Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN TEORI ARSITEKTUR NEO -VERNAKULAR DALAM RE-DESAIN TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN MANADO Rengkung, Brando T; Siregar, Frits O. P; Van Rate, Johannes
MEDIA MATRASAIN Vol. 19 No. 2 (2022): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v19i2.46392

Abstract

Abstrak Kepariwisataan merupakan salah satu faktor pendorong ekonomi terkuat di Indonesia terlebih khusus pariwisata maritim, berhubung Indonesia merupakan suatu negara kepulauan sehingga pengadaan sarana dan prasarana transportasi laut berupa terminal pelabuhan menjadi sangat penting baik sebagai fungsi perhubungan transportasi orang antar pulau, pengembangan ekonomi daerah, serta sebagai pendukung berlangsungnya kegiatan pariwisata. Melihat kondisi terminal pelabuhan Manado sekarang, masih terdapat beberapa kekurangan yang masih dapat dioptimalkan terkait pengelolaan terminal penumpang serta fasilitas – fasilitas pendukung pada objek tersebut berupa lahan parkir, pola sirkulasi kendaraan yang terkesan tidak teratur, serta pengorganisasian ruang dalam. Terminal penumpang pelabuhan Manado juga memiliki banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah nilai historik yang terkandung pada lokasi tersebut berupa bangunan eks belandayang dapat meningkatkan nilai historik tapak sebagai suatu tujuan pariwisata, sehingga arsitektur vernakular dapat digunakan untuk mempertahankan nilai tersebut serta dapat mempresentasikan budaya – budaya rumah adat Walewangko. Namun melihat perkembangan jaman sekarang, gaya arsitektur yangsering digunakan adalah modern, serta pada masa kini sudah terdapat berbagai macam teknologi, bahan dan material yang lebih maju, sehingga arsitektur vernakular akan mudah dianggap kuno. Maka dari itu, arsitektur neo vernakular akan diterapkan agar objek dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman terkait bangunan bangunan modern. Dalam perancangan ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode “glassbox” yang merupakan metode perancangan yang tidak timbul secara spontan melainkan dilakukan secara bertahap, dengan memperhatikan serta mempertimbangkan hal-hal tertentu berupa data, analisa dan sintesis. Kata Kunci – Pelabuhan, Terminal, Arsitektur, Kepariwisataan, Manado. Abstract Tourism is one of the strongest economic driving factors in Indonesia, especially maritime tourism, because Indonesia is an archipelagic country so that the procurement of marine transportation facilities and infrastructure in the form of port terminals is very important both as a function of inter-island transportation for people, regional economic development, and as a support to the ongoing tourism activities. Looking at the current condition of the Manado port terminal, there are still some deficiancy that can still be optimized related to the management of the passenger terminal and the supporting facilities on the object in the form of parking lots, vehicle circulation patterns that seem irregular, and the organization of indoor space. Manado Port Passenger Terminal also has a lot of potential that can still be utilized, one of which is the historical value contained at the location in the form of ex-Dutch buildings which can increase the historical value of the site as a tourism destination, therefore vernacular architecture can be used to maintain the historical value also can represent some of the traditional house Walewangko. Looking at current developments of time, the architectural style that is often used is the modern style, and nowadays there are various kinds of technology, tools and materials that are more advanced, so that vernacular architecture will easily be considered ancient. Therefore, neo vernacular architecture will be applied so that objects can adapt to the developments of the times related to modern buildings. In this design, the design method used is the "glassbox" method, which is a design method that does not arise spontaneously but is carried out in stages, taking into account and considering certain things in the form of data, analysis and synthesis. Keywords – Port, Terminal, Architecture, Tourism, Manado.
PENERAPAN TEORI ARSITEKTUR NEO -VERNAKULAR DALAM RE-DESAIN TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN MANADO Rengkung, Brando T; Siregar, Frits O. P; Van Rate, Johannes
MEDIA MATRASAIN Vol. 19 No. 2 (2022): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v19i2.46392

Abstract

Abstrak Kepariwisataan merupakan salah satu faktor pendorong ekonomi terkuat di Indonesia terlebih khusus pariwisata maritim, berhubung Indonesia merupakan suatu negara kepulauan sehingga pengadaan sarana dan prasarana transportasi laut berupa terminal pelabuhan menjadi sangat penting baik sebagai fungsi perhubungan transportasi orang antar pulau, pengembangan ekonomi daerah, serta sebagai pendukung berlangsungnya kegiatan pariwisata. Melihat kondisi terminal pelabuhan Manado sekarang, masih terdapat beberapa kekurangan yang masih dapat dioptimalkan terkait pengelolaan terminal penumpang serta fasilitas – fasilitas pendukung pada objek tersebut berupa lahan parkir, pola sirkulasi kendaraan yang terkesan tidak teratur, serta pengorganisasian ruang dalam. Terminal penumpang pelabuhan Manado juga memiliki banyak potensi yang masih dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah nilai historik yang terkandung pada lokasi tersebut berupa bangunan eks belandayang dapat meningkatkan nilai historik tapak sebagai suatu tujuan pariwisata, sehingga arsitektur vernakular dapat digunakan untuk mempertahankan nilai tersebut serta dapat mempresentasikan budaya – budaya rumah adat Walewangko. Namun melihat perkembangan jaman sekarang, gaya arsitektur yangsering digunakan adalah modern, serta pada masa kini sudah terdapat berbagai macam teknologi, bahan dan material yang lebih maju, sehingga arsitektur vernakular akan mudah dianggap kuno. Maka dari itu, arsitektur neo vernakular akan diterapkan agar objek dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman terkait bangunan bangunan modern. Dalam perancangan ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode “glassbox” yang merupakan metode perancangan yang tidak timbul secara spontan melainkan dilakukan secara bertahap, dengan memperhatikan serta mempertimbangkan hal-hal tertentu berupa data, analisa dan sintesis. Kata Kunci – Pelabuhan, Terminal, Arsitektur, Kepariwisataan, Manado. Abstract Tourism is one of the strongest economic driving factors in Indonesia, especially maritime tourism, because Indonesia is an archipelagic country so that the procurement of marine transportation facilities and infrastructure in the form of port terminals is very important both as a function of inter-island transportation for people, regional economic development, and as a support to the ongoing tourism activities. Looking at the current condition of the Manado port terminal, there are still some deficiancy that can still be optimized related to the management of the passenger terminal and the supporting facilities on the object in the form of parking lots, vehicle circulation patterns that seem irregular, and the organization of indoor space. Manado Port Passenger Terminal also has a lot of potential that can still be utilized, one of which is the historical value contained at the location in the form of ex-Dutch buildings which can increase the historical value of the site as a tourism destination, therefore vernacular architecture can be used to maintain the historical value also can represent some of the traditional house Walewangko. Looking at current developments of time, the architectural style that is often used is the modern style, and nowadays there are various kinds of technology, tools and materials that are more advanced, so that vernacular architecture will easily be considered ancient. Therefore, neo vernacular architecture will be applied so that objects can adapt to the developments of the times related to modern buildings. In this design, the design method used is the "glassbox" method, which is a design method that does not arise spontaneously but is carried out in stages, taking into account and considering certain things in the form of data, analysis and synthesis. Keywords – Port, Terminal, Architecture, Tourism, Manado.
ANALISIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA DI KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Mirah, Rini Erike; Rondonuwu, Dwight Mooddy; Siregar, Frits O. P
MEDIA MATRASAIN Vol. 21 No. 2 (2024): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi Pariwisata Dunia atau WTO mengatakan bahwa pariwisata akan menjadi industri terbesar di dunia, karena merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat dibandingkan industri lain di dunia. Infrastruktur pariwisata adalah dasar pembangunan dari suatu lokasi wisata. Dengan adanya infrastruktur pariwisata yang baik berdampak bagi pertumbuhan sektor pariwisata daerah. Di Kecamatan Likupang Timur memiliki desa wisata berkembang yang terdapat di Pantai Pulisan Desa Pulisan, Pantai Kinunang Desa Kinunang dan Pantai Paal Desa Marinsow. Memiliki infrastruktur pariwisata yang baik menjadi potensi dan daya tarik pariwisata tersebut. Akan tetapi nyatanya infrastruktur pariwisata juga dapat menjadi suatu kelemahan bagi suatu pariwisata tersebut jika didapati permasalahan didalamnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis data menggunakan Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada objek wisata agar diketahui faktor kekuatan-peluang serta kelemahan-ancaman dari pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur, khususnya di Pantai Pulisan, Pantai Kinunang dan Pantai Paal memiliki kesamaan serta kekurangan terkait infrastruktur pariwisatanya, dimana sebagian besar telah tersedia, namun masih perlu adanya perbaikan sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku serta perlunya pembangunan untuk beberapa infrastruktur pendukung yang masih belum tersedia.
ANALISIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA DI KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Mirah, Rini Erike; Rondonuwu, Dwight Mooddy; Siregar, Frits O. P
MEDIA MATRASAIN Vol. 21 No. 2 (2024): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi Pariwisata Dunia atau WTO mengatakan bahwa pariwisata akan menjadi industri terbesar di dunia, karena merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat dibandingkan industri lain di dunia. Infrastruktur pariwisata adalah dasar pembangunan dari suatu lokasi wisata. Dengan adanya infrastruktur pariwisata yang baik berdampak bagi pertumbuhan sektor pariwisata daerah. Di Kecamatan Likupang Timur memiliki desa wisata berkembang yang terdapat di Pantai Pulisan Desa Pulisan, Pantai Kinunang Desa Kinunang dan Pantai Paal Desa Marinsow. Memiliki infrastruktur pariwisata yang baik menjadi potensi dan daya tarik pariwisata tersebut. Akan tetapi nyatanya infrastruktur pariwisata juga dapat menjadi suatu kelemahan bagi suatu pariwisata tersebut jika didapati permasalahan didalamnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis data menggunakan Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada objek wisata agar diketahui faktor kekuatan-peluang serta kelemahan-ancaman dari pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur, khususnya di Pantai Pulisan, Pantai Kinunang dan Pantai Paal memiliki kesamaan serta kekurangan terkait infrastruktur pariwisatanya, dimana sebagian besar telah tersedia, namun masih perlu adanya perbaikan sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku serta perlunya pembangunan untuk beberapa infrastruktur pendukung yang masih belum tersedia.