Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif sehingga memerlukan treatment berupa hemodialisis yang bertujuan untuk mengganti fungsi ginjal yang sudah rusak. Hemodialisis merupakan prosedur vital bagi pasien dengan gagal ginjal, namun dampaknya tidak terbatas pada aspek fisik saja, melainkan juga memengaruhi kualitas hidup pasien. Self efficacy, sebagai faktor psikologis yang mempengaruhi keyakinan individu akan kemampuannya dalam menghadapi pengobatan dan perawatan kesehatan serta lama waktu hemodialisis.Objektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dan lama hemodialisis terhadap kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisa RS Jakarta utara Tahun 2020.Metode. Penelitian ini menggunakan desain deksriptif-korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 66 responden di RS Jakarta utara dipilih menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data di lakukan mulai dari Agustus-Oktober 2022 dengan teknik pengisian kuisioner untuk mengukur self eficacy dengan menggunakan kuisioner General Self Eficcacy Scale (GSES), dan cara pengukuran kualitas hidup menggunakan kuisioner The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF). Uji koefisien korelasi menggunakan Spearman’s Rho. Hasil. Hasil penelitian didapatkan self efficacy mayoritas memiliki tingkat self efficacy sedang 56,1%, lama Hemodialisis >24 bulan 63,6%, kualitas hidup sedang 89,4%. Ada hubungan antara self efficacy terhadap kualitas hidup pasien dengan nilai p-value 0,003 (p<0,05). Ada hubungan antara lama hemodialisis terhadap kualitas hidup pasien dengan nilai p-value 0,001 (p<0,05).Kesimpulan. Disimpulkan bahwa self efficacy dan lama hemodialisis dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis. Kata Kunci : Hemodialisis, Self Efficacy, Lama Hemodialisis, Kualitas Hidup.