Adnyana, Anak Agung Ketut Oka
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tari Kreasi Natyaning Kawangen Sindi, kadek; Ruspawati, Ida Ayu Wimba; Adnyana, Anak Agung Ketut Oka
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 1 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 1 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i1.3281

Abstract

TARI KREASI NATYANING KAWANGENOleh : Kadek Sindi NIM. 202001031Tari Kreasi Natyaning Kawangen adalah tari kreasi baru yang menceritakan tentang wujud dari salah satu sarana persembahyangan yaitu Kawangen yang merupakan salah satu wujud nyata (pengamalan) sujud bakti yang ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Alasan pencipta mengangkat tema ini karena pencipta ingin menampilkan keagungan atau keindahan Kawangen yang diwujudkan oleh seorang wanita karena memiliki penampilan yang indah. Pada proses penciptaannya, pencipta bekerjasama dengan Sanggar Warini dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan mengambil program Studi/Projek Independen. Penciptaan Tari Kreasi Natyaning Kawangen menggunakan metode penciptaan Angripta Sasolahan (menciptakan tari-tarian) oleh I Kt. Suteja dalam buku Catur Asrama Pendakian Spiritual Masyarakat Bali Dalam Sebuah Karya Tari. Di dalam buku tersebut dijelaskan lima tahapan penciptaan yaitu ngerencana, nuasen, makalin, nelesin, dan ngebah. Tari Kreasi Natyaning Kawangen merupakan tari kreasi yang dibawakan secara kelompok yang ditarikan oleh 6 orang penari wanitadengan struktur tarinya yaitu pepeson, pengawak, pengecet, pekaad yang berdurasi 12.16 menit. Pencipta berharap nilai-nilai yang terkandung dalam karya ini dapat menampilan keagungan dan keindahan Kawangen.Kata Kunci: Tari Kreasi, Natyaning Kawangen, Sarana Persembahyangan
Ki Mina Ayung Susana, I Ketut Ari; Suteja, I Kt.; Adnyana, Anak Agung Ketut Oka
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 2 (2022): Terbitan Kedua Bulan November tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.132 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v2i2.1876

Abstract

Sumber kreatif berasal dari Purana Bendesa Gerih, Kecamatan Abiansemal, Badung. DalamPurana Bendesa Gerih terdapat kisah tentang Ki Jagul Tua, merupakan raja wongsamar dengan wujud ikan jeleg putih (ikan gabus putih), yang memiliki kesaktian bernama mustika maniksekecapatausinonim dari kepala ikan jeleg putih yang dapat memenuhi segala keinginan. Ki Jagul Tua yang hidup di Sungai Ayung memiliki makna bagi kehidupan manusia untuk melestarikan keberadaan sungai beserta isinya.Berarti kaitan Purana Bendesa Gerih dengan sungai ayung tujuannya melestarikan keberadaan sungai, namun pada kehidupan sekarang ini, sungai ayung banyak yang membuang sampah sembarangan, meracuni ikan, dan pencemaran limbah pabrik. Fenomena alam ini perlu mendapat perhatian dari kehidupan masyarakat jaman sekarang, karena sungai merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk yang memerlukan air. Maka dari itu, pencipta berkeinginan untuk menuangkan inspirasi tersebut ke dalam sebuah karya tari kontemporer berjudul Ki Mina Ayung. Pada proses penciptaan karya ini penata bekerjasama dengan mitra kerja Sanggar Seni Pancer Langiit dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dengan mengambil bentuk pembelajaran studi/proyek independen. Penciptaan karya Ki Mina Ayung menggunakan metode Anggripta Sasolahan yang terdiri dari ngarancana(eksplorasi), nuasen(upacar mengawali penciptaan), makalin(improvisasi), nelesin (pembentukan), dan ngebah(pertunjukan perdana untuk evaluasi karya).Teori yang digunakan dalam penciptaan ini adalah teori Imaji dan Imajinasi yang menunjang daya imajinasi penata dalam memunculkan gambaran mental seputar konsep karya. Karya Tari Ki Mina Ayung adalah karya tari berbentuk kontemporer yang ditarikan oleh tujuh orang penari. Tari ini dikemas secara dramatik dan menggunakan gerak-gerak simbolik sebagai implementasi imajinasi penata. Tata rias yang digunakan adalah tata rias fantasi dengan tata busana yang dikembangkan. Harapan penata dengan terciptanya karya ini adalah dapat mengenalkan kisah lokal tradisi kemasyarakat, guna meningkatkan kreativitas berkarya lewat kisah-kisah lokal.   Kata kunci : Ki Jagul Tua, Purana Bendesa Gerih, Kontemporer, Proses Penciptaan
Tari Kreasi Natyaning Kawangen Sindi, kadek; Ruspawati, Ida Ayu Wimba; Adnyana, Anak Agung Ketut Oka
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 1 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 1 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i1.3281

Abstract

TARI KREASI NATYANING KAWANGENOleh : Kadek Sindi NIM. 202001031Tari Kreasi Natyaning Kawangen adalah tari kreasi baru yang menceritakan tentang wujud dari salah satu sarana persembahyangan yaitu Kawangen yang merupakan salah satu wujud nyata (pengamalan) sujud bakti yang ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Alasan pencipta mengangkat tema ini karena pencipta ingin menampilkan keagungan atau keindahan Kawangen yang diwujudkan oleh seorang wanita karena memiliki penampilan yang indah. Pada proses penciptaannya, pencipta bekerjasama dengan Sanggar Warini dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan mengambil program Studi/Projek Independen. Penciptaan Tari Kreasi Natyaning Kawangen menggunakan metode penciptaan Angripta Sasolahan (menciptakan tari-tarian) oleh I Kt. Suteja dalam buku Catur Asrama Pendakian Spiritual Masyarakat Bali Dalam Sebuah Karya Tari. Di dalam buku tersebut dijelaskan lima tahapan penciptaan yaitu ngerencana, nuasen, makalin, nelesin, dan ngebah. Tari Kreasi Natyaning Kawangen merupakan tari kreasi yang dibawakan secara kelompok yang ditarikan oleh 6 orang penari wanitadengan struktur tarinya yaitu pepeson, pengawak, pengecet, pekaad yang berdurasi 12.16 menit. Pencipta berharap nilai-nilai yang terkandung dalam karya ini dapat menampilan keagungan dan keindahan Kawangen.Kata Kunci: Tari Kreasi, Natyaning Kawangen, Sarana Persembahyangan