Kepuasan kerja yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas karyawan, karena mereka lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik, sebaliknya kepuasan kerja yang rendah dapat menyebabkan karyawan meninggalkan organisasi, sehingga menganalisis kepuasan kerja dapat membantu mengurangi turnover dan meningkatkan kualitas kerja karyawan, karena mereka lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana burnout dan work life balance dapat memengaruhi kepuasan kerja melalui motivasi kerja, khusus nya pada mahasiswa paruh waktu di kampus STIEM Bongaya yang berlokasi di Makassar. Jenis data yang digunakan ialah data primer yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode snowball sampling dengan pendekatan menggunakan rumus Hair et al., sehingga diperoleh sebanyak 80 orang sebagai subjek sekaligus unit analisis. Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis melalui software R dengan platform Losari dengan menggunakan uji instrument, uji validitas, dan uji reabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa burnout berpengaruh negatif signifikan terhadap motivasi kerja, burnout tidak berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja, work life balance berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja, work life balance tidak berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja, motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja, dan motivasi kerja mampu memediasi penuh burnout dan work life balance dalam memengaruhi kepuasan kerja pada mahasiswa STIEM Bongaya Makassar yang bekerja paruh waktu