Informed consent yang lengkap harus mencantumkan nama dan tanda tangan dokter serta keluarga pasien, serta menyertakan informasi tentang waktu dan jenis tindakan medis yang akan dilakukan. Ini penting agar pasien dan keluarganya memahami dengan jelas kapan dan apa tindakan medis yang akan dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan dalam pengisian informed consent di Klinik Umum dan Bersalin Ramlah Parjib 1. Metode penelitian melibatkan observasi langsung di klinik untuk mengidentifikasi masalah dalam proses pengisian formulir informed consent. Analisis fishbone mengidentifikasi beberapa faktor penyebab ketidaklengkapan, termasuk: aspek man, yaitu kurangnya pelatihan tenaga kesehatan, rendahnya kesadaran akan pentingnya informed consent, serta keterbatasan waktu dan tenaga; aspek method, yakni kurangnya pengawasan dalam proses pengisian; aspek machine, berupa ketiadaan sistem elektronik; dan aspek material, yakni tidak adanya versi digital sebagai cadangan. Dari hasil analisis tersebut, disimpulkan bahwa ketidaklengkapan pengisian informed consent dipengaruhi oleh berbagai faktor. Rekomendasi yang diajukan meliputi penerapan sistem elektronik dan peningkatan pelatihan serta kesadaran staf untuk memperbaiki kelengkapan pengisian informed consent, meningkatkan kualitas layanan, dan mengurangi risiko hukum di klinik.