Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Blue Economy di Indonesia Melalui Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, And Food Security (Cti - Cff) Asy'ari, Muhamad Fikri; Zafira, Ghina Hana; Jawad, Fathul; Hidayat, Rizal A
Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaiss.v4i2.1978

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia dengan kurang lebih 17.000 pulau, memiliki jutaan terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya. Dengan keanekaragaman lautnya, Indonesia mampu memanfaatkan alamnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Sayangnya, pemanfaatan sumber daya laut kerap kali dilakukan dengan tidak memperhatikan kelestarian keragaman hayati. Sehingga, hal tersebut dapat ditangani melalui Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI - CFF) yang merupakan inisiatif multilateral dari Indonesia pada tahun 2006. Oleh karena itu tulisan ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana Indonesia mengimplementasikan Blue Economy dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan biota laut melalui CTI-CFF. Hal tersebut berkaitan dengan pendekatan konsep Blue Economy yang diperkuat dengan model ekonomi berkelanjutan dengan energi terbarukan, ecotourism, dan sustainable fisheries. Metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif digunakan pada tulisan ini. Dengan demikian, CTI - CFF menjadi strategi bagi Indonesia untuk melaksanakan Blue Economy yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam kelautan tanpa menyampingkan kelestarian alam. Sesuai dengan komitmen CTI - CFF pada Blue Economy dan pembangunan berkelanjutan yang dimulai pada tahun 2012 di sela Konferensi PBB dalam agenda pembangunan berkelanjutan (Rio+20), serta CTI - CFF pun mampu menjadi sarana yang mengimplementasikan Blue Economy di bidang ekonomi dan lingkungan.Kata Kunci: CTI-CFF, Blue Economy, Model Ekonomi Berkelanjutan-Energi Terbarukan, Ecotourism, Sustainable Fisheries
Gerakan Girl Up dalam Sosialisasi Kesadaran Publik Tentang Isu Pernikahan Anak di Jakarta Pada 2021 Agutsa, Sahda Nabilah; Zafira, Ghina Hana; Asy'ari, Muhamad Fikri; Jawad, Fathul; Shandika, Aqmal Mei; Umar, Nizar
Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial Vol 4, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jaiss.v4i3.2039

Abstract

Pernikahan anak (Child Marriage) menjadi salah satu fenomena yang banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai faktor pendorong, antara lain adalah faktor ekonomi dan pendidikan. Dalam hal ini pernikahan anak umumnya menjadikan perempuan sebagai pihak termarjinalkan dengan “Anak” yang didefinisikan sebagai seseorang yang berusia di bawah 18 tahun. Tulisan ini memberikan gambaran permasalahan tentang bagaimana Girl Up membangun kesadaran publik terkait isu Pernikahan anak di kawasan Jakarta, sehingga penelitian ini memberikan gambaran tentang sosialisasi kesadaran publik yang dilakukan Girl Up tentang Pernikahan anak. Kemudian, penulisan ini mengangkat teori feminisme interseksional dimana perempuan sebagai kajian yang melihat kelas sosial, identitas seksual, warna kulit, dan konteks lokasi harus melengkapi analisis gender yang beriringan dengan konsep Civil Society dengan Girl Up Jakarta sebagai aktivitas masyarakat dan konsep Pernikahan yang Sehat (Healthy Marriage) yang berpengaruh pada kesehatan mental keluarga termasuk anak, serta kesejahteraan sosial-ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menggambarkan secara naratif tentang tindakan dan makna tindakan tersebut. Gerakan Girl Up dinilai mampu membangun kesadaran publik melalui program-program sosialisasi yang dilakukan melalui media daring, seperti webinar, diskusi panel, dan Forum Group Discussion.Kata Kunci: Masyarakat Sipil; Feminisme Interseksional; Pernikahan anak; Pernikahan yang Sehat; Girl Up.
Terjebak dalam Standar Tiktok: Tuntutan yang Harus Diwujudkan? (Studi Kasus Tren Marriage is Scary) Asy'ari, Fikri; Asy'ari, Muhamad Fikri; Amelia, Adinda Rizqy
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 3 No 09 (2024): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v3i09.1604

Abstract

Penelitian ini dimulai dari pengamatan terhadap tren di TikTok yang dikenal sebagai 'Marriage is Scary'. Aplikasi berbagi video singkat ini sangat populer di kalangan Gen Z, yang merupakan generasi digital natives, sebagai sumber informasi maupun hiburan. Media sosial ini dianggap sangat cepat dan mudah untuk memperoleh berbagai informasi, mulai dari edukasi, media politik, hingga curahan hati pengguna secara real-time. Dengan satu klik, video yang diinginkan dapat muncul secara instan, dan algoritmanya membantu meningkatkan isu-isu menjadi trending melalui FYP (For Your Page). Namun, tidak semua tren yang muncul memberikan dampak positif, seperti tren 'Marriage is Scary' yang tampaknya mendorong perempuan untuk menetapkan standar tertentu bagi calon pasangannya. Video-video tersebut menampilkan narasi ketakutan dan kekhawatiran perempuan dalam menjalin hubungan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori agenda setting untuk menganalisis fenomena 'Marriage is Scary' di kalangan pengguna TikTok dan memahami lebih dalam pandangan generasi Z terhadap tren ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif, menggunakan wawancara dengan beberapa anggota Gen Z serta studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya popularitas tren ini di TikTok dan Google Trends menandakan bahwa tingginya minat publik pada isu ini, khususnya bagi perempuan yang merasa terkait dengan narasi kekhawatiran dalam pernikahan, sehingga menciptakan standar tertentu bagi pasangan hidup mereka.