Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR KEBERHASILAN KAMPANYE FACEBOOK ADS: PERSPEKTIF PARA PRAKTISI META ADVERTISING Amelia, Adinda Rizqy; Vania, Amelindha
Jurnal Marketing Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Marketing
Publisher : STIE Perbankan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meta Ads adalah platform iklan digital yang dikembangkan oleh Meta Platforms (dulu dikenal sebagai Facebook), yang memungkinkan bisnis untuk merancang, mengelola, dan memonitor kampanye iklan di berbagai platform milik Meta, seperti Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp (Bisma, 2024). Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi, tantangan, dan faktor utama yang memengaruhi keberhasilan kampanye Meta Ads berdasarkan perspektif lima praktisi berpengalaman dari berbagai industri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana data dikumpulkan melalui wawancara dengan lima praktisi Meta Ads yang memiliki pengalaman minimal dua tahun dan menghabiskan budget 10 juta per tahun dalam pengelolaan kampanye iklan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan kampanye Meta Ads dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kualitas konten iklan, segmentasi audiens, performa landing page, dan optimasi teknis. Strategi yang diterapkan mencakup evaluasi berkala, penggunaan A/B testing, retargeting, storytelling, serta optimasi untuk perangkat seluler. Untuk mengatasi kegagalan kampanye, praktisi menggunakan pendekatan seperti analisis metrik, revisi elemen kampanye, dan eksperimen strategi baru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi antara analisis data yang mendalam, strategi kreatif, dan adaptasi terhadap teknologi Meta Ads menjadi kunci keberhasilan dalam pemasaran digital yang dinamis.
SCARCITY AS A MODERATOR OF DOUBLE DATE CAMPAIGNS AND FOMO ON PURCHASE INTENTION AMONG GEN Z SHOPEE USERS IN MALANG Amelia, Adinda Rizqy; Firmansyah, Fani
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 14 No. 2 (2025): JUNI
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/jm.v14i2.3006

Abstract

Introduction: This study explores how scarcity enhances the influence of double date campaigns and Fear of Missing Out (FOMO) on purchase intention among Generation Z Shopee users in Malang. Method: Employing a quantitative explanatory design with 155 respondents aged 18–28, an online survey was used to gather the data, and Partial Least Squares (PLS) was used for analysis via SmartPLS 4.0. Results: The results show that double date campaigns, FOMO, and scarcity significantly influence purchase intention. Furthermore, scarcity strengthens the effect of double date campaigns on purchase intention, but does not considerably reduce the association between purchase intention and FOMO. These results highlight the importance of combining time-limited promotions with psychological urgency strategies to optimize consumer responses in e-commerce marketing. Keywords: Double Date Campaign, Fear Of Missing Out, Generation Z, Purchase Intention, Scarcity
Terjebak dalam Standar Tiktok: Tuntutan yang Harus Diwujudkan? (Studi Kasus Tren Marriage is Scary) Asy'ari, Fikri; Asy'ari, Muhamad Fikri; Amelia, Adinda Rizqy
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 3 No 09 (2024): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v3i09.1604

Abstract

Penelitian ini dimulai dari pengamatan terhadap tren di TikTok yang dikenal sebagai 'Marriage is Scary'. Aplikasi berbagi video singkat ini sangat populer di kalangan Gen Z, yang merupakan generasi digital natives, sebagai sumber informasi maupun hiburan. Media sosial ini dianggap sangat cepat dan mudah untuk memperoleh berbagai informasi, mulai dari edukasi, media politik, hingga curahan hati pengguna secara real-time. Dengan satu klik, video yang diinginkan dapat muncul secara instan, dan algoritmanya membantu meningkatkan isu-isu menjadi trending melalui FYP (For Your Page). Namun, tidak semua tren yang muncul memberikan dampak positif, seperti tren 'Marriage is Scary' yang tampaknya mendorong perempuan untuk menetapkan standar tertentu bagi calon pasangannya. Video-video tersebut menampilkan narasi ketakutan dan kekhawatiran perempuan dalam menjalin hubungan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori agenda setting untuk menganalisis fenomena 'Marriage is Scary' di kalangan pengguna TikTok dan memahami lebih dalam pandangan generasi Z terhadap tren ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif, menggunakan wawancara dengan beberapa anggota Gen Z serta studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya popularitas tren ini di TikTok dan Google Trends menandakan bahwa tingginya minat publik pada isu ini, khususnya bagi perempuan yang merasa terkait dengan narasi kekhawatiran dalam pernikahan, sehingga menciptakan standar tertentu bagi pasangan hidup mereka.