Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Postur Tubuh yang Benar pada Kasus Kifosis terhadap Siswa SMP Nurul Ilmi Jambi Sari , Indah Permata; Hasmar , Wanti
Jurnal Medika: Medika Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/w1r7rd07

Abstract

Kifosis merupakan salah satu bentuk kelainan yang muncul pada tulang belakang manusia yang menyebabkan postur tubuh membungkuk. Edukasi postur tubuh yang benar seperti duduk, berdiri, dan penggunaan tas yang benar. Kegiatan Pengabdian masyarakat dilaksanakan diĀ  SMP Nurul Ilmi Jambi, dengan pemberian leaflet dan demonstrasi gerakan memperbaiki postur tubuh yang benar pada siswa-siswi SMP. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan dan dapat dilakukan diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari seperti saat belajar, berjalan, dan membawa tas ransel. Hasil evaluasi baik melalui tanya jawab dan demonstrasi gerakan edukasi postur tubuh yang benar siswa-siswi sudah memahami dan mengetahui cara duduk yang benar, berjalan, serta membawa tas ransel yang benar serta latihan untuk memperbaiki postur tubuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS SIMPANG KATIS KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2023 Ikasari, Linda; Sari , Indah Permata; Maryana, Maryana
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Physical activity is very important for the elderly, because it is a form of prevention against various degenerative diseases and can train the elderly to be independent in carrying out daily activities. This study aims to determine the factors that affect the independence of the elderly in the Simpang Katis Health Center Area, Central Bangka Regency. This research was designed using a cross-sectional research design with independent variables (pain, anxiety and family support) and a dependent variable (elderly independence) with a sample of 62 people. The results of the study used the Chi-Square Test, namely pain p-value 0.000 < 0.05, anxiety p-value 0.000 < 0.05 and family support p-value 0.000 < 0.05. This shows that there is a significant relationship between pain, anxiety and family support on the independence of the elderly in the Simpang Katis Community Health Center Area, Central Bangka Regency. The results of this research are expected to provide benefits for researchers to broaden insight and knowledge and can be used as research reference material and further refer9nce so that it can be developed in the application of nursing care.
GAMBARAN FEAR OF MISSING OUT PADA GENERASI Z DI KOTA PEKANBARU Sari , Indah Permata; Putri Miftahul Jannah; Salmiyati, Salmiyati
Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi Vol. 4 No. 1 (2025): Persepsi: Jurnal Riset Mahasiswa Psikologi
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Suska Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media sosial akhir-akhir ini semakin pesat terutama bagi generasi muda terkhusus generasi Z. Konten-konten yang ditampilkan di media sosial sangat mungkin menumbuhkan trend terbaru yang kemudian memunculkan fenomena Fear of Missing Out (FoMO) pada pengguna media sosial. FoMO merupakan kecemasan yang dirasakan oleh individu ketika ia tidak sedang mengikuti apa-apa yang terjadi di media sosial. Hal ini tentu memiliki dampak tersendiri pada kondisi psikologi individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran FoMO dengan pendekatan kuantitatif. Adapun alat ukur yang digunakan adalah Fear of Missing Out Scale versi Indonesia (Kaloeti, dkk, 2021). Total partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 538 orang dengan rentang usia 18-25 tahun. Hasil perhitungan statistic menunjukkan bahwa generasi Z di Kota Pekanbaru memiliki Tingkat FoMO yang rendah, sementara 24% lainnya mengalami FoMO Tingkat tinggi.