Desa Tunggak Cerme di Kabupaten Probolinggo memiliki potensi ekonomi lokal melalui produk tradisional sinom dan komoditas telur ayam horn. Namun, keduanya masih dikelola secara sederhana sehingga belum memiliki daya saing di pasar yang lebih luas. Kondisi ini menjadi alasan pentingnya program pengabdian masyarakat yang berfokus pada inovasi produk tradisional dan penguatan manajemen usaha berbasis komunitas. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pengembangan inovasi sinom, perbaikan manajemen usaha peternakan ayam horn, serta pemanfaatan strategi pemasaran digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif, di mana masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan mulai dari identifikasi kebutuhan, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi. Tahap pelaksanaan meliputi pelatihan pengolahan sinom dengan standar higienis dan kemasan modern, pendampingan manajemen usaha peternakan ayam horn melalui pencatatan produksi dan penguatan distribusi, serta pelatihan pemasaran digital dengan memanfaatkan media sosial. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan masyarakat dalam memproduksi sinom dengan kualitas lebih baik, peternak ayam horn mulai menerapkan pencatatan usaha serta membangun kerja sama kelompok, dan masyarakat berhasil memasarkan produk melalui media digital. Secara keseluruhan, program ini memberikan kontribusi nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi desa, serta berpotensi menjadi model kewirausahaan berbasis komunitas yang berkelanjutan.