Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Penafsiran Mitsaqan Ghalizha dalam Tafsir Fii Zhilalil Qur’an Dinnillah, Fitria Izzah
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2018): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v2i1.87

Abstract

Tujuan Al-Qur’an diturunkan adalah untuk memberi petunjuk bagi manusia, yang menuntun kepada jalan yang lurus. Petunjuk-petunjuk yang mengandung pesan moral tersebut, harus dipahami dan diinterpretasikan dari setiap kata tanpa ada kepentingan dan tendensi yang menguntungkan diri sendiri. Berbagai pesan moral dalam Al-Qur’an harus dipelajari dan dipahami secara utuh dan komprehensif. Termasuk diantaranya adalah masalah janji. Terdapat banyak terminologi janji dalam al-Qur’an, salah satunya adalah mîtsâqan ghalîzha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat mîtsâqan ghalîzha dalam perspektif Tafsir Fî Zhilâlil Qur’an dan pendekatan yang beliau gunakan dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) melalui pendekatan tafsir maudhu’i (tematik) dengan kombinasi komparatif (perbandingan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mîtsâqan ghalîzha menurut Sayyid Quthb adalah tali yang terpintal kemudian dipakai untuk menggambarkan tentang sumpah dan perjanjian yang bersifat kuat, kokoh dan mantap. Dan pendekatan yang beliau gunakan untuk menafsirkan ayat-ayat mîtsâqan ghalîzha dalam tafsir Fî Zhilâlil Qur’an adalah tahlili.
Strategi Transformasi Sosial Ma’had Tahfizhul Qur’an (MTQ) Isy Karima Karanganyar dalam (Re)Islamisasi Kaum Abangan Menjadi Islam Santri Dinnillah, Fitria Izzah; Rosidin, Rosidin; Qomarudin, A.
Jurnal Dialog Vol 47 No 2 (2024): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v47i2.986

Abstract

Abstrak Problem  transformasi sosial melalui (Re)Islamisasi kaum Abangan menjadi Islam Santri yang menimbulkan konflik horizontal antar warga, maupun konflik vertikal dengan pemerintah yang anti radikalisme, perlu dicarikan solusinya. Artikel ini menelaah strategi transformasi sosial yang diterapkan Ma’had Tahfizhul Qur’an (MTQ) Isy Karima Karanganyar, Jawa Tengah, dalam (Re)Islamisasi kaum abangan menjadi Islam santri tanpa resistensi masyarakat dan pemerintah. Artikel menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis studi kasus selama empat bulan, yaitu Mei-Agustus 2023. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis dengan model interaktif. Temuan artikel sesuai skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency) Talcott Parsons yang menjadi kerangka teoretis. Pertama, strategi transformasi sosial pada tahap Adaptasi adalah metode silaturrahim kepada tokoh masyarakat, metode partisipatif-resiprokal dan metode empati sosial-ekonomi, yang berimplikasi pada penerimaan masyarakat terhadap MTQ Isy Karima. Kedua, strategi transformasi sosial pada tahap Tujuan diarahkan pada realisasi MTQ Isy Karima sebagai pusat kajian Al-Qur’an dan syiar nilai-nilai Al-Qur’an kepada masyarakat yang kental dengan karakteristik abangan. Ketiga, strategi transformasi sosial pada tahap Integrasi melalui program ta’lim inbound dan outbound, ICID (Islamic Center I’dadud Du’at), dan dakwah variatif via Radio Isy Karima. Keempat, strategi transformasi sosial pada tahap Latensi adalah pernikahan santri dengan warga, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pelestarian budaya positif.   Abstract The issue of social transformation through the (re)Islamization of the Abangan into Santri Islam, which gives rise to horizontal and vertical disputes, requires a solution. This article examines the social transformation strategy applied by Ma'had Tahfizhul Qur'an (MTQ) Isy Karima Karanganyar, Central Java, in (re)Islamizing Abangan (nominal Muslim) into Santri (devout Muslim). The article employs a qualitative approach and case study methodology for four months, spanning from May to August 2023. The data obtained through observation, interviews, and documentation were then analyzed using an interactive model. The article’s findings align with the AGIL scheme (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency) by Talcott Parsons, which serves as the theoretical framework. Firstly, the social transformation strategy at the Adaptation stage is the silaturrahim (maintain the relationship), the participatory-reciprocal, and the socio-economic empathy method. Secondly, the social transformation strategy at the Goal Attainment stage is focused on establishing MTQ Isy Karima as a center for Qur'anic studies and disseminating Qur'anic values to a society that is predominantly Abangan in character. Thirdly, the social transformation strategy at the Integration stage is achieved through inbound and outbound Ta'lim (Islamic teaching) programs, ICID (Islamic Center I'dadud Du'at), and a variety of da'wah via Radio Isy Karima. Fourth, the social transformation strategy at the Latency stage is the marriage of senior santri with residents the residents, the economic empowerment of the community, and the preservation of positive cultural practices.