Khaerudin, Muhamad Wildan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN NUGET TEMPE SEBAGAI PANGAN LOKAL TERHADAP BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN BALITA STUNTING Susianto, Susianto; Iswarawanti, Dwi Nastiti; Mamlukah, Mamlukah; Khaerudin, Muhamad Wildan; Mahendra, Dimas
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.850

Abstract

Latar Belakang: Stunting pada balita dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya masalah-masalah kesehatan lain hingga dewasa. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2022 sebanyak 149,2 juta atau sebesar 22% balita yang mengalami stunting. Salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2020-2024 adalah penurunan prevalensi stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan nuget tempe terhadap peningkatan BB dan TB pada balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi eksperimental dengan desain pre-test and post-test control group. Pemilihan sampel menggunakan metode Consequtive Sampling. Sampel penelitian adalah balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan yang memenuhi kriteri inklusi. Jumlah sampel sebanyak 60 balita, 30 orang untuk kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Hasil: Diperoleh nilai p value = 0,000 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan TB balita antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pemberian makanan tambahan nuget tempe. Untuk koefisien korelasinya didapatkan nilai positif dan nilai positif 0,998 untuk TB yang berarti korelasinya sangat kuat. Kesimpulan: Pemberian PMT Modifikasi berbasis kearifan lokal  dalam hal ini nuget tempe dapat menjadi alternatif program penanggulangan stunting dan gizi kurang.
Pengaruh pemberian edukasi pengolahan sampah terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat di Desa Cihanjaro Kabupaten Kuningan Khaerudin, Muhamad Wildan; Amalia, Icca Stella
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i02.1380

Abstract

Latar Belakang: Pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Timbulan sampah rumah tangga di kabupaten Kuningan diperkirakan mencapai 120.000 ton per tahun. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengelolaan sampah yang tepat menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kesadaran terhadap dampak lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi pengolahan sampah akhir rumah tangga terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat di Desa Cihanjaro Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan 2024.Metode: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen semu. Respondennya adalah masyarakat Desa Cihanjaro. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre dan post test pengelolaan sampah. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh intervensi pendidikan akhir pembuangan sampah  rumah tangga yang diberikan kepada responden.Hasil: Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan (p = 0,001) dan sikap (p = 0,017) pengelolaan sampah melalui edukasi pengolahan sampah akhir rumah tangga.Kesimpulan: Adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap Masyarakat tentang pengolahan sampah akhir rumah tangga.
Optimalisasi Pemanfaatan Dana yang Ada di Desa Sebagai Pendukung Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) Mamlukah, Mamlukah; Febriani, Esty; Amalia, Icca Stella; Khaerudin, Muhamad Wildan
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.763

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan informasi WHO (2020) pada tahun 2019 total kasus TBC ternotifikasi di Indonesia sebanyak 568.987, dengan cakupan pengobatan 67% dan keberhasilan pengobatan 83%. Tingkat keberhasilan pengobatan pasien yang memulai pengobatan pada tahun 2017 sebesar 45%. Adanya kebijakan tersebut memungkinkan Pemerintahan Desa untuk melakukan identifikasi terhadap kegiatan yang sudah ditangani dan kegiatan yang mampu ditangani namun belum dilaksanakan. Dalam agenda Perpres Nomor 67/ 20121, yang mana Pemerintahan Desa, dalam pasal 2 (dua), juga menjadi subyek hukum dalam arahan Presiden pada Perpres tentang pengendalian tuberkulosis ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi mengenai potensi pemanfaatan dana yang ada di desa tersebut dalam rangka mendukung program penanggulangan TBC. Metode: Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksploratif. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu: 1) melakukan kajian dokumen kebijakan yang mendukung untuk optimalisasi penggunaan dana di desa, 2) wawancara mendalam pada informan kunci di tingkat kabupaten dan desa, 3) melakukan diskusi kelompok terarah (FGD) dan 4) studi kasus untuk mencatat pembelajaran dari desa yang berhasil memanfatkan potensi dana desa untuk kesehatan dan atau TBC. Hasil wawancara mendalam dan FGD direkam dengan menggunakan recorder dan poin penting hasil diskusi telah dicatat dan dimasukkan oleh pengumpul data setiap hari dengan menggunakan form-online dan diverifikasi oleh Koordinator lapangan. Pengumpul data juga perlu mencatat kalimat penting yang diucapkan oleh informan untuk dijadikan catatan atau quote pada laporan penelitian. Hasil: Penelitian menunjukan kriteria pemilihan wilayah penelitian berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan fiscal capacity dan dengan estimasi jumlah kasus TBC baru yang tinggi. Permasalahan utama TBC di kabupaten/desa adalah rendahnya tingkat penemuan kasus. Tingkat notifikasi kasus TBC pada tahun 2020 di semua wilayah penelitian lebih rendah dari target Nasional di tahun 2020 sebesar 80%, sedangkan pada tahun 2018, penemuan kasus TBC di 4 kabupaten/kota telah mencapai angka lebih dari 80%. Selain rendahnya tingkat penemuan kasus, rendahnya tingkat keberhasilan pengobatan juga menjadi masalah utama. Pada tahun 2020, 7 kabupaten/kota tingkat keberhasilan pengobatannya kurang dari target Nasional tahun 2020 atau 90%. Saran: Diharapkan penguatan ketersedian data kasus TBC hingga di tingkat desa sangat diperlukan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk usulan perencanaan pengembangan kegiatan berbasis data di tingkat kabupaten hingga desa