Seylla Arifeni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keefektifan Pembelajaran Menuliskan Kembali Cerita Fantasi Bermuatan Profil Pelajar Pancasila dengan Model Think Talk Write dan Model Quantum Teaching Berbantuan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII Seylla Arifeni; Agus Nuryatin; Deby Luriawati Naryatmojo
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6037

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan keefektifan menuliskan Kembali cerita fantasi bermuatan profil Pelajar Pancasila dengan model Think Talk Write dan model Quantum Teaching berbantuan media audio visual pada siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan motode pre-experimental dengan menggunakan two gruup ptetest-posttest design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelititian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri 2 Ogan Ilir Tahun Ajaran 2024/2025. Perbedaan keefektifan model Think Talk Write dan model Quantum Teaching bisa dilihat dari pengujian independent t-test dan uji anova. Hasil uji independent t-test Pretest pada data kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan SPSS 25 adalah nilai signifikansi 0,920 > 0,5, maka data tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata pada kedua kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan. Kelas eksperimen 1 nilai rata-ratanya sebesar 64,21 dan kelas eksperimen 2 nilai rata-ratanya sebesar 64,40. Hasil uji independent t-test Posttest pada data kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan SPSS 25 adalah nilai signifikansi 0,014 < 0,5, maka data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada hasil posttest siswa kelas eksperimen 1 dan 2. Kelas eksperimen 1 nilai rata-ratanya sebesar 83,75 dan kelas eksperimen 2 nilai rata-ratanya sebesar 87,15. Hasil uji anova menunjukkan 0,026 < 0,05 berarti terdapat perbedaan keefektifan antara pembelajaran menuliskan kembali cerita fantasi menggunakan model Think Talk Write dengan pembelajaran menuliskan kembali cerita fantasi menggunakan model Quantum Teaching berbantuan media audio visual pada siswa kelas VII. Berdasrkan hasil uji output descriptive data kelas eksperimen 1 dan 2, nilai rata-rata siswa kelas eksperimen 1 adalah sebesar 83,75 dan nilai rata-rata siswa kelas eksperimen 2 adalah sebesar 87,16. Data tersebut menu jukkan bahwa pembelajaran menuliskan cerita fantasi dengan model Quantum Teaching lebih efektif dibandingkan dengan model Think Talk Write.
Analisis dan Rekonstruksi Asesmen Diagnostik dalam Modul Ajar Bahasa Indonesia Materi Teks Laporan Hasil Observasi Kelas X SMA/SMK Seylla Arifeni; Nufi Azam Mutaqin; Deby Luriawati Naryatmojo; Wagiran , Wagiran
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.3216

Abstract

Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kelemahan, dan kekuatan peserta didik. Hasil asesmen diagnostik dapat digunakan oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan kegiatan belajar yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik. Asesmen diagnostik sebagai salah satu alat untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik perlu disusun berdasarkan standar-standar tertentu agar dapat digunakan secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan dan merekonstruksi asesmen diagnostik berdasarkan hasil analisis kelayakannya dalam modul ajar materi teks laporan hasil observasi bahasa Indonesia kelas X SMA/SMK. Penelitian ini menganalisis tiga modul ajar materi teks laporan hasil observasi pada tiga satuan pendidikan, antara lain SMKN 1 Pakis Aji, SMAN 1 Ampel, dan SMA Islam Ta’allumul Huda Bumiayu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles & Huberman yang meliputi tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Analisis yang dilakukan meliputi kelayakan asesmen diagnostik berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran serta level kognitif yang tercermin dalam soal-soal asesmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga modul ajar telah memenuhi kriteria kelayakan ditinjau dari kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran. Soal-soal asesmen diagnostik dalam tiga modul ajar yang dianalisis masih menggunakan Low Order Thinking Skills (LOTS). Beberapa komponen dalam asesmen diagnostik pada tiga modul ajar yang belum memenuhi kriteria kelayakan tersebut kemudian direkonstruksi agar dapat digunakan secara optimal