Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Pelajaran Insya’ Siswa Kelas IV KMI Pondok Modern Ar-Risalah Slahung Ponorogo Nurcahyaningtias, Novia Dwi
Mahira: Journal of Arabic Studies Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/mahira.v1i2.230

Abstract

One obstacle in communication process is lack of language skills. Lack of language skills is partly caused by language errors. In the use of language specifically, sometimes language errors are deliberately made or realized by speakers to achieve certain effects such as being funny, attracting attention and encouraging more intense thinking. Although there is not much attention to language errors, thoughts about the relationship between language errors and the process of learning language in a relatively short time have developed a lot. In the world of language teaching, attention to language errors has only developed over a relatively recent period of time. The development of thinking regarding the relationship between language errors and the language learning process is in line with the results of the analysis which are expected to assist teachers in determining the order of teaching materials, deciding on the emphasis, explanation and practice needed, providing remedial and exercises, and selecting items. second language items for the purposes of the learner proficiency test. This research on the analysis of language errors in the fourth grade students of KMI Ar-Risalah Islamic Boarding School Slahung Ponorogo lessons uses a qualitative approach. This research is categorized as a descriptive study because the researcher describes the data on language errors contained in the students' essays. The data in this study are in the form of language errors contained in student essays. Sources of data in this study is student essays. Data collection uses the documentation method. The results showed that the error in the use of vocabulary recorded the number of errors as many as 15 errors (18.75%). The frequency of errors in the use of phrases, namely 25 errors (31.25%) and errors in the use of pronouns and errors in the use of gender, respectively recorded the number of errors of 15 errors (18.75%) and 25 errors (31.25%).
Strategi Pembelajaran Bilingualisme di Pondok Pesantren “Wali Songo” Ngabar Ponorogo Nurcahyaningtias, Novia Dwi; Niza, Naura Khoirun; Suaidi, M. Zaki
Mahira: Journal of Arabic Studies Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/mahira.v4i1.920

Abstract

Manusia sejak kecil sudah mengenal dan memperoleh bahasa. Bahasa bagi manusia digunakan sebagai alat komunikasi dengan sesama. Bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang digunakan oleh peserta didik ketika dalam proses belajar, meskipun santriwati dengan santriwati lainnya sama-sama berbahasa pertama, mereka tidak menggunakan bahasa daerah untuk berinteraksi selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, peran bahasa dalam kehidupan manusia sangat penting. Bahasa bagi manusia diperoleh dari interaksinya dengan sesama manusia maupun melalui proses pembelajaran. Sebagaimana yang diterapkan di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo, sebagai salah satu pesantren yang turut mengembangkan pembelajaran bahasa Arab bahkan digunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi bilingualise yang diterapkan di Pondok Pesantren “Wali Songo” Ngabar, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian field research. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi non partisipatif dan dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa penerapan strategi bilingualisme meruakan upaya untuk menghantarkan santri dalam mencapai kompetensi pembelajaran Bahasa Arab yaitu : kompetensi al-istima’, kompetensi al-kaalam, kompetensi al-qiroáh dan kompetensi al-kitabah.
Interferensi Bahasa Jawa dalam Bahasa Arab: Kasus pada Jamaah Yasin dan Tahlil Desa Crabak Anggian, Lutvi Ali Sahana; Nurcahyaningtias, Novia Dwi
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 8 No 1 (2024): AnCoMS, Oktober 2024
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v8i1.598

Abstract

The interference of Javanese in Arabic in the yasin and tahlil congregation can be heard clearly in the pronunciation. Many members of the congregation adopted Arabic vocabulary, changing pronunciation and sentence structure to suit Javanese customs. For example, in prayer or dhikr, the pronunciation can sound more "Javanese," potentially affecting understanding of the original meaning. Apart from that, the mixture of Javanese terms in Arabic expressions also creates local nuances that enrich religious practices. This phenomenon shows dynamic cultural interactions in a spiritual context. The aims of this research are: 1) forms and types of Javanese language interference in Arabic: the case of the Yasin and tahlil congregation in Crabak Village, 2) factors causing language interference, 3) efforts to minimize it. This research uses descriptive qualitative. The method used is the listening and note-taking method to collect data and the comparison technique to analyze the data. The results of this research: 1) there were several cases of language errors consisting of phonological interference, 2) the factors causing the interference were the bilingualism of the Yasin and Tahlil congregation mothers, differences in the B1 and B2 systems, carrying over B1 habits when producing B2, 3) with correct imitation of Arabic phonemes.
Penanaman PendidikanKarakter Religius Melalui Seni Karawitan di SDN 4 Krebet Jambon Ponorogo Nurcahyaningtias, Novia Dwi; Sriana
Islamic Elementary School (IES) Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Riyadlatul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/ies.v4i2.939

Abstract

Pendidikan karakter religius merupakan pendidikan dengan mengedepankan pembentukan karakter pada anak tanpa mengesampingkan pendidikan formal anak tersebut. SDN 4 Krebet mengembangkan dan nguri-uri seni karawitan bertujuan untuk mengetahui bagaimana penanaman dan seluruhakibat atau dampak dari penanaman karakter religius melalui seni karawitan itu sendiri.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. analisis datanya menggunakan penyajian data, verifikasi kesimpulan, dan reduksi data. Selain itu, keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan, meningkatkan kecermatan dalam penelitian, perpanjangan pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan adanya nilai-nilai religius yang terkandung dalam seni karawitan yang dapat membentuk karakter yang religius pada siswa itu sendiri. Penanaman karakter religius di SDN 4 Krebet Jambon ini ditanamkan melalui tembang-tembang (gendhing) atau lagu, pemakaian seragam yang tertutup pada saat bermain karawitan, penyampaian materi (sejarah alat musik dan lagu) dari zaman walisongo, dan pembiasaan bahasa krama ketika bermain karawitan.Dari penanaman seni karawitan diatas siswa menjadi terbiasa menyanyikan lagu yang islami dengan menjiwai sepenuh hati, terbiasa berpakaian tertutup atau pakaian muslim, mengetahui sejarah berbagai alat musik dan tembang dalam seni karawitan, serta terbiasa berbahasa krama ketika bercakap-cakap dalam kehidupan sehari-hari. Karakter religus melalui seni karawitan ini terinspirasi dari perjuangan para walisongo yang menyebarkan agama islam melalui kesenian tanah jawa yang digemari masyarakat. Selain dapat membentuk karakter siswa yang religius, seni karawitan juga dapat menumbuhkan rasa cinta budaya dan cinta tanah air.