Background: Indonesia faces major challenges in managing household waste, which can impact the environment and public health. Although waste problems are more common in urban areas, rural waste issues are also important to consider, given the different management characteristics between the two. Research is needed that specifically examines the relationship between demographic characteristics and household waste management in rural areas. Purpose: To identify the relationship between demographic characteristics and household waste management practices in rural areas. Method: A quantitative correlation study with a cross-sectional design was conducted in Sukamulya Village in October 2024. The population that was the focus of this study was the community responsible for household waste management with a sample size of 275 respondents. Bivariate analysis in this study was carried out using the chi-square correlation test. Results: Waste management practices carried out by households in Sukamulya Village are mostly in the poor category, namely (83.5%). The results of the correlation test showed that there was a significant relationship between age (p = 0.000), education (p = 0.000), and income (p = 0.000) on household waste management practices. However, no significant relationship was found between waste management practices and gender (p = 0.061) and occupation (p = 0.075). Conclusion: Household waste management practices are poor. Demographic characteristics such as age, education level, and income were found to be associated with household waste management practices. Suggestion: Efforts are needed to improve waste management in Sukamulya Village through education, training, and economic-based empowerment activities to encourage active community participation and support environmental health. Keywords: Demographic Characteristics; Households; Rural Area; Waste Management. Pendahuluan: Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Meskipun permasalahan sampah lebih sering terjadi di perkotaan, isu sampah di wilayah pedesaan juga penting untuk diperhatikan, mengingat karakteristik pengelolaan yang berbeda antara keduanya. Diperlukan penelitian yang secara khusus meneliti hubungan antara karakteristik demografi dan pengelolaan sampah rumah tangga di pedesaan. Tujuan: Untuk mengidentifikasi korelasi karakteristik demografi dengan praktik pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah pedesaan. Metode: Penelitian kuantitatif korelasi dengan desain cross sectional, dilakukan di Desa Sukamulya pada bulan Oktober 2024. Populasi yang menjadi fokus penelitian ini adalah orang yang bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan jumlah sampel sebanyak 275 responden. Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi chi-square. Hasil: Sebagian besar praktik praktik pengelolaan sampah yang dilakukan oleh rumah tangga pada kategori buruk yaitu sebesar (83.5%). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p = 0.000), pendidikan (p = 0.000), dan pendapatan (p = 0.000) terhadap praktik pengelolaan sampah rumah tangga. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara praktik pengelolaan sampah dengan jenis kelamin (p = 0.061) dan pekerjaan (p = 0.075). Simpulan: Praktik pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan masih buruk. Karakteristik demografi seperti usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan ditemukan berhubungan dengan praktik pengelolaan sampah rumah tangga. Saran: Diperlukan upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah pedesaan melalui kegiatan edukasi, pelatihan, dan pemberdayaan berbasis ekonomi untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat serta mendukung kesehatan lingkungan. Kata Kunci: Daerah Pedesaan; Karakteristik Demografi; Pengelolaan Sampah; Rumah Tangga.