Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peranan Ustadz Ustadzah dalam Pembinaan Hafalan Al Qur'an Siswa Kelas 1 MI Terpadu Al Ma'shum Surakarta Kinesti, Rakanita Dyah Ayu; Yahya, Rosalia Indiani; Arifin, Faizal; Isnaini, Selma Putri
YASIN Vol 3 No 4 (2023): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/yasin.v3i4.1258

Abstract

The problem of this research is what is the role of ustadz ustadzah in implementing the tahfidz program to improve the ability to read and memorize the Qur'an for young children at the Integrated Tahfidz Al Qur'an Al Ma'shum Surakarta Madrasah Ibtidaiyah? The type of research conducted is descriptive research which is then carried out using the CSR (Case Study Research) strategy and the focus or core of this research is to see and find out how the role of the ustadzah in carrying out their duties, roles and functions is as a facilitator, manager, mentor and evaluator. Then for the types of data that exist in this study are data in the form of primary data and secondary data, while the information obtained is data collected from observations in the field and also interviews with informants. The informants selected by the researchers included: Ustadz / Ustadzah (Educators) from the Madrasah Ibtidaiyah Integrated Tahfidz Al Qur'an Al Ma'shum Surakarta (Ustadzah who teaches Tahfidz in grade 1), while for data obtained through observation, observations were made, namely in class 1.
Internalisai Nilai-nilai Anti Korupsi Melalui Pembelajaran PAI di SD Negeri 2 Kagungan Kepil Wonosobo Rohani, Edi; Arifin, Faizal
JURNAL PANCAR (PENDIDIK ANAK CERDAS DAN PINTAR) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Pancar (Pendidik Anak cerdas dan Pintar)
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses internalisasi nilai anti-korupsi melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 2 Kagungan Wonosobo dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Korupsi di Indonesia menjadi masalah serius yang merambah ke sektor pendidikan, sehingga pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Pembelajaran PAI, yang mengajarkan nilai-nilai moral, dinilai efektif dalam menanamkan nilai anti-korupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai anti-korupsi melibatkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, tanggung jawab, amanah, kerja keras, dan sabar, yang dipengaruhi oleh keterlibatan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan dukungan lingkungan.
LANDASAN FILOSOFI MODEL PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA Rohani, Rohani; Arifin, Faizal; Hernawati, Sari
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 8 No 1 (2025): PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v8i1.9227

Abstract

Artikel ini membahas model pendidikan Islam Nusantara sebagai sistem pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kearifan lokal dalam satu kesatuan filosofis yang kokoh. Berangkat dari pemahaman bahwa pendidikan merupakan sarana penting dalam menjaga kesinambungan sosial dan budaya, pendidikan Islam Nusantara hadir sebagai bentuk adaptasi ajaran Islam dalam konteks pluralitas masyarakat Indonesia. Dengan pendekatan library research dan metode kualitatif-deskriptif, artikel ini menguraikan dua pertanyaan pokok: definisi pendidikan Islam Nusantara dan fondasi-fondasi filosofis yang melandasinya, yaitu historis, teologis, politik, sosiologis, kultural, dan moral. Pendidikan Islam Nusantara tidak hanya berfungsi sebagai wahana transfer ilmu agama, tetapi juga sebagai media pembentukan karakter dan identitas bangsa. Melalui lembaga-lembaga tradisional seperti pesantren dan madrasah, sistem ini telah terbukti mampu mempertahankan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan kontekstual. Hasil kajian menunjukkan bahwa kekuatan pendidikan Islam Nusantara terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan akar budayanya, menjadikannya model pendidikan yang relevan dan berkelanjutan di era globalisasi
INTERNALISASI NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Qur’an Safiinatunnaja, Wonosobo) Arifin, Faizal; Rohani, Rohani; Ekaningrum, Ifada Retno; Syukur, Fatah
AL-QALAM: JURNAL KEPENDIDIKAN Vol 26 No 1 (2025): AL-QALAM : JURNAL KEPENDIDIKAN
Publisher : FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS SAINS AL-QUR'AN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan aspek strategis yang berhubungan erat dengan dinamika manusia dan lingkungannya. Pondok pesantren memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda melalui pendekatan keagamaan yang berakar pada budaya lokal. Dalam konteks Indonesia yang majemuk, internalisasi nilai moderasi beragama menjadi kebutuhan penting untuk membangun masyarakat yang toleran, adil, dan damai. Moderasi beragama dimaknai sebagai upaya untuk menyeimbangkan cara pandang dan perilaku umat dalam beragama agar terhindar dari ekstremisme dan intoleransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji internalisasi nilai moderasi beragama dalam kurikulum Pondok Pesantren Al-Qur'an (PPQ) Safiinatunnaja, Wonosobo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma fenomenologis. Fokus kajian diarahkan pada sembilan nilai utama moderasi beragama, yakni al-tawassut, al-i'tidal, al-tasamuh, al-syura, al-Islah, al-qudwah, al-muwatanah, al-la 'unf, dan i'tiraf al- 'urf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPQ Safiinatunnaja telah berhasil menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam pembelajaran, pembinaan karakter, serta hak dan kewajiban santri. Peran pengasuh dan asatiz sangat penting sebagai teladan nilai moderasi. Penelitian ini memberi kontribusi dalam pengembangan kurikulum pesantren yang inklusif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat multikultural.
Internalisai Nilai-nilai Anti Korupsi Melalui Pembelajaran PAI di SD Negeri 2 Kagungan Kepil Wonosobo Rohani, Edi; Arifin, Faizal
JURNAL PANCAR (PENDIDIK ANAK CERDAS DAN PINTAR) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Pancar (Pendidik Anak cerdas dan Pintar)
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/pancar.v8i2.1378

