak disabilitas intelektual dan pengurus dari Rumah Difabel Inklusi. Stigma sosial yang didapatkan remaja disabilitas intelektual berupa pelabelan, pemisahan, dan diskriminasi yang memberikan dampak negatif pada remaja disabilitas intelektual. Dampak tersebut mendorong perilaku adaptif dengan menggunakan berbagai strategi adaptasi. Utamanya adalah diciptakannya komunitas inklusi Remaja penyandang disabilitas intelektual mendapatkan stigma sosial dalam berbagai bentuk, stigma sosial memberi dampak pada kehidupan anak remaja disabilitas intelektual beserta orangtua mereka yang ikut serta terkena dampak stigma sosial yang ada. Dampak tersebut mendorong mereka melakukan strategi adaptasi yang diawali dengan penerimaan diri, edukasi, dan membentuk komunitas inklusi. Upaya-upaya tersebut memberikan pengaruh positif pada perkembangan remaja disabilitas intelektual.