Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang seringkali muncul pada mahasiswa. Kondisi depresi juga dapat memicu dampak negatif seperti putus sekolah atau berhenti sekolah. Lingkungan keluarga menjadi salah satu factor eksternal yang berhubungan dengan kondisi depresi. Keharmonisan keluarga berpengaruh pada munculnya depresi. Sehingga penting untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan keharmonisan keluarga pada mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara depresi dengan keharmonisan keluarga pada mahasiswa kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sample yang digunakan menggunakan perhitungan Slovin yakni 245 sample. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Beck Depression Inventory- II yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia serta Family Harmony Scale. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden tidak mengalami depresi, namun, terdapat proporsi yang cukup signifikan mengalami depresi pada tingkat ringan hingga berat dengan total 42,0%. Tingkat konflik yang cukup tinggi atau mencapai 46,9%, menandakan bahwa perbedaan pendapat maupun ketegangan masih sering muncul dalam interaksi keluarga. Correlation coefficients rₛ = -0.598, p < 0.01. Ada hubungan bermakna antara depresi dengan keharmonisan keluarga. Semakin tinggi tingkat keharmonisan keluarga, semakin rendah tingkat depresi yang dialami responden, demikian pula sebaliknya Diharapkan penelitian ini mampu memberikan jawaban terkait hubungan antara depresi dan keharmonisan keluarga pada mahasiswa kesehatan sehingga dapat memberikan pembaharuan pada ilmu pengetahuan.