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses internalisasi nilai anti-korupsi melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 2 Kagungan Wonosobo dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Korupsi di Indonesia menjadi masalah serius yang merambah ke sektor pendidikan, sehingga pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Pembelajaran PAI, yang mengajarkan nilai-nilai moral, dinilai efektif dalam menanamkan nilai anti-korupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai anti-korupsi melibatkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, tanggung jawab, amanah, kerja keras, dan sabar, yang dipengaruhi oleh keterlibatan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan dukungan lingkungan.
Menangkap Realitas Rakyat dan Kritik terhadap Kolonialisme dalam Lukisan: Sejarah Persagi, 1938-1942 Yuliana, Alda; Arifin, Faizal
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Mahesa Research Center (PT. Mahesa Global Publishing)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/warisan.v4i1.1836

Abstract

This research examines the history of establishing Indonesia's first modern art organization, namely the Indonesian Painters Association (Persagi). Persagi is an art organization that influenced the identity of Indonesian art at the end of the Dutch colonial era. of Indonesian art at the end of the Dutch colonial era. This study uses the historical method, which stages: heuristics, verification, interpretation, and historiography. This research utilizes primary historical sources such as Bataviasche Kunstkring, Oriëntatie; Cultureel Maandblad, and Provinciale Zeeuwse Courant. These digital archives include articles, newspapers, and magazines from the Dutch colonial period. The study results show that Persagi tries to find authentic Indonesian styles in painting. Persagi provides a platform for artists to express the reality of indigenous people's lives through their art as a critique of colonialism and the ideological values of "Mooi Indie" (Beautiful Indies) centered on the Netherlands. This research shows that criticism of colonialism is not only limited to organizational and political elites through the study of social history. Exploring this artist community reveals the relationship between art and criticism of social reality, which needs further study.
SEJARAH FREEMASONRY DI TASIKMALAYA,1902-1939 Arifin, Faizal; Nugraha, Rahmat Mulya; Taryadi, Taryadi
Jazirah: Jurnal Peradaban dan Kebudayaan Vol 2 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51190/jazirah.v2i1.4

Abstract

Penelitian didasarkan pada eksistensi kelompok rahasia Freemasonry yang misterius pada masa Hindia Belanda namun sampai menjangkau wilayah-wilayah terkecil di Nusantara. Tujuan penelitian adalah mengkaji sejarah serta peran para tokoh Freemason di Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Tasikmalaya terdapat anggota Freemasonry yaitu elit bumiputera Bupati Raden Somanah Soeria di Redja, serta Eggink, Stam dan Onnen dari kalangan orang Belanda. Freemasonry pada masa Hindia Belanda bukan mitos akan tetapi eksis dan berperan mendorong tegaknya Kolonialisme Belanda dan gagasan Sekulerisme terhadap agama di Nusantara.
RADIO MALABAR: DUNIA RADIO TERSEMBUNYI DI LEMBAH PEGUNUNGAN MALABAR, BANDUNG, 1916-1946 Sakinah, Adiyba Humaira; Ulya, Syafaatul; Azizah, Sartika Yulandari; Arifin, Faizal
Jazirah: Jurnal Peradaban dan Kebudayaan Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51190/jazirah.v3i2.69

Abstract

Artikel ini mengkaji perkembangan salah satu stasiun radio tertua di Bandung yakni Stasiun Radio Malabar. Radio memiliki peranan penting bagi masyarakat pada masa Kolonialisme Belanda karena keterbatasan jangkauan media komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, dengan menggunakan sumber arsip berupa koran dan dokumen pada masa Kolonialisme Belanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stasiun Radio Malabar merupakan stasiun radio terbesar di Asia Tenggara yang menciptakan sistem pemancar tanpa kabel (nirkabel) yang mampu menghubungkan komunikasinya dengan lintas negara. Malabar juga menjadi salah satu statsiun dengan teknologi yang canggih pada masanya, mengingat letak geografis stasiun radio tersebut yang berada di lembah Gunung Puntang (Malabar), Bandung, namun efektif menyebarluaskan informasi kepada publik. Artikel ini mengkaji kondisi Stasiun Radio Malabar di era Kolonialisme Belanda, baik dalam aspek sosial, geografis, maupun sejarah. Penelitian ini menunjukkan pentingnya upaya pelestarian peninggalan Kolonial yaitu stasiun Malabar yang berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah di Jawa Barat.
MENGGALI POTRET DR. MARIE THOMAS: DOKTER WANITA PERTAMA INDONESIA Rahmalia, Arina; Resdiyanti, Lidiya; Afiah, Nur Sobah; Arifin, Faizal
Jazirah: Jurnal Peradaban dan Kebudayaan Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadul 'Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51190/jazirah.v3i2.79

Abstract

This research examines the career and contributions of dr. Marie Thomas, the first female doctor in Indonesia. Despite living in a society dominated by colonial and patriarchal culture, dr. Marie Thomas overcame various challenges and became inspirational. The research adopts a historical method of heuristics, criticism, interpretation, and historiography, analyzing primary and secondary sources, including newspapers and documents from the Dutch colonial era. The findings reveal that dr. Marie Thomas was the only female student among male students at the School of Medicine in the Dutch East Indies (School tot Opleiding van Indische Artsen/STOVIA) in 1922. She faced gender stereotypes and limited access to higher education. However, with determination and perseverance, dr. Marie Thomas obtained the title of Indische Arts (Indies Doctor), specializing in obstetrics and gynecology. Her contributions are evident in promoting the role of women in healthcare, particularly in maternal and child health in Indonesia. dr. Marie Thomas serves as an inspiration for future generations of female doctors. This research provides insights into her struggle to transform social paradigms in the medical field in the Dutch East Indies.