Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategorisasi metafora konseptual cinta dalam bahasa Batak Toba. Data yang digunakan adalah data tulis dan data lisan. Data tulis diperoleh dari berbagai sumber seperti puisi, novel dan lirik lagu, sedangkan data lisan diperoleh melalui wawancara dengan informan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dan metode cakap. Teknik yang digunakan adalah teknik lanjutan yaitu teknik libat cakap. Teknik simak libat cakap didukung dengan teknik rekam dan teknik catat. Metode cakap juga digunakan untuk mengumpulkan data lisan. Metode cakap digunakan untuk menggali informasi tentang pengalaman cinta informan. Selanjutnya data dikumpulkan berdasarkan kategorisasinya. Data dianalisis menggunakan metode padan untuk membandingkan peristiwa konkret pada ranah sumber dan peristiwa emosi pada ranah sasaran. Teori Metafora Konseptual digunakan untuk mengkonseptualisasikan ekspresi metaforis cinta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebelas kategori, yaitu kategori cinta sebagai entitas dalam wadah memiliki subkategori cinta sebagai api; kategori cinta sebagai benda memiliki subkategori cinta sebagai tanaman, cinta sebagai komoditas berharga, cinta sebagai bangunan, cinta sebagai objek tersembunyi, cinta sebagai obat, dan cinta sebagai makanan; kategori cinta sebagai perjalanan; kategori cinta sebagai daya memiliki subkategori cinta sebagai daya fisik, cinta sebagai daya alami, dan cinta sebagai daya psikologis; kategori cinta sebagai kesatuan memiliki subkategori cinta sebagai tali; kategori cinta sebagai binatang buas; kategori cinta sebagai korban; kategori cinta sebagai perang; kategori cinta sebagai api; dan kategori cinta sebagai keinginan. Kategori cinta sebagai benda merupakan kategori metafora cinta yang paling banyak digunakan dalam bahasa Batak Toba, sekaligus juga memiliki subkategori terbanyak.