Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Pupuk Organik Teknologi Nano dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Nate, Tajuk Tangke; Nazimah, Nazimah; Rafli, Muhammad; Handayani, Rd.Selvy; Nazirah, Laila; Safrizal, Safrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi Vol. 2 No. 4 (2023): Vol 2, No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi (JIMATEK) Desember
Publisher : Department of Agroecotechnology Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jimatek.v2i4.18316

Abstract

Pakcoy merupakan sayuran yang dapat dibudidayakan dan tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi. Di Indonesia, produksi pakcoy masih tergolong rendah sehingga produktivitas pakcoy perlu ditingkatkan. Upaya peningkatan produksi pakcoy di Indonesia antara lain dengan menggunakan pupuk organik nanoteknologi dan komposisi media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk nano dan media tanam yang berbeda agar berpengaruh optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada bulan Agustus sampai September 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik nano teknologi (N) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : N0: 0 ml/l, N1: 1 ml/l, N2: 3 ml/l, N3: 6 ml/l. Faktor kedua adalah komposisi media tanam (P) yang terdiri atas 3 taraf yaitu : P1: kotoran sapi + tanah (1:1), P2: cocopeat + tanah (1:1), P3:  biochar + tanah (1:1). Variabel yang diamati adalah panjang batang, panjang daun, jumlah daun, luas daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pupuk organik  nanoteknologi dan komposisi media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Perlakuan terbaik adalah pemberian pupuk organik nanoteknologi dengan konsentrasi N2 (3 ml/l), pada perlakuan komposisi media tanam hasil terbaik diperoleh pada perlakuan P2 (cocopeat + tanah). Terdapat interaksi antara perlakuan pupuk organik nanoteknologi dengan komposisi media tanam pada variabel tinggi batang tanaman dan jumlah daun.
Sosialisasi Pemberdayaan kaum Perempuan Sebagai Upaya Penghasilan Tambahan dari Hasil Panen Nelayan di Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara Apriansyah, Rian; Hasibuan, Arnawan; Fahmi, Bunga Luthfia; Munawaroh, Nur Laela; Silvia, Silvia; Nurfadila, Nadia; Nate, Tajuk Tangke; Sayuti, M; Mursalin, Mursalin
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 3, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Bantayan merupakan salah satu pantai di kawasan Aceh Utara. Tim Modul Nusantara Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan sosialisasi Pemberdayaan kaum ibu-bu sebagai penghasilan tambahan dari hasil panen nelayan dengan bimbingan dosen Modul Nusantara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sasaran utama yang peneliti pilih adalah kaum perempuan yang terdiri dari ibu-ibu. Peneliti menyampaikan strategi pemasaran usaha mikro kecil dan menengah produk hasil tangkapan nelayan mulai dari inovasi produk olahan hasil tangkapan nelayan, pengemasan produk agar lebih menarik hingga pemasaran melalui media offline maupun online. Selama sosialisasi, peserta sangat antusias terhadap pembahasan yang disampaikan peneliti, namun setelah pemaparan selesai ada beberapa yang menyampaikan permasalahan yang dihadapi pada nelayan di Desa Bantayan meliputi: 1) tidak mendapatkan hasil tangkapan yang bagus, karena hasil tangkapan yang bagus akan diberikan pada tengkulak, mereka bahkan harus membeli hasil tangkapannya pada tengkulak jika ingin mendapatkan tangkapan yang bagus. Hal tersebut membuat masyarakat menjadi tidak leluasa untuk mengolah hasil tangkapannya sendiri karena tidak memiliki hasil tangkapan yang dapat langsung diolah sendiri. 2) Lokasi masyarakat Desa Bantayan dengan pusat perbelanjaan yang cukup jauh sehingga menghambat proses pemasaran yang akan dilakukan oleh masyarakat, selain itu lokasi yang jauh akan menambah biaya transportasi yang akan dikeluarkan.3) Dalam pemberdayaan ekonomi nelayan memiliki hambatan yaitu, rendahnya tingkat pendidikan. Kurangnya bentuk keterampilan dan wawasan ilmu, kurangnya bentuk pelatihan atau sosialisasi dari pemerintah.Nah ,dari permasalahan tersebut dari tim kami memberikan saran untuk mengurangi sistem penjualan hasil pertanian yang mayoritas masih mengandalkan tengkulak agar masyarakat dapat mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan dengan mengolahnya sendiri sehingga akan menambah nilai jual dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi, memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang inovasi produk olahan yang dapat dihasilkan dari hasil tangkapan nelayan serta cara pengemasan produk agar lebih menarik, masyarakat kaum muda ikut berperan aktif terutama dalam proses pemasaran produk olahan hasil inovasi tangkapan nelayan karena kaum muda lebih memahami teknologi dan terbuka terhadap perubahan yang ada.