Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penegakan Hukum dan Sanksi Pidana Undang-Undang Cukai Setelah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan Wicaksono, Herlambang; Setiyono, Setiyono; Suratman, Teguh
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 3 No. 4 (2024): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Agustus 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v3i4.1381

Abstract

Sanksi Pidana dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dan UU No. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai dinilai masih belum efisien dalam penerapannya di masyarakat sehingga lahirlah Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan memperkenalkan reformasi untuk meningkatkan penerimaan negara dan mendukung pembangunan nasional. Undang-undang ini juga menekankan pendekatan restorative justice, yang lebih humanis dalam menangani pelanggaran cukai melalui dialog dan pemulihan. Oleh sebab itu peneliti akan melakukan penelitian terhadap Penegakan Hukum Dan Sanksi Pidana Undang-Undang Cukai Setelah Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dengan menggunakan metode penelitian secara empiris di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Blitar. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Sanksi Pidana berupa denda Ultimum Remidium dinilai efektif dalam menambahkan penerimaan negara, daripada sanksi pidana penjara yang hanya berfokus pada hukuman dan tentu saja juga memakan biaya, dimana untuk teknis pelaksanaan Restorative Justice nya diatur lebih detail dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2023 tentang Penghentian Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Cukai untuk Kepentingan Penerimaan Negara.
Human-Computer Interaction Enhancement for Linux Cli Application using Telegram Bot Piping Wicaksono, Herlambang; Azzahra, Fadel; Setiawan, Hermawan
SAINTEKBU Vol. 16 No. 02 (2024): Vol. 16 No. 02 August 2024
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper proposes an innovative method to enhance Human-Computer Interaction (HCI) for Linux Command Line Interface (CLI) applications by integrating Telegram bot piping. Despite the power of CLI, its complexity often deters users, particularly those less experienced with technology. We introduce a solution leveraging Telegram bots to provide a more intuitive and accessible interface for interacting with CLI tools. Users can issue commands via Telegram, receiving real-time feedback and executing tasks without extensive CLI knowledge. Our study includes design, implementation, and evaluation phases, demonstrating high user satisfaction with the Telegram bot integrated CLI applications. The approach significantly improves usability, reduces the learning curve, and broadens the accessibility of Linux systems. The user feedback indicated high satisfaction with the Telegram bot integrated CLI applications, with users finding it effective, user-friendly, and preferable over traditional CLI interfaces, with a user satisfaction score of 95.3%
Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Cacingan Anak Pada ibu-ibu PKK Dusun Ngipik, Banguntapan Bantul Astuti, Febriana; Capritasari, Rafiastiana; Arifin, Novi Rizal; Azhima, Adelia; Wicaksono, Herlambang; Karabu, Ince Rambu
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2512

Abstract

Stunting pada anak disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kecacingan atau infeksi telur cacing. Tujuan dari dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu anggota PKK di Dusun Ngipik Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul , terkait cara mencegah kecacingan. Metode yang digunakan antara lain adalah penyuluhan serta survey dengan menggunakan kuseioner yang terdiri atas pre test yang diberikan sebelum penyuluhan dimulai dan post test atau setelah penyuluhan selesai untuk melihat peningkatan pengetahuan pada peserta penyuluhan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2023 dari pukul 15.00-17.00 yang dihadiri oleh 32 anggota PKK Dusun Ngipik. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2023 dari pukul 15.00-17.00 yang dihadiri oleh 32 anggota PKK Dusun Ngipik. Terdapat peningkatan pengetahuan dari anggota PKK setelah dilakukannya penyuluhan, yaitu yang awalnya terdapat 20 responden (62,5%) dengan tingkat pengetahuan baik, naik menjadi 31 responden (96,9%). Selanjutnya untuk tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yang awalnya sebanyak 8 responden (25%) turun menjadi 1 responden (3%), sedangkan responden dengan kategori kurang yang awalnya berjumlah 4 orang responden (12,5%) berubah menjadi 0 responden. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan responden dapat dengan baik menerima informasi yang disampaikan dan terdapat peningkatkan pengetahuan dari anggota PKK Dusun Ngipik terkait pencegahan kecacingan pada anak.