Qodri, Mifta Lailatul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA YOUTUBE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR FIQIH MELALUI PEMBELAJARAN DARING MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SITUBONDO Qodri, Mifta Lailatul
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1 No 4 (2022): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v1i4.2052

Abstract

This research was conducted to find out, How is the application of using Youtube media in increasing motivation to learn jurisprudence through learning, What are the results of using Youtube media in increasing motivation to learn jurisprudence through online learning and How is the effectiveness of using Youtube media in increasing motivation to learn jurisprudence through online learning in class XI students Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo. In this study, researchers used a qualitative approach and used a qualitative descriptive research method. Data collection techniques by means of observation (observation), interviews (interviews), and documentation. Based on the research conducted, there are several results that at MAN 2 Situbondo: 1) The application of Youtube media is implemented by means of educators providing material through group chats, then students watch videos of fiqh practice on Youtube according to directions from educators, and finally make practice videos according to the references provided. they have seen on Youtube. Then students upload via group chat with a predetermined time. 2) The results of using Youtube media in increasing motivation to study fiqh are considered successful, and very good because using Youtube media is easier to use, easier to find material, and students are seen as more enthusiastic, not even bored in the learning process. 3) The effectiveness of using Youtube media in fiqh learning, namely students are more enthusiastic in the learning process, before entering new material the educator ensures that students understand the old material, the amount of material and information provided by educators so that students are able to develop their creativity and not only race on a single reference. Educators who give assignments, and students who collect assignments according to a predetermined time, as well as educators who motivate students to study hard for a better future, advise, and criticize if students make mistakes. Keywords: Use of Media Youtube, Motivation to Learn Fiqh, Online Learning Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, Bagaimana penerapan penggunaan media Youtube dalam meningkatkan motivasi belajar fiqih melalui pembelajaran , Bagaimana hasil penggunaan media Youtube dalam meningkatkan motivasi belajar fiqih melalui pembelajaran daring dan Bagaimana efektivitas penggunaan media Youtube dalam meningkatkan motivasi belajar fiqih melalui pembelajaran daring pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif serta menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada beberapa hasil bahwa di MAN 2 Situbondo: 1) Penerapan media Youtube diterapkan dengan cara pendidik memberikan materi melewati obrolan grup, kemudian peserta didik menonton video praktik fiqih di Youtube sesuai arahan dari pendidik, dan terakhir membuat video praktik sesuai referensi yang telah mereka lihat di Youtube. Kemudian peserta didik mengupload melalui obrolan grup dengan waktu yang telah ditentukan. 2) Hasil dari penggunaan media Youtube dalam meningkatkan motivasi belajar fiqih dinilai berhasil, dan sangat baik karena penggunaan media Youtube lebih mudah digunakan, lebih mudah mencari materi, dan peserta didik dilihat lebih antusias, bahkan tidak jenuh dalam proses pembelajaran. 3) Efektivitas penggunaan media Youtube dalam pembelajaran fiqih, yaitu peserta didik lebih antusias dalam proses pembelajaran, sebelum memasuki materi baru pendidik memastikan terlebih dahulu peserta didik memahami materi yang lama, banyaknya materi dan informasi yang diberikan pendidik agar peserta didik mampu mengembangkan kreatifitasnya dan tidak hanya berpacu pada satu referensi. Pendidik yang memberikan penugasan, dan peserta didik yang mengumpulkan penugasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, serta pendidik yang memotivasi peserta didik untuk giat belajar demi masa depan yang lebih baik, menasihati, dan mengkritik jika peserta didik melakukan suatu kesalahan.
Implementasi Collaborative Inquiry dalam Meningkatkan Keterampilan 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity) Siswa Qodri, Mifta Lailatul; Turmudi, Imam; Mu’alimin, Mu’alimin
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 10 No 2 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v10i2.1824

Abstract

Pendekatan pembelajaran tradisional yang lebih bersifat satu arah sering kali kurang memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kritis, berkreasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi secara optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi model collaborative inquiry sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan 4C siswa dalam pembelajaran PAI di MAN 2 Situbondo. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan collaborative inquiry efektif dalam meningkatkan keterampilan 4C. Siswa mengalami peningkatan 85% dalam berpikir kritis, yang terlihat dari kemampuan mereka dalam menganalisis informasi dan mengevaluasi data secara mendalam. Keterampilan komunikasi meningkat sebesar 78%, ditandai dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyampaikan ide secara sistematis dan berdiskusi secara persuasif. Kemampuan kolaborasi mengalami peningkatan sebesar 82%, menunjukkan bahwa siswa lebih nyaman bekerja dalam tim, berbagi tanggung jawab, dan terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Dari segi kreativitas, terdapat peningkatan sebesar 74%, di mana siswa lebih aktif menampilkan pemahaman mereka melalui karya visual, presentasi, atau solusi inovatif. Faktor pendukung dalam implementasi model ini adalah keterlibatan aktif siswa dan interaksi kelompok yang lebih dinamis. Namun, masih terdapat beberapa hambatan, seperti perbedaan tingkat partisipasi siswa, pengelolaan kelompok yang perlu diperbaiki, serta keterbatasan fasilitas pendukung diskusi. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa Collaborative Inquiry merupakan metode pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan metode ceramah tradisional karena mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar.