Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGEMBANGAN SEKTOR INFORMAL BERBASIS PARIWISATA TERHADAP PEREKONOMIAN KOTA KOTAMOBAGU Yasin, Rizky Yuliansar; Van Rate, Johannes; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar-belakangi oleh keberadaan aktivitas sektor informal di Kota Kotamobagu khususnya di Kecamatan Kotamobagu Barat.Para pelaku sektor informal sering kali berjualan dengan berpindah-pindah karena belum ada kejelasan lokasi berdagang yang jelas dan belum adanya penanganan yang optimal terhadap sektor informal tersebut.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah a).Mengidentifikasi karateristik sektor informal di Kotamobagu. b). Mengembangkan potensi sektor informal berbasis pariwisata dalam perekonomian Kota Kotamobagu. Metode penelitian  menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dan analisis data menggunakan analisis SWOT dan konsep 4A.Kedua analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan sektor informal berbasis pariwisata terhadap perekonomian Kota Kotamobagu dengan potensi yang ada.Karakteristik sektor informal dikotamobagu terdiri dari jenis jualan, sarana berjualan, lokasi berjualan dan luas lokasi berjualan.Sedangkan untuk pengembangan sektor informal berbasis pariwisata sudah terdapat beberapa strategi pengembangan dari analisis yang perlu diimplementasikan langsung ke lapangan.Perlu peran aktif dari pelaku sektor informal itu sendiri, pemerintah setempat maupun pihak-pihak lainnya yang dapat membantu dalam pengembangan sektor informal di Kota Kotamobagu. Kata Kunci : Sektor Informal, Karateristik, Pengembangan.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENINGKATAN INFRASTRUKTUR JALAN NASIONAL KABUPATEN MINAHASA UTARA Suhendra, Ade P. G.; Van Rate, Johannes; Malik, Andy
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu wilayah yang berperan penting dalam kegiatan ekonomi di Sulawesi Utara.Memiliki jalan Nasional yaitu jalan Sukur-Airmadidi, kondisi jalan tersebut masih kurang memadai.Lebar jalan hanya sebesar 7 meter, tidak mampu untuk menampung kendaraan yang lewat.Selain itu, keadaan eksisting bangunan di ruas jalan tersebut berada di dekat jalan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi peruntukan lahan di sepanjang jalan Nasional Minahasa Utara, mengetahui persepsi masyarakat terhadap peningkatan infrastruktur jalan tersebut dan mengetahui hubungan antara varabel yang terkait pada persepsi masyarakat di Minahasa Utara.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dan juga menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan variabel pada persepsi masyarakat. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa peruntukan lahan yang paling besar di jalur jalan Nasional Airmadidi adalah lahan permukiman sebesar 59.67% dan yang paling kecil adalah lahan untuk kesehatan yaitu 0.37%. Persepsi masyarakat yang berada di jalur jalan tersebut adalah bahwa jalan Nasional Airmadidi sudah tidak mampu untuk menampung volume kendaraan dan menimbulkan kemacetan di waktu-waktu tertentu padat, seperti pagi dan sore hari. Hubungan variabel dengan persepsi masyarakat didapatkan bahwa hubungan yang paling berpengaruh dengan persepsi masyarakat adalah usia responden (X1), jumlah pendapatan (X3), waktu tempuh (X7), dan penambahan atribut (X12).   Kata kunci : Persepsi Masyarakat, Peningkatan, Infrastruktur Jalan.
RUMAH SAKIT JANTUNG DI MANADO HEALING ENVIRONMENT Languju, Pathric J.; Van Rate, Johannes; Punuh, Claudia S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Departemen Kesehatan RI, penyakit jantung masih menempati posisi paling atas dari keseluruhan penyakit yang mengakibatkan kematian. Pada akhir abad 20, penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Dengan keadaan yang seperti itu, maka perlu disediakan sarana rumah sakit sebagai balai pengobatan khusus penyakit jantung yang cukup kompatibel untuk melayani pasien dengan penyakit jantung dengan fasilitas yang memadai. Untuk mencapai tujuan di atas, proses perancangan Rumah Sakit ini dilaksanakan dengan suatu konteks tematik Healing Environment dimana dalam perancangan ini, proses penyembuhan pasien bukan hanya didapatkan melalui pihak medis tetapi juga didapatkan dari bangunan yang digunakan oleh pasien sebagai objek rancangan. Kata Kunci : Rumah Sakit Jantung, Healing Environment
MANADO RACKET SPORTS CENTER (Folding Architecture) Nelwan, Ronald; Makarau, Vicky H.; Van Rate, Johannes
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manado Racket Sports Center merupakan suatu pusat olahraga raket yang terletak di kota Manado yang berfungsi sebagai tempat latihan dan pertandingan olahraga raket seperti Bulu Tangkis, Tenis Lapangan, dan Squash. Menggabungkan ketiga olahraga raket ini merupakan objek utama dalam perancangan tugas akhir ini. Wilayah Kecamatan Mapanget merupakan kawasan pengembangan. Posisinya yang strategis karena berada pada kawasan perbatasan dengan wilayah Kabupaten Minahasa Utara menjadikan kawasan Mapanget memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kawasan sekitarnya. Dengan menggunakan tema Folding Architecture maka diharapkan tempat olahraga raket ini dapat menghasilkan suatu bentuk yang exploratif. Penerapannya ke dalam perancangan arsitektur menggunakan metode “borrowing” yakni meminjam karakter kertas dan mentransformasikannya kedalam sebuah bentuk melalui proses lipat, potong, tekan dll. Peminjaman karakter kertas dipakai sebagai media dalam membuat bentukan, karena sifat kertas yang mudah dilipat dan ditekuk. Setiap proses lipatan itu bertransformasi menjadi sebuah bentuk yang hasilnya tidak terduga sebelumnya. Itu disebabkan karena Folding bersifat spontan dan tidak memiliki cara yang terikat dalam memproses sebuah bentuk. Setiap bentukan yang dihasilkan pasti akan berbeda walaupun prosesnya sama. Dari bentukan inilah yang nantinya akan diolah menjadi suatu desain arsitektur.   Kata Kunci : Racket Sports Center, Folding Architecture
PUSDIKLAT BASARNAS DI AMURANG (ARSITEKTUR RESPONSIF) Umboh, Fenansius; Van Rate, Johannes; Sembel, Amanda S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat 3 lokasi pertemuan lempeng tektonik besar di Indonesia, yaitu Indo-Austria, Eurasia dan Pasificsehingga sangat rentang terhadap terjadinya bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami. Semua bencana dan peristiwa kecelakaan yang terjadi tidak bisa diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi serta tidak bisa terhindarkan, kita hanya bisa meminimalisir dan mengantisipasinya dengan memberikan pertolongan atau penanggulangan pertama pada saat terjadi bencana. RancanganPUSDIKLAT BASARNAS di Amurang dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam pembangunan dibidang pelayanan sosial dan keselamatan masyarakat serta bertujuan untuk menerapkan suatu konsep arsitektur responsif dan memberikan suatu objek rancangan yang representative sebagai wadah untuk pendidikan dan pelatihan tentang SAR kepada anggota BASARNAS sendiri juga masyarakat di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Untuk mendapatkan konsep desain yang sesuai, maka dipakai pendekatan perancangan yang mengikuti 3 aspek utama yaitu, pendekatan melalui kajian tipologi objek, kajian tapak dan lingkungan, serta kajian tematik. Dari ketiga hasil kajian diatas kemudian masuk pada tahap konsep rancangan dan gagasan awal. Pada proses ini penggunaan metode desain generasi II (image-present-test) dilakukan untuk mendapatkan hasil objek rancangan yang sesuai. Proses ini dilakukan secara terus menerus sampai kepada proses yang terakhir yaitu dimana titik rancangan sudah sampai pada batas maksimal yang dipengaruhi oleh batas berpikir seorang arsitek dan waktu yang diperlukan dalam mengolah secara maksimal hasil kajian tersebut. Melalui tema “Arsitektur Responsif” objeklebih mengoptimalkan suatu rancangan yang mencerminkan aktivitas yang cekatan atau memiliki respon yang tinggi terhadap sesuatu yang terjadi, dalam ini musibah bencana alam atau kecelakaan.Keberadaan objek rancangan ini diharapkan bisa menampung berbagai  kegiatan dalam hal pendidikan dan pelatihan tentang pencarian dan pertolongan terhadap musibah bencana alam atau kecelakaan yang terjadi. Kata Kunci : Bencana, PUSDIKLAT BASARNAS, Arsitektur Reponsif
EXHIBITION AND CONVENTION CENTER DI KABUPATEN JAYAPURA (SENTANI) “STRUCTURAL EXPRESSION AS AESTHETIC FUNCTION” Supit, Octavia C.; Van Rate, Johannes; Makainas, Indradjaja
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Jayapura merupakan kota yang sedang berkembang menjadi pusat perkembangan budaya dan peradaban manusia bagi daerah sekitarnya, dilihat dari segi pembangunan banyak bangunan dan kantor yang sudah maupun yang sedang dibangun  di Kota maupun Kabupaten Jayapura, masyarakat, pemkot Kota Jayapura dan para pengusaha asli maupun pendatang juga sering mengadakan kegiatan yang bersifat formal maupun non formal selama ini kegiatan pameran maupun pertemuan di kota Jayapura diselenggarakan di hotel, serta di gedung pertemuan yang tidak dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Dari uraian tersebut diatas, Kota Jayapura membutuhkan wadah yang dibangun khusus untuk keperluan konvensi, pameran,  dan kegiatan yang secara masal. Rencana pembangunan Exhibition and Convention Center di Kabupaten Jayapura yang nantinya dirancang dengan dasar penerapan tema Structural Expression as Aesthetic Function (Ekspresi Struktur sebagai keindahan) merupakan kebutuhan objek rancangan  sebagai pameran dan konvensi yang lingkupnya regional atau nasional maupun internasional. Penerapan tema Ekspresi Struktur melalui kajian yang ada diharap dapat mengoptimalkan fungsi bangunan, memberikan kenyamanan serta meningkatkan kepariwisataan kota Jayapura. Kata Kunci : Exhibition and Convention Center,Structural Expression as Aesthetic Function (Ekspresi Struktur sebagai keindahan)
TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN SEMAYANG DI BALIKPAPAN Kontemporerisasi Budaya Dayak secara Arsitektural Hutagalung, Gabriel P.; Van Rate, Johannes; Prijadi, Rachmat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktifitas perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain merupakan salah satu indikasi dari perkembangan ekonomi suatu daerah. Inilah yang terjadi di Kota Balikpapan yang memiliki pertumbuhan pendatang dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kelahirannya. Kondisi ini bisa menjadi sebuah keuntungan bagi Balikpapan, terutama jika dibarengi dengan infrastruktur transportasi yang memadai. Pelabuhan Semayang di Balikpapan contohnya, merupakan infrastruktur kebanggaan karena peranannya sebagai pintu gerbang dari provinsi Kalimantan Timur. Salah satu fasilitas tersibuk di Pelabuhan Semayang adalah terminal penumpangnya. Menurut survey tahun 2014, terminal ini tak lagi mampu memenuhi standar pelayanan dan besaran ruang sudah tidak mampu menampung banyaknya penumpang. Tak hanya itu, sistem sirkulasi penumpang tidak berjalan dengan baik menyebabkan kemacetan dan ketidakaturan dalam bangunan. Melihat kondisi tersebut, penulis merasa perlu untuk mendesain kembali terminal penumpang Pelabuhan Semayang, mengingat kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang lebih layak. Tema yang dipakai untuk proses perancangan diambil dari keterkaitan antara objek bangunan dengan lokasi objek,yakni Kontemporerisasi Budaya Dayak secara Arsitektural. Tema ini mengangkat/menampilkan nilai-nilai budaya lokal, yaitu Dayak dan Kontemporerisasi yang diartikan sebagai suatu pembaharuan, kekinian atau tidak kaku. Penerapan tema ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas transportasi laut, dapat melestarikan kebudayaan local, dan mempromosikan nilai-nilai budaya Dayak. Objek rancangan dibuat dengan mengupayakan keseimbangan dari segi visual dan dari segi fungsi agar dapat menunjang tuntutan aktifitas dan kebutuhan dari masyarakat kini yang modern dan aktif. Kata Kunci : Dayak, Kontemporerisasi, Pelabuhan,Terminal
ANALISIS INFRASTRUKTUR KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN KEMA DAN KAUDITAN Sekeon, Gabriella S.; Makarau, Vicky H.; Van Rate, Johannes
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan industri merupakan kawasan produktif suatu wilayah, dimana kawasan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada wilayah tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kawasan ini adalah infrastruktur sebagai pendukung kegiatan produksi dan distribusi. Kabupaten Minahasa Utara adalah wilayah yang memiliki potensi pada berbagai sektor dimana potensi tersebut mampu dapat penggerak perekonomian daerah, salah satunya potensi industri. Dengan demikian, diperlukan adanya suatu pengembangan infrastruktur yang dapat mengarahkan kawasan industri sehingga mampu menumbuhkan perekonomian Kabupaten Minahasa Utara yang terintegrasi dengan aktivitas pembangunan dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting infrastruktur kawasan industri di Kecamatan Kema dan Kauditan dan menganalisis kecukupan menunjangnya dalam meningkatkan perekonomian wilayah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui survei instansional serta data primer dari kuesioner dan observasi lapangan. Data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mendapat kondisi eksisting infrastruktur kawasan industri dan kecukupan menunjang dalam meningkatkan perekonomian wilayah, serta analisis SWOT untuk mendapat strategi pengembangan kawasan industri dan prioritas strategi utamanya. Hasil penelitian yaitu: infrastruktur kawasan industri di Kecamatan Kema dan Kauditan menurut masyarakat sekitar sudah memadai sedangkan menurut karyawan di kawasan industri, kondisi infrastruktur masih belum memadai. kondisi infrastruktur yang ada belum cukup menunjang untuk memberi nilai tambah bagi kawasan industri dalam meningkatkan perekonomian wilayah Kabupaten Minahasa Utara karena sebagian besar kawasan industri sudah tidak berproduksi lagi karena berkurangnya bahan-bahan industri untuk di olah juga rusaknya mesin-mesin pengolahan bahan-bahan industri. Dalam analisis SWOT dan pemetaan terhadap kuadran strategi analisis IFAS-EFAS kawasan industri, diketahui bahwa strategi pengembangannya, berada pada kuadran I yaitu growth strategy. Artinya, strategi yang menjadi prioritas utama adalah strategi S-O.Kata kunci: infrastruktur, kawasan industri, SWOT, Kema Kauditan
Sekolah Luar Biasa Bagian B di Manado ”Arsitektur Bagi Penyandang Cacat Tunarungu, Mata Yang Mendengar” Bolang, Steward F.; Van Rate, Johannes; Mastutie, Faizah M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakteristik yang dimiliki oleh seorang penyandang cacat tunarungu berbeda dengan orang normal. Kekurangan mereka dalam indera pendengaran menyebabkan mereka kesulitan dalam bersekolah dan kesulitan dalam mencari pekerjaan. Di Kota Manado, para penyandang cacat tunarungu hanya bersekolah dengan menumpang di sekolah-sekolah luar biasa yang lain. Hal ini dapat menyebabkan kurang efektifnya sistem pembelajaran bagi anak-anak penyandang cacat tunarungu. Untuk itulah sangat dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai guna untuk mencerdaskan anak-anak penyandang cacat tunarungu. Perancangan Sekolah Luar Biasa bagian B di Manado sangat dibutuhkan oleh anak-anak tunarungu dengan memakai tema ”arsitektur bagi penyandang cacat tunarungu, mata yang mendengar” bertujuan untuk merancang Sekolah Luar Biasa bagian B yang didalamnya mereka tidak saja menuntut ilmu, tapi juga dapat melatih diri mereka sendiri agar ketika berada di dunia luar, mereka tidak dianggap rendah oleh orang-orang normal. Kata Kunci : tunarungu, sekolah, manado
SPORT MALL DI MANADO ‘HYBRID ARSITEKTUR’ Lapuna, Wahyudi S.; Van Rate, Johannes; Malik, Andy A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi, serta memiliki masyarakat yang majemuk. Semakin beragamnya masyarakat Sulawesi Utara, semakin beragam juga kebutuhan yang akan dipenuhi. Salah satunya kebutuhan akan perbelanjaan dan hiburan. Kota Manado merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, dimana Kota Manado memiliki masyarakat yang sebagian adalah peminat dan penikmat olahraga akan tetapi tidak memiliki pusat perbelanjaan alat-alat olahraga yang lengkap sehingga sebagaian orang memilih untuk memesan alat-alat olahraga diluar daerah Kota Manado. Melalui perancangan Sport Mall ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakan akan tempat perbelanjaan dengan fasilitas-fasilitas yang menyediakan alat-alat pendukung kegiatan olahraga. Sport Mall di Kota Manado ini mengangkat tema Hybrid Arsitektur, konsep Hybrid penggabungan menjadi langka dalam pengolahan bentuk yang diharapkan dapat mempunyai nilai lebih dan bisa memberikan warna untuk bangunan-bangunan yang ada di Kota Manado. Kata kunci : Sport, Mall, Hybrid