Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Penggunaan Multivitamin Pada Peserta Seleksi Bintara Tenaga Kesehatan TNI AU Astuti, Febriana; Capritasari, Rafiastiana; Sumego, Mintoro
Bahasa Indonesia Vol 22 No 3 (2023): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v22i3.4147

Abstract

Pendahuluan: Multivitamin berguna dalam meningkatkan, memperbaiki dan memelihara kesehatan. Selain itu multivitamin juga memiliki efek fisiologis serta berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi. Penggunaan multivitamin harus sesuai dengan aturan pakai guna mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Tahap awal seleksi bintara tenaga kesehatan TNI AU adalah tes samapta. Tes samapta jasmani merupakan alat untuk mengukur kemampuan kondisi atau kebugaran jasmani. Tes samapta merupakan tes untuk kebugaran jasmani sehingga para peserta seleksi banyak yang mengonsumsi multivitamin untuk menjaga stamina tubuh selama mengikuti tes samapta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku terhadap penggunaan multivitamin pada peserta seleksi bintara tenaga kesehatan TNI AU. Metode: Penelitian deskriptif analitik ini mengumpulkan data dengan menggunakan survei, pengambilan sampel menggunakan teknik non propability sampling dengan pendekatan total sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 35 dan dilakukan uji statistis, yaitu dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan kategori baik 37,1% dan cukup sebanyak 62,9%. Adapun perilaku yang tergolong baik sebanyak 17,1% dan cukup sebanyak 82,9%. Hasil uji analisis menyatakan bahwa nilai signifikansi berjumlah 0,039 (<0,05) yang berarti terdapat adanya pengaruh antara pengetahuan pada perilaku. Simpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku. Kata Kunci: bintara, multivitamin, pengetahuan, perilaku, tenaga kesehatan
PERBANDINGAN RENDEMEN DAN KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI Azzahra, Fara; Putri, Viona Melinda; Utami, Anisa; Astuti, Febriana
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 24, No 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v24i2.1301

Abstract

Daun alpukat merupakan salah satu bagian dari tanaman yang mengandung zat aktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Kandungan zat aktif daun alpukat diperoleh dengan proses ekstraksi. Perbedaan metode ekstraksi dapat berpengaruh terhadap rendemen dan kandungan kimia. Tujuan penelitian mengetahui perbandingan rendemen dan kandungan zat aktif ekstrak daun alpukat berdasarkan perbedaan metode ekstraksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental posttest only design. Daun alpukat diekstraksi menggunakan metode maserasi dan soxhlet dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak kental yang diperoleh dihitung rendemen serta dilakukan uji kandungan zat aktif berupa uji fenolik, uji alkaloid, uji flavonoid, uji tanin, uji saponin, dan uji terpenoid. Data uji kandungan zat aktif dianalisis secara deskriptif dan data rendemen dianalisis menggunakan SPSS 23 dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ekstrak daun alpukat menunjukkan rata-rata rendemen pada maserasi sebesar 3,20±0,72% dan soxhlet sebesar 8,97±0,82% hasil ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan terhadap metode ekstraksi. Berdasarkan hasil skrining fitokimia pada ekstrak daun alpukat metode ekstraksi maserasi dan soxhlet tidak menunjukkan adanya perbedaan kandungan zat aktif. Kesimpulan penelitian ini bahwa perbedaan metode ekstaksi berpengaruh terhadap nilai rendemen, tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan zat aktif ekstrak daun alpukat.
Nanotechnology-Based Nanopolymeric Polyherbal Formulation for Enhanced Antioxidant and Anti-Glycation Activity Astuti, Febriana; Mustofa; Arif Budi Setianto; Akrom
Science and Technology Indonesia Vol. 10 No. 3 (2025): July
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/sti.2025.10.3.972-981

Abstract

Elevated oxidative stress and glycation give to the enhancement of degenerative condition such as diabetes and heart disease. Herbal extracts such as Apium graveolens, Centella asiatica, and Orthosiphon stamineus possess well-documented antioxidant and anti-glycation properties. However, their therapeutic effectiveness is measured by poor bioavailability, highlighting the need for innovative formulations. Nanotechnology presents a indicative of success approach by improving the solubility and distribution of active compounds. This study developed a nanopolymeric formulation by combining extracts of Apium graveolens, Centella asiatica, and Orthosiphon stamineus utilizing the ionic gelation method by chitosan, NaTPP, and Tween 80. The nanoparticles were characterized based on particle size, PDI, zeta capability, TEM, and FTIR. In vitro assays utilizing peripheral blood mononuclear cells (PBMCs) were conducted to analyze antioxidant activity through Nrf2 and GST expression, and anti-glycation capability by measuring AGEs. The nanopolyherbal particles had an average size of 186 ± 46.81 nm, by a PDI of 0.434 ± 0.04 and a zeta capability of -29.69 ± 1.54 mV. Both 1% and 3% nanopolyherbal treatments increased Nrf2 stages (66.77 ± 7.65 and 63.13 ± 2.75, respectively) and GST stages (87.97 ± 49.48 and 73.57 ± 4.61) compared to the control group (Nrf2: 54.1 ± 1.0; GST: 68.93 ± 2.28). The nanopolyherbal formulation also significantly decreased AGE itemion (1%: 1075.67 ± 107.51; 3%: 813.33 ± 117.05) compared to the control (1497.33 ± 161.58). These outcomes reveal that the nanopolyherbal formulation enhances antioxidant activity and inhibits glycation in PBMCs, suggesting its capability for managing oxidative stress-related condition.
PREDIKSI TOKSISITAS, ANALISIS ADME DAN DOCKING MOLEKULER ASIATICOSIDE TERHADAP PENGHAMBATAN ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME: TOXICITY PREDICTION, ADME ANALYSIS AND MOLECULAR DOCKING OF ASIATICOSIDE AGAINST ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITION Capritasari, Rafiastiana; Akrom, Akrom; Setianto, Arif Budi; Putri, Meilisa; Hasna, Elly Rosita; Astuti, Febriana
JFL : Jurnal Farmasi Lampung Vol. 14 No. 1 (2025): JFL : Jurnal Farmasi Lampung
Publisher : Program Studi Farmasi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jfl.v14i1.2411

Abstract

The presence of risk factors related to the severity of cardiovascular disease is a key consideration in adjunct therapy as an immunostimulant.One of the plants with potential as a cardioprotective immunostimulant is pegagan.Asiaticoside in pegagan leaves can inhibit AT1R and reduce NF-κβ activity.This study aims to predict the interaction of ligands with the receptor of cardioprotective immunostimulant agents.This study uses Molecular Docking simulations with molecular docking using Autodock Tools 1.5.6 and visualization using BIOVIA Discovery Studio Visualizer 24.1.The target macromolecule used is AT1R (PDB 4ZUD) which was downloaded from the PDB.The molecular docking parameters were analyzed based on binding energy.Pharmacokinetic characteristics were evaluated using the SwissADME tool.The binding result of the test ligand molecule to AT1R is -4.50 ±0.595 kcal/mol. The reference ligand has an AT1R binding value of -7.74±0.036 kcal/mol. Validation of the molecular docking method has an RMSD value of 1.857±0.356 Å. The toxicity prediction of the compound Asiatikoside at LD50 4000mg/kg and pharmacokinetic analysis were conducted using the boiled-egg method, which indicates that  Asiatikoside is predicted cannot cross the blood-brain barrier. The ADME prediction results show that the Asiatikoside has 3 parameters that do not meet the bioavailability parameters, namely a molecular weight of 959.12g/mol, TPSA polarity of 315.21A, and flexibility of 10. Conclusion Asiaticosides is predicted to have limitations in terms of oral bioavailability, so special formulations such as nanoencapsulation techniques are needed to help improve its bioavailability Keywords:  Asiaticosides; ACE Inhibition; Molecular Docking
Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Cacingan Anak Pada ibu-ibu PKK Dusun Ngipik, Banguntapan Bantul Astuti, Febriana; Capritasari, Rafiastiana; Arifin, Novi Rizal; Azhima, Adelia; Wicaksono, Herlambang; Karabu, Ince Rambu
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2512

Abstract

Stunting pada anak disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kecacingan atau infeksi telur cacing. Tujuan dari dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu anggota PKK di Dusun Ngipik Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul , terkait cara mencegah kecacingan. Metode yang digunakan antara lain adalah penyuluhan serta survey dengan menggunakan kuseioner yang terdiri atas pre test yang diberikan sebelum penyuluhan dimulai dan post test atau setelah penyuluhan selesai untuk melihat peningkatan pengetahuan pada peserta penyuluhan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2023 dari pukul 15.00-17.00 yang dihadiri oleh 32 anggota PKK Dusun Ngipik. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2023 dari pukul 15.00-17.00 yang dihadiri oleh 32 anggota PKK Dusun Ngipik. Terdapat peningkatan pengetahuan dari anggota PKK setelah dilakukannya penyuluhan, yaitu yang awalnya terdapat 20 responden (62,5%) dengan tingkat pengetahuan baik, naik menjadi 31 responden (96,9%). Selanjutnya untuk tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yang awalnya sebanyak 8 responden (25%) turun menjadi 1 responden (3%), sedangkan responden dengan kategori kurang yang awalnya berjumlah 4 orang responden (12,5%) berubah menjadi 0 responden. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan responden dapat dengan baik menerima informasi yang disampaikan dan terdapat peningkatkan pengetahuan dari anggota PKK Dusun Ngipik terkait pencegahan kecacingan pada anak.
Penyuluhan Pencegahan Penyakit Tukak Lambung di Desa Pelem Baturetno Banguntapan Bantul Izzati, Unsa; Astuti, Febriana; Suryanto, Bambang
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 8 No. 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v8i01.2515

Abstract

Lambung adalah salah satu organ dalam sistem pencernaan pada manusia yang berfungsi untuk mencerna makan dan menyerap beberapa sari-sari makanan. Secara garis besar ada tiga faktor penyebab dari tukak lambung diantaranya Helicobacter pylori, penggunaan OAINS dan kerusakan mukosa yang berhubungan dengan stress. Kurangnya edukasi, informasi dan pelatihan mengenai cara pencegahan dan pengobatan gejala tukak lambung sering kali membuat masyarakat keliru dalam mencegah dan menggunakan atau mengkonsumsi obat tukak lambung. Penyuluhan ini dilaksanakan menggunakan metode edukasi dan sharing serta pemaparan materi dengan ceramah kesehatan. Materi yang disampaikan adalah pengertian dari penyakit tukak lambung, macam-macam penyakit pada lambung, prevalensi penyakit di Indonesia, gejala penyakit, pencegahan penyakit dan pengobatan penyakit berdasarkan obat dipasaran. Pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat menggunakan kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian ceramah kesehatan. Kuesioner diberikan sebelum responden mendapatkan leaflet dan penyuluhan mengenai pencegahan serta pengobatan pada penyakit lambung khususnya tukak lambung (pre-test) dan sesudah selesai penyuluhan (Post-test). Setelah dilaksanakan edukasi dan ceramah serta pemberian kuesioner (post-test) tingkat kemampuan responden meningkat. Terjadinya peningkatan pengetahuan disebabkan adanya edukasi diberikan leaflet dan penyuluhan.
Peredaran Obat Secara Daring di Indonesia, Kemajuan atau Ancaman Goni, Nur; Astuti, Febriana; Abidin, Zainal; Purwanto, Gunawan
Sciences and Clinical Pharmacy Research Journal Vol. 2 No. 4 (2026): January
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/scpr.v2i4.5115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena peredaran obat secara daring di Indonesia dalam konteks kemajuan digital dan ancaman terhadap keamanan kesehatan masyarakat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka dengan menelaah artikel ilmiah, laporan resmi, serta dokumen akademik terkini terkait kebijakan farmasi digital dan regulasi BPOM. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran literatur dan analisis dokumen, sementara analisis data menggunakan tahapan identifikasi tema, reduksi data, dan penarikan kesimpulan secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi farmasi memberikan kemajuan signifikan dalam peningkatan akses, efisiensi, dan pemerataan layanan kesehatan, khususnya melalui platform e-pharmacy seperti GoApotik dan KlikDokter. Namun, di sisi lain, maraknya penjualan obat tanpa izin dan lemahnya pengawasan digital menimbulkan ancaman serius bagi keamanan konsumen dan integritas profesi farmasi. Implementasi Peraturan BPOM No. 8 Tahun 2020 masih menghadapi kendala karena keterbatasan sumber daya manusia, rendahnya literasi kesehatan masyarakat, serta minimnya tanggung jawab dari pihak e-commerce. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis terhadap pemahaman tentang Technology Acceptance Model dan governance gap theory dalam konteks farmasi digital, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi untuk memperkuat tata kelola distribusi obat daring di Indonesia.