Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Pola Makan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi bagi Baduta Stunting Di Kelurahan Liliba Sidabutar, Manginar; Simamora, Friska D.; Ramli, Fitri I.
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v3i2.228

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, dengan prevalensi mencapai 30,8%. Sebanyak 23% anak mengalami stunting sejak lahir, dan 77% lainnya menjadi stunting setelah lahir, sering kali disebabkan oleh masalah gigi berlubang yang tidak tertangani. Kondisi ini berdampak negatif pada kemampuan anak untuk makan dengan baik, sehingga mengganggu asupan gizi yang optimal dan membuat mereka lebih rentan terhadap stunting. Program Orang Tua Asuh Anak Stunting (OTA2S) bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam pola makan anak dan edukasi mengenai pemeliharaan kesehatan mulut bagi baduta (bawah dua tahun) yang mengalami stunting. Kegiatan pengabdian Masyarakat Program kemitraan Masyarakat selama 90 hari ini berjalan dengan lancar dalam upaya penurunan angka stunting dengan melakukan pendampingan pola makan BADUTA di Kelurahan Liliba. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kota Kupang dan meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan mulut dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Respon Mahasiswa Terhadap Penggunaan Benang Gigi Manginar Sidabutar; Simamora, Friska D.; Azriel D.M.G Tupitu
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1182

Abstract

Sisa makanan yang menempel pada bagian interproksimal terutama pada gigi berjejal sulit dijangkau dan dibersihkan menggunakan sikat gigi saja. Sisa makanan yang tidak dibersihkan secara sempurna dapat menyebabkan terjadinya penumpukan plak, terbentuknya karang gigi (kalkulus), dan dapat memicu terjadinya penyakit gusi (gingivitis) dan kerusakan pada jaringan pendukung gigi (periodontitis), benang gigi merupakan metode yang paling direkomendasikan untuk menghilangkan plak di bagian interproksima. Penggunaan Benang gigi merupakan solusi untuk membersihkan sisa makanan yang masih menempel di celah-celah gigi, menggunakan benang gigi bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga Kesehatan mulut agar terhindar dari karang gigi (kalkulus), penyakit gusi (gingivitis), dan periodontitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat penggunaan benang gigi pada mahasiswa  dan bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan benang gigi.        Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang menggambarkan respon mahasiswa terhadap penggunaan benang gigi seperti alasan tidak menggunakannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mau menggunakan benang gigi 44,8%  alasan responden menggunakan benang gigi dominannya karena responden merasa penggunaan benang gigi itu penting responden mengatakan bahwa responden merasa nyaman saat menggunakan benang gigi dan benang gigi membuat celah-celah gigi lebih bersih dibandingkan menggunakan tusuk gigi. Dominan responden yang tidak mau menggunakan benang gigi 55,12%  alasan responden tidak menggunakan benang gigi dominanya yaitu karena biaya yang mahal sehingga responden tidak mampu membeli benang gigi,  dan lingkungan yang tidak terbiasa menggunakan benang gigi, dan responden mengatakan penggunaan benang gigi membutuhkan waktu yang lama sehingga responden malas menggunakan benang gigi.   Kesimpulan penelitian yaitu Sebagian besar Responden tidak menggunakan benang gigi, responden tidak menggunakan benang gigi dikeranakan kurangnya pemahaman tentang teknik penggunaan benang gigi yang benar, dan belum terbiasa untuk menggunakan benang gigi sehingga responden merasa sulit saat menggunakan benang gigi ini dikarenakan kurangnya promosi.