Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Kuat Tekan Beton Geopolimer dengan Menggunakan Rasio Aktivator 2 Ahmad, Syamsul Bahri; AY, Nur Ikhsani; Trisnawathy, Trisnawathy; Mardatillah, Fausiah; Auliyah, Amelia Nur
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v4i1.4684

Abstract

Beton geopolimer merupakan beton dalam produksinya tidak memakai semen biasa (Portland). Dengan memanfaatkan reaksi kimiawi dan tidak dengan hidrasi reaksi sama halnya beton biasa, yang mana macam - macam bahan aktif pada beton geopolimer dengan senyawa yang terdapat dalam bahan sumber dan komponen lainnya haruslah sesuai sehingga  dapat terjadi reaksi kimia. Perawatan dalam pembuatan beton geopolimer ini menggunakan sistem pengovenan dengan suhu rata – rata yakni 60˚C, kemudian didiamkan di tempat terbuka selama 28  hari yang selanjutnya dilanjutkan dengan pengujian tekan. Maka dengan kuat tekan, diperoleh kuat tekan rata – rata fcr  beton geopolimer lebih sedikit dari mutu rencana dan lebih sedikit dari kuat tekan rata – rata fcr beton biasa yang telah di uji, rendahnya kuat tekan tersebut karena dipengaruhi oleh jumlah molaritas dari NaOH dan rasio aktivator.
Studi Penambahan Serat Alam Daun Nanas Raja Pada Kuat Tekan dan Tarik Beton Kaselle, Hermana; Trisnawathy, Trisnawathy; Asgar, Ali; Ramadhan, Azhar
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v4i1.4946

Abstract

Dengan menggunakan berbagai jenis serat yang berasal dari daun Nanas Raja (Agave Canula Roxb), penelitian ditujukan untuk menentukan kekuatan tekan dan kekuatan tarik beton Metode yang digunakan untuk perencanaan campuran beton adalah Department Of Environment (DOE) dengan material agregat kasar berasal dari Bili-bili, agregat halus dari Kabupaten Pinrang dan daun Nanas Raja dari Kabupaten Enrekang. Panjang serat ditentukan sebesar 12 milimeter mengikuti panjang serat sintetis yang biasanya digunakan pada campuran beton. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan beton dapat meningkat pada kadar penambahan serat tertentu. Pada variasi 0,3% penggunaan serat pada beton diperoleh kuat tekan dan tarik belah beton tertinggi dengan nilai masing-masing 31,655 MPa dan 3,23 MPa, lebih tinggi 5,51% untuk kuat tekan dan 26,17% untuk kuat tarik belah.dari kekuatan beton normal.
Pengaruh Pemanfaatan Limbah Abu Kulit Jagung Sebagai Pengganti Semen Terhadap Kuat Tekan Mortar Trisnawathy, Trisnawathy; Ibrahim, Ashari; Putri, Nugrah; Barrythia, Valeria Angelica
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v4i2.5356

Abstract

Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, inovasi terhadap material konstruksi tentu semakin beragam salah satunya material yang berbahan dasar mortar. Di dunia ketekniksipilan kita sudah banyak melihat penelitian-penelitian mengenai pemanfaatan limbah sekitar sebagai alternatif dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan, salah satunya tanaman jagung. Di Indonesia tanaman jagung memiliki jumlah produksi yang cukup besar. Dengan banyaknya produksi jagung maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan. Dari hasil uji kandungan kimia terhadap kulit jagung yang telah melalui proses pengabuan diketahui bahwa terdapat kandungan SiO2 sebesar 13,44%, dimana kandungan tersebut dimiliki juga oleh semen portland yang menjadi bahan pengikat. Penelitian dengan judul pengaruh pemanfaatan limbah abu kulit jagung sebagai pengganti semen terhadap kuat tekan mortar menggunakan variasi 0%, 2%, 5%, 10% dari volume semen. Dalam penelitian ini benda uji yang digunakan berupa mortar dengan ukuran 5x5x5 cm. Masing-masing variasi menggunakan 30 sampel benda uji. Adapun kulit jagung yang digunakan merupakan jenis jagung manis yang berasal dari kabupaten Luwu Utara. Metode pengabuan yang digunakan pada kulit jagung yaitu metode pembakaran yang dilakukan secara tidak langsung, yang kemudian disaring menggunakan saringan no. 100. Hasil pengujian kuat mortar pada umur perawatan 28 hari dengan kuat tekan mortar menggunakan abu kulit jagung sebagai sebagian pengganti semen dengan variasi 0%, 2%, 5%, dan 10% menghasilkan kuat tekan rata-rata yaitu, pada variasi 0% diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 15,32 MPa, pada variasi 2% diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 13,10 MPa, pada variasi 5% diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 9,70 MPa, dan pada variasi 10% diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 11,27 MPa. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil pengujian kuat tekan mortar dengan penambahan abu kulit jagung sebagai pengganti sebagian semen mengalami penurunan dari nilai kuat tekan mortar normal.
Pemanfaatan Limbah Abu Daun Bambu Sebagai Subtitusi Semen pada Pembuatan Paving Block Trisnawathy, Trisnawathy; Ibrahim, Ashari; Syahril, Azwar; Icasriyanti, Icasriyanti; Ikhsani A.Y, Nur; Kaselle, Hermana
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v5i1.5590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah abu daun bambu sebagai subtitusi semen pada pembuatan paving block. Paving block dalam penelitian ini memiliki dimensi 21 × 10,5 × 8 cm. Paving block dibuat dengan empat variasi campuran, yaitu paving block normal, serta paving block dengan penambahan limbah abu daun bambu sebesar 15%, 30%, dan 45%. Hasil uji kuat tekan  pada usia 28 hari untuk paving block normal (0%) sebesar 16,89 MPa. Pada variasi penambahan abu daun bambu 15%, kuat tekan menurun menjadi 14,34 MPa, sedangkan pada variasi 30% dan 45% berturut-turut sebesar 8,8 MPa dan 4,04 MPa.  Hasil uji penyerapan air menunjukkan nilai rata-rata sebesar 8,70% untuk paving block normal, sedangkan pada variasi penambahan abu daun bambu 15%, 30%, dan 45% masing-masing tercatat sebesar 8,93%, 10,73%, dan 11,04%. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan persentase substitusi semen dengan abu daun bambu berpengaruh terhadap penurunan uji kuat tekan paving block namun  terjadi peningkatan penyerapan air pada paving block.