Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DI SMP TRI BUDI MULIA PALEMBANG Marlia, Ani; Salsabila, Anisa Kholizah; Hasana, Alfiyah; Hasana, Nabila; Padlah, Ummul; Ilvansyah, Ilvansyah; Leonardo, Leonardo
HYPOTHESIS : Multidisciplinary Journal Of Social Sciences Vol 2 No 02 (2023): HYPOTHESIS : Multidisciplinary Journal Of Social Sciences
Publisher : Pusat Studi Ekonomi Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/hypothesis.v2i02.918

Abstract

Dalam dunia pendidikan Islam, sudah tentu peran guru Pendidikan Agama Islam dan guru Bimbingan dan Konseling akan disebut-sebut dalam masalah perilaku atau akhlak peserta didiknya. Akhlak merupakan topik yang mendapat perhatian lebih, terutama dalam bidang bimbingan dan nasehat. Karena akhlak merupakan cerminan kemanusiaan. Tidak hanya nilai akhlak, tetapi juga nilai akidah dan nilai ibadah. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Metode kualitatif sendiri adalah metode yang digunakan untuk meneliti sebuah objek alamiah. Peneliti disini berperan sebagai instrument kunci dan pengumpulan data beserta analisisnya bersifat induktif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna daripada generalisasi. Tempat penelitian yang diteliti adalah SMP Tri Budi Mulia Palembang. Adapun pemilihan tersebut untuk mencari tahu bagaimana peran seorang guru agama dan guru BK dalam menanamkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai ajaran Islam, Permasalahan siswa-siswi SMP Tri Budi Mulia Palembang berdasarkan hasil wawancara mengenai permasalahan yang menjadi bimbingan konseling dengan guru BK dan guru agama di SMP Tri Budi Mulia Palembang, terdapat dua permasalahan utama yang dilakukan oleh siswa. Adapun permasalahan- permasalahan tersebut adalah rendahnya tingkat kejujuran dan kurangnya kedisiplinan. Permasalahan yang demikian ini merupakan tantangan zaman modern yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh para pendidik. Penanggulangan permasalahan ini haruslah dengan cara yang bersifat tersistematisasi. SMP Tri Budi Mulia Palembang menggunakan Ajaran Islam pada hakikatnya diungkapkan dari konsep Islam yang paling mendasar dan mendasar, yaitu keyakinan terhadap keesaan Allah. Dalam ajaran Islam, pendidikan agama Islam sangat penting bagi siswa. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengetahui, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DI SMP TRI BUDI MULIA PALEMBANG Marlia, Ani; Salsabila, Anisa Kholizah; Hasana, Alfiyah; Hasana, Nabila; Padlah, Ummul; Ilvansyah, Ilvansyah; Leonardo, Leonardo
HYPOTHESIS : Multidisciplinary Journal Of Social Sciences Vol 2 No 02 (2023): HYPOTHESIS : Multidisciplinary Journal Of Social Sciences
Publisher : Pusat Studi Ekonomi Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/hypothesis.v2i02.918

Abstract

Dalam dunia pendidikan Islam, sudah tentu peran guru Pendidikan Agama Islam dan guru Bimbingan dan Konseling akan disebut-sebut dalam masalah perilaku atau akhlak peserta didiknya. Akhlak merupakan topik yang mendapat perhatian lebih, terutama dalam bidang bimbingan dan nasehat. Karena akhlak merupakan cerminan kemanusiaan. Tidak hanya nilai akhlak, tetapi juga nilai akidah dan nilai ibadah. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Metode kualitatif sendiri adalah metode yang digunakan untuk meneliti sebuah objek alamiah. Peneliti disini berperan sebagai instrument kunci dan pengumpulan data beserta analisisnya bersifat induktif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna daripada generalisasi. Tempat penelitian yang diteliti adalah SMP Tri Budi Mulia Palembang. Adapun pemilihan tersebut untuk mencari tahu bagaimana peran seorang guru agama dan guru BK dalam menanamkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai ajaran Islam, Permasalahan siswa-siswi SMP Tri Budi Mulia Palembang berdasarkan hasil wawancara mengenai permasalahan yang menjadi bimbingan konseling dengan guru BK dan guru agama di SMP Tri Budi Mulia Palembang, terdapat dua permasalahan utama yang dilakukan oleh siswa. Adapun permasalahan- permasalahan tersebut adalah rendahnya tingkat kejujuran dan kurangnya kedisiplinan. Permasalahan yang demikian ini merupakan tantangan zaman modern yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh para pendidik. Penanggulangan permasalahan ini haruslah dengan cara yang bersifat tersistematisasi. SMP Tri Budi Mulia Palembang menggunakan Ajaran Islam pada hakikatnya diungkapkan dari konsep Islam yang paling mendasar dan mendasar, yaitu keyakinan terhadap keesaan Allah. Dalam ajaran Islam, pendidikan agama Islam sangat penting bagi siswa. Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengetahui, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam.
Fiqih Thaharah Pandangan Ustadz Abdul Somad Mengenai Bewudhu di Toilet Ramadon, Muhammad; Padlah, Ummul; Latifa, Anida Ummu; Satra, Alihan
NAAFI: JURNAL ILMIAH MAHASISWA Vol. 1 No. 4 (2025): Juni: JURNAL ILMIAH MAHASISWA (NAAFI)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian (P3M) STKIP Majenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62387/naafijurnalilmiahmahasiswa.v2i3.200

Abstract

The command regarding wudu (ablution) was revealed simultaneously with the command to perform prayer (salah). Wudu serves as a fundamental prerequisite for the acceptance of one’s acts of worship. It offers numerous benefits, both spiritually and physically. Therefore, learning the fiqh (Islamic jurisprudence) of wudu is strongly emphasized for Muslims, in order to understand the various issues that may arise in daily life. One of the recurring issues in society is the practice of performing wudu in the toilet. Toilets are generally considered unclean places and are believed to be dwellings of evil spirits (shayatin). Thus, performing a purification ritual such as wudu in such a place seems contradictory—wudu aims to purify, yet it is carried out in a location perceived as impure. This issue requires an in-depth examination, particularly to explore the views of scholars and to compare different scholarly opinions. A prominent Indonesian scholar whose views are considered authoritative in matters of fiqh al-taharah (jurisprudence of purification) is Ustaz Abdul Somad (UAS). This study investigates various sources that present Ustaz Abdul Somad’s perspectives, one of which is his lecture series available on YouTube. The YouTube channel titled “Ustadz Abdul Somad Official” provides accessible explanations on this matter. In one of his Q&A sessions with the congregation, Ustaz Abdul Somad delivered a comprehensive and clear explanation regarding the permissibility of performing wudu in a toilet. His explanation was based on prophetic traditions (hadith) and narrations regarding whether or not the Prophet Muhammad (peace be upon him) had engaged in similar practices.According to the response provided, the Prophet Muhammad SAW permitted performing wudu in a toilet. However, he emphasized the importance of observing proper etiquette while in such a place, including the prohibition of verbally reciting the basmalah (the phrase "Bismillah") aloud within the toilet area.