Latar Belakang: Diare merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan yang menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan intensitas feses tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan balita, ibu adalah pengasuh terdekat dengan balita yang memiliki peran besar dalam melakukan suatu pencegahan terhadap penyakit yang bisa terjadi misalnya diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita. Prevalensi diare di Kota Serang kelima di Provinsi Banten dengan kasus tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Singandaru sebesar 472 kasus. Metode: Penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita 1-5 tahun yang datang ke posyandu di salah satu wilayah kerja Puskesmas Singandaru yaitu Posyandu Kelurahan Kota Baru yang terdiri dari 8 posyandu dengan jumlah 220 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel yang akan diambil berdasarkan rumus Slovin adalah 142 orang reponden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Singandaru (p=0,151) Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, dan pendidikan ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Singandaru.Kata Kunci: Diare, Ibu Balita, Pengetahuan, Pekerjaan, Pendidikan