Biogas merupakan campuran beberapa gas yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies bakteri indigenous yang dapat diisolasi dari air limbah cucian garam dan aktivitas selulotiknya, pengaruh pemberian biogas starter dengan kombinasi perbandingan substrat kotoran sapi dan tongkol jagung varietas Madura serta lama waktu fermentasi terhadap produksi biogas; dan persentase gas metana (CH4) yang dihasilkan di akhir proses fermentasi biogas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Acak Faktorial (RAF), dengan memberikan perbandingan komposisi substrat kotoran sapi dan tongkol jagung varietas Madura, yaitu 1:0, 1;1, 1:2. Selain itu, juga dilakukan perbandingan lama waktu fermentasi, yaitu 1, 2, 3, dan 4 minggu. Prosedur kerja dalam penelitian ini meliputi isolasi, identifikasi, skrining, peremajaan dan pembuatan kultur stok isolat bakteri indigenous air limbah cucian garam, pembuatan biogas starter, preparasi substrat, inokulasi biogas starter dan fementasinya pada substrat, serta analisis karakteristik gas pada produk biogas yang dihasilkan di akhir proses fermentasi. Hasil akhir kegiatan penelitian ini adalah terdapat 9 jenis bakteri indigenous dari air limbah cucian garam yang berhasil diisolasi, dikarakterisasi, dipurifikasi, dan 7 jenis bakteri yang mempunyai kemampuan dalam menghidrolisis komponen selulase dalam media uji Carboxy Methyl Cellulose Agar. Pemberian biogas starter dengan kombinasi perbandingan substrat kotoran sapi dan tongkol jagung varietas Madura serta lama waktu fermentasi terhadap produksi biogas. Persentase gas metana (CH4) yang dihasilkan di akhir proses fermentasi berkisar antara 50-65% dengan hasil terbaik yang diperoleh dari perbandingan variasi pemberian substrat kotoran sapi dan tongkol jagung sebesar 1:1 pada waktu fermentasi 3 minggu