Wahyuddin, Ashabul Wahidhan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Sistem Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng Tahun 2024: Analysis of the Logistics Management System for Medical Devices at the Regional General Hospital Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng Regency Year 2024 Wahyuddin, Ashabul Wahidhan; AP, Andi Rizki Amelia; Muchlis, Nurmiati
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 1 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i1.1816

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Manajemen logistik alat-alat kesehatan di rumah sakit menjadi hal yang sangat urgen karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Laporan Inventaris Barang Milik Daerah pada RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng Tahun 2023 menunjukkan bahwa 3% dari total alat kesehatan yang dimiliki rumah sakit dalam kondisi rusak atau hilang. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun dampaknya sangat signifikan terhadap pelayanan kesehatan. Alat-alat yang rusak tidak dapat digunakan, sementara alat yang hilang mengurangi kapasitas layanan dan menambah beban biaya pengadaan. Kurangnya pemeliharaan berkala, keterbatasan anggaran untuk perbaikan, dan kurangnya tenaga teknisi yang kompeten menjadi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini. Tujuan: Untuk menganalisis sistem manajemen logistik alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng Metode: Penelitian ini berfokus pada sembilan fungsi utama manajemen logistik, yaitu perencanaan, penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan/pemusnahan, dan pengendalian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data utama. Hasil: RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng telah melaksanakan proses perencanaan yang melibatkan berbagai pihak terkait. Penganggaran dilakukan secara kolaboratif dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik setiap unit pelayanan dan anggaran yang tersedia, serta memanfaatkan E-Katalog untuk transparansi. Pengadaan alat kesehatan dilakukan melalui e-katalog LKPP atau tender/seleksi, dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Penerimaan alat kesehatan dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari petugas dari bagian pengadaan, bagian logistik, dan teknisi dari instalasi IPRS. Kesimpulan: Secara keseluruhan, sistem manajemen logistik alat kesehatan di RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng masih memerlukan peningkatan dalam beberapa aspek, terutama penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, dan pengendalian. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan sistem manajemen logistik alat kesehatan dapat berjalan lebih optimal dan mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. ABSTRACT Background: Logistics management of medical devices in hospitals is very urgent because it is related to public health services. The Regional Property Inventory Report at Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng Hospital in 2023 shows that 3% of the total medical devices owned by the hospital are damaged or lost. This figure may seem small, but the impact is very significant on health services. Damaged equipment cannot be used, while lost equipment reduces service capacity and increases procurement costs. Lack of regular maintenance, limited budget for repairs, and lack of competent technicians are factors that contribute to this problem. Objective: To analyze the medical equipment logistics management system at Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng Regional General Hospital. Method: The research focuses on nine main functions of logistics management: planning, budgeting, procurement, receiving, storage, distribution, maintenance, disposal/destruction, and control. This research uses a qualitative approach with in-depth interviews as the primary data collection technique. Results: RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng has implemented a planning process that involves various related parties. Budgeting is carried out collaboratively, considering the specific needs of each service unit and the available budget, and utilizing E-Catalog for transparency. Procurement of medical equipment is conducted through the LKPP e-catalog or tender/selection, adhering to the principles of transparency and accountability. The acceptance of medical equipment is handled by a special team consisting of officers from the procurement, logistics, and IPRS installation sections. Conclusion: Overall, the medical equipment logistics management system at RSUD Prof. Dr. H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng still requires improvement in several aspects, particularly storage, distribution, maintenance, and control. By addressing these challenges, it is hoped that the medical equipment logistics management system can operate more optimally and support the improvement of healthcare service quality in the hospital.