Dengan pertumbuhan ekonomi global yang cepat, persaingan bisnis semakin ketat. Sepertinya industri perlu terus mengembangkan inovasi baru untuk mengikuti perubahan. Semua bisnis berusaha untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dengan keunggulannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dampak struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, aset intangible, dan tingkat stres keuangan terhadap perusahaan manufaktur di subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019 hingga 2021. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih sampel perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkanStudi ini menggunakan metode analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis penelitian. Koefisien determinasi, uji signifikansi simultan (F), dan uji signifikansi parsial (T) digunakan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Chi-square adalah 31,469 dengan derajat kebebasan 4 dan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Nilai p 0,000 menunjukkan signifikansi yang kuat di bawah tingkat signifikansi 0,05. Sebagai hasilnya, hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Temuan ini dapat diartikan bahwa antara tahun 2019 dan 2021, perusahaan manufaktur di subsektor makanan dan minuman yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia mengalami krisis keuangan yang dipengaruhi oleh aset intangible, struktur modal, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan.