Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOSIALISASI OLAHRAGA PETANQUE DI SISWA SMA KAE WOHA KABUPATEN BIMA tayeb, Irfan
Journal of Excellence Humanities and Religiosity Vol. 1 No. 1 (2024): Januari (2024)
Publisher : Journal of Excellence Humanities and Religiosity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/joehr.v1i1.192

Abstract

Petanque termasuk olahraga baru di Indonesia, namun petanque sebenarnya termasuk olahraga yang sudah punya nama di negara asalnya Prancis, di Kabupaten Bima olahraga petanque belum familiar di masyarakat khususnya dikalangan siswa. Tujuan melakukan sosialisasi olahraga petanque kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan motivasi siswa dalam mengikuti olahraga petanque. Metode dengan tahapan; 1) koordinasi dengan kepala sekolah dan guru pembina olahraga. 2) ceramah untuk menyampaikan materi olahraga petanque. 3) demonstrasi melakukan praktek permainan olahraga petanque. Temuan bahwa kegiatan sosialisasi bermanfaat untuk pengetahuan serta meningkatkan motivasi siswa. Sebab pada saat kegiatan sosialisasi siswa sangat antusias mengikuti tahapan dan teknik permainan olahraga petanque, disamping itu juga guru dan sekolah berharap adanya pembinaan yang berkelanjutan terhadap kemampuan siswa melalui penyaluran bakat di olahraga prestasi petanque, sehingga siswa dapat berpartisipasi melalui berbagai kejuaraan yang diselenggarakan baik tingkat daerah maupun nasional.
GERAKAN LITERASI MASYARAKAT DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Setiawan, Agus; tayeb, Irfan; Waliyudin, Waliyudin
Journal of Excellence Humanities and Religiosity Vol. 1 No. 2 (2024): July (2024)
Publisher : Journal of Excellence Humanities and Religiosity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/joehr.v1i2.257

Abstract

Gerakan literasi pengabdian masyarakat di pendidikan format menjadi ujung tombak dalam mengatasi literasi dasar masyarakat di desa, hal ini sebagai upaya mendorong maju perkembangan anak dalam mengatasi dampak perilaku negatif di tengah masyarakat. Lokus desa parangina salah satu desa di kecamatan sape yang literasi dasarnya tidak sedang baik-baik saja, maka untuk mengatasi permasalahan literasi ini perlu dilakukan dengan metode dengan tahapan sebagai berikut; 1). Melakukan koordinasi dengan masyarakat. 2). Ceramah menyampaikan materi literasi. 3). Melakukan pendampingan. Kegiatan gerakan literasi dapat memberikan manfaat wawasan kepada anak dan bagi orang tua. Temuan kegiatan pengabdian gemar literasi masyarakat adalah; 1). Mewujudkan pendidikan yang berkualitas sebab dalam proses pembelajarannya memberikan kesempatan kepada anak untuk bebas berkarya, berkreasi dan berimajinasi. 2). Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media berupa mewarnai memberikan motivasi kepada anak untuk memahami literasi (membaca dan menulis). 3). Adanya dukungan orang tuan dan masyarakat dalam kegiatan gemar literasi, hal ini diwujudkan dalam rekomendasi anak-anaknya untuk belajar di program literasi serta adanya dukungan tempat di masyarakat
Lokakarya dan Pendampingan Program Guru Penggerak Indonesia Maju Angkatan 7 Kabupaten Bima tayeb, Irfan
Journal of Excellence Humanities and Religiosity Vol. 2 No. 1 (2025): January (2025)
Publisher : Journal of Excellence Humanities and Religiosity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/joehr.v2i1.306

Abstract

Masalah yang dihadapi kompetensi guru, dan kreatif dalam menerapkan metode pembelajaran. Tujuan program guru penggerak mendorong guru memiliki kompetensi yang memadai berupa kualitas pengajaran, kreatif guru dalam memanfaatkan ekosistem pengajaran. Metode Kegiatan program guru penggerak angkatan 7 dilaksanakan pada Januari-Juli 2023, tempat SMPN 2 Bolo Kabupaten Bima, jumlah peserta 61 orang yang mengikuti lokakarya. Kegiatan pendampingan berjumlah 4 orang calon guru penggerak (CGP). Tahapan kegiatan lokakarya pembukaan, presensi, umpan balik, review, latihan, praktik, dan penutup. Pelaksanaan kegiatan pendampingan dengan metode diskusi, aksi nyata. Hasil. Bahwa guru penggerak menyampaikan prakarsa perubahan level diri selama di sekolah, serta memberikan dampak terhadap lingkungan sekolah. Kemampuan guru menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dalam mengendalikan diri, teliti, dan kreatif. Guru penggerak mampu memahami masalah yang dihadapi oleh sekolah, sehingga solusinya dengan menerapkan coaching dan supervisi yang tepat. Guru penggerak dapat mengidentifikasi kekuatan dirinya yang dapat mendukung program sekolah yang sudah direncanakan. Panen hasil belajar sebagai eksplorasi capaian guru penggerak dalam memberikan pengajaran yang kreatif disertai beberapa media pembelajaran serta produk-produk inovasi yang dihasilkan oleh guru penggerak dan peserta didik. Kesimpulan akumulasi pengetahuan guru penggerak melalui peningkatan kemampuan kegiatan lokakarya dan pendampingan individu yang efektif, sehingga guru penggerak mampu membangun komunitas lingkungan belajar, penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang efektif, kreatif dalam pengajaran dan pemilihan media yang tepat untuk mencerdaskan peserta didik.