Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inklusivitas Etnis Tionghoa di Lasem Tahun 1967 – 1999 Muslimin, Muhammad Khoirul; Wijayati, Putri Agus
Jurnal Pattingalloang Vol 11, No. 1, April 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v11i1.64778

Abstract

Lasem tumbuh sebagai daerah yang memiliki keragaman etnis dan mozaik budaya yang menarik. Hal ini tidak terlepas dari sikap penduduk lokal yang inklusif dan toleran terhadap keberadaan etnis lainnya, salah satunya adalah etnis Tionghoa. Tulisan ini mengkaji sikap inklusif penduduk lokal terhadap keberadaan etnis Tionghoa. Kajian ini diawali tahun 1967 – 1999, didasarkan argumentasi bahwa pada periode tersebut dijumpai tindakan yang meminggirkan etnis Tionghoa, baik tindakan represif maupun melalui undang-undang. Pertanyaan yang perlu dihadirkan dalam artikel ini di antaranya; 1) hal-hal apa saja yang memengaruhi proses inklusivitas penduduk lokal dengan etnis Tionghoa? 2) bagaimana proses inklusivitas yang berlangsung? 3) bagaimana proses inklusivitas mampu menghadirkan kehidupan yang harmonis? Artikel ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.  Adapun sumber-sumber yang digunakan terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer mengambil dari surat kabar Suara Merdeka, surat kabar Daulat Rakyat, laporan statistik BPS Kabupaten Rembang Tahun 1967-1999. Sementara sumber sekunder mengambil dari kepustakaan dan literatur hasil dari kajian sejarawan sebelumnya. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa masyarakat Lasem bersikap inklusif dan tolong menolong untuk menjaga stabilitas pemukiman Tionghoa agar tidak terkena tindakan represif dan diskriminasi dari pemerintah maupun oknum masyarakat lainnya.
Optimasi proses metilasi brazilein hasil ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan linn) sebagai bahan pewarna merah alami untuk tekstil Muslimin, Muhammad Khoirul; Rahayuningsih, Edia; Mindaryani, Aswati
Jurnal Rekayasa Proses Vol 18 No 2 (2024): Volume 18, Number 2, 2024
Publisher : Jurnal Rekayasa Proses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.82068

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan pewarna sintesis yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan adalah dengan menggunakan pewarna alami. Salah satu bahan pewarna alami yang potensial di Indonesia adalah kayu Secang (Caesalpina sappan L.). Kayu secang mengandung senyawa brazilein yang mampu menghasilkan warna merah. Namun, warna merah yang dihasilkan oleh brazilein sangat tidak stabil terhadap perubahan pH. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kestabilan warna brazilein terhadap perubahan pH dengan menggunakan metode metilasi. Metilasi dilakukan dengan menggunakan dimetil karbonat (DMC) sebagai agen metilasi yang dikombinasikan dengan kalium iodide (KI) dan kalium karbonat (K2CO3). Metilasi dilakukan menggunakan metode reflux dengan variasi suhu (50, 60, dan 70 oC), waktu (3, 4, dan 5 jam), dan rasio pereaktan (1:5, 1:10, dan 1:15 g brazilein/mL DMC). Kestabilan warna dinyatakan sebagai nilai absorbansi yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 535,6 nm. Optimasi kondisi metilasi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Hasil yang optimum didapatkan pada suhu 70 oC, waktu 3,46 jam, dan rasio pereaktan 0,12 g brazilein/mL DMC. Pada kondisi tersebut, penyimpangan nilai absorbansi asam sebesar 28,12% sedangkan penyimpangan nilai absorbansi basa sebesar 0,02%. Kestabilan warna brazilein berhasil ditingkatkan dengan melakukan metilasi pada kondisi optimum.