Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGGALI POTRET DR. MARIE THOMAS: DOKTER WANITA PERTAMA INDONESIA Rahmalia, Arina; Resdiyanti, Lidiya; Afiah, Nur Sobah; Arifin, Faizal
Jazirah: Jurnal Peradaban dan Kebudayaan Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51190/jazirah.v3i2.79

Abstract

This research examines the career and contributions of dr. Marie Thomas, the first female doctor in Indonesia. Despite living in a society dominated by colonial and patriarchal culture, dr. Marie Thomas overcame various challenges and became inspirational. The research adopts a historical method of heuristics, criticism, interpretation, and historiography, analyzing primary and secondary sources, including newspapers and documents from the Dutch colonial era. The findings reveal that dr. Marie Thomas was the only female student among male students at the School of Medicine in the Dutch East Indies (School tot Opleiding van Indische Artsen/STOVIA) in 1922. She faced gender stereotypes and limited access to higher education. However, with determination and perseverance, dr. Marie Thomas obtained the title of Indische Arts (Indies Doctor), specializing in obstetrics and gynecology. Her contributions are evident in promoting the role of women in healthcare, particularly in maternal and child health in Indonesia. dr. Marie Thomas serves as an inspiration for future generations of female doctors. This research provides insights into her struggle to transform social paradigms in the medical field in the Dutch East Indies.
Jalan Tikus sebagai Alternatif: Strategi dan Taktik Menavigasi Kemacetan Ciputat dalam Sejarah Keseharian Resdiyanti, Lidiya; Nurrizqiah, Khofifah; Dinul Haq, Nida; Afiah, Nursobah; Khoiriah, Lina
Socio Historica: Journal of Islamic Social History Vol. 4 No. 1 (2025): Vol. 4, No. 1, Juni 2025
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sh.v4i1.39910

Abstract

Sejarah keseharian sering kali menyoroti dinamika sosial dan budaya yang terjadi di ruang-ruang publik. Dalam konteks Ciputat, khususnya di bawah flyover pasar Ciputat, telah berkembang kebiasaan masyarakat yang menantang arus lalu lintas sebagai bagian dari upaya sehari-hari menghindari kemacetan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis fenomena penggunaan jalan tikus oleh warga sebagai alternatif dalam mengatasi kemacetan parah di wilayah tersebut. Metodologi penelitian yang digunakan meliputi observasi lapangan, wawancara mendalam dengan pengguna jalan, serta tinjauan literatur mengenai pola mobilitas urban dan sejarah keseharian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini tidak hanya merupakan respons praktis terhadap situasi lalu lintas, tetapi juga mencerminkan adaptasi budaya masyarakat terhadap kondisi infrastruktur yang kurang memadai. Jalan tikus menjadi solusi praktis yang mengurangi waktu tempuh dan stress pengendara, meskipun sering kali melibatkan risiko keselamatan. Lebih jauh, kebiasaan ini memperlihatkan interaksi kompleks antara individu dan lingkungan urban yang terus berubah. Studi ini juga membahas implikasi dari praktik ini terhadap perencanaan kota dan kebijakan transportasi di Ciputat, menggarisbawahi pentingnya peningkatan fasilitas transportasi umum dan pengembangan infrastruktur yang lebih efisien. Dengan memahami dinamika keseharian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam upaya penanganan kemacetan dan perbaikan sistem transportasi di wilayah perkotaan. Penelitian ini berkontribusi pada literatur sejarah keseharian dengan menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi warga dalam menghadapi tantangan urbanisasi.
MENGGALI POTRET DR. MARIE THOMAS: DOKTER WANITA PERTAMA INDONESIA Rahmalia, Arina; Resdiyanti, Lidiya; Afiah, Nur Sobah; Arifin, Faizal
Jazirah: Jurnal Peradaban dan Kebudayaan Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51190/jazirah.v3i2.79

Abstract

This research examines the career and contributions of dr. Marie Thomas, the first female doctor in Indonesia. Despite living in a society dominated by colonial and patriarchal culture, dr. Marie Thomas overcame various challenges and became inspirational. The research adopts a historical method of heuristics, criticism, interpretation, and historiography, analyzing primary and secondary sources, including newspapers and documents from the Dutch colonial era. The findings reveal that dr. Marie Thomas was the only female student among male students at the School of Medicine in the Dutch East Indies (School tot Opleiding van Indische Artsen/STOVIA) in 1922. She faced gender stereotypes and limited access to higher education. However, with determination and perseverance, dr. Marie Thomas obtained the title of Indische Arts (Indies Doctor), specializing in obstetrics and gynecology. Her contributions are evident in promoting the role of women in healthcare, particularly in maternal and child health in Indonesia. dr. Marie Thomas serves as an inspiration for future generations of female doctors. This research provides insights into her struggle to transform social paradigms in the medical field in the Dutch East Indies